47. serupa tapi tak sama

1.2K 40 0
                                    

Jangan lupa vote komen share

Happy reading guys
.
.
.
.
.



Kini jam sudah menunjukkan pukul 10 siang, Dan Arsen baru saja pulang. Dan itu membuat El merasa lega.

Saat kedatangan Arsen tadi pagi membuat El shok berat. Karena kenapa bisa Arsen tau keberadaannya.

Namun setelah mendengar penjelasan Arsen, El jadi mengerti.

Tok tok tok

Baru saja El mau merebahkan tubuhnya sebentar. Malah ada yang kembali mengetuk pintu.

Dengan berat hati El membuka nya.

Cklek

Tanpa di persilahkan masuk, Seseorang itu masuk dengan sendirinya. Lalu pergi ke arah dapur dengan membawa kantung besar. Entah apa isinya, El tak tau.

"Lo belum makan kan?" Tanya saka.

El hanya mengangguk. Kemudian El duduk manis, memperhatikan saka yang tengah bergulat dengan alat dapur.

"Lo gak sekolah?" Tanya El.

Tanpa mengalihkan aktivitas nya, saka menggeleng. "Gak" jawab saka. Terdengar aneh di telinga El.

"Kenapa?" Tanya El.

"Gue pindah sekolah, supaya bisa liat Lo" ucap saka. Kemudian ia menghentikan aktivitas nya, ia menatap El dalam.

"Kalo Lo gak sekolah, buat apa gue sekolah. Gak penting ". Lanjut saka.

El membulatkan matanya. "Ck. Gak penting?". El terkekeh. "Yang gak penting itu gue".

"Lo penting" Ketus saka.

"Gue cuman bisa nyusa_".

Blemm

Saka memasukan roti ke dalam mulut El. Sangat tidak sopan.

"Diem! Atau gue sumpel lagi pake batu sekalian" ancam saka.

El mengunyah roti tersebut dengan terpaksa. "Lo beuner beuner yaa" kata El, dengan mulut yang masih penuh.

"Diem!"

Mendengar nada bicara saka membuat El Bungkam, seram juga pikirnya.

10 menit lamanya, kini saka telah menyelesaikan acara memasaknya.

Saka terpesona melihat karya nyatanya, Di depan meja makan yang terbuat dari kayu yang sepertinya juga sudah tua, terlihat dua mangkuk mie instan kuah, dengan campuran toping.

"Biasa aja kali liatnya" ucap El.

"Gue bangga" ucapnya haru.

"Bangga?" Tanya El. Saka mengangguk. "Ini kali pertama gue masakin mie instan buat Lo"

El hanya memutar bola mata memelas. "Enak gak nih?" Tanya El, dengan mengambil sendok.

Saat el akan memakan mie instan buatan saka tersebut, saka menahannya terlebih dahulu.

"Stop!"

El menatap saka dengan tatapan bertanya. "Foto dulu lah" ucap saka, kemudian ia mengambil fotonya bersama El dengan pemandangan dua mangkuk mie instan di hadapan mereka.

El pun hanya menurut saja, Tidak seperti biasanya saka begini.

"Silahkan makan tuan putri" ucap saka mempersilahkan.

Tanpa Ba BI Bu, El segera memakannya, Saka pun yang melihatnya hanya tersenyum hangat.

Saking enaknya mie instan buatan saka, membuat El lupa, jika saka tidak makan.

SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang