76. Serupa tapi tak sama

1.1K 34 3
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.
.

Hari kelulusan telah tiba, Seluruh Murid SMA NUSA BANGSA Segera berkumpul di aula, Dengan penampilan yang sangat memukau.

Dilain tempat....

Dua mobil berwarna hitam pekat, datang secara beriringan, Kedua mobil tersebut segera memarkirkan mobilnya sesuai urutan.

El menarik nafas dalam, Jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Pasalnya baru pertama kali ia berdandan seperti ini.

"Udah! Gak usah panik, Kamu udah cantik." Goda Arsen, yang mengetahui jika El sedang risau.

El berdecih. "Apaan sih Lo." Kesal el. Sebetulnya ia sedikit senang, karena banyak yang memujinya.

"Ayo." Ajak Arsen.

Dengan wajah polos El menjawab. "Kemana?."

"Pelaminan."

Plakk

El melayangkan satu pukulan tepat pada tangan Arsen, dan pukulan El itu bukan main main.

"Awshhh sakit El." Ringia Arsen.

"Abisnya Lo." Tunjuk El dengan tak suka.

"Kamu juga, ya kemana lagi. ayo, kita masuk." Kesal Arsen.

El merasa kikuk sekali, karena sedikit memikirkan penampilan nya, hingga ia sedikit tidak fokus.

"Em_Anu. Gue mau nunggu Silvi disini." Ucap El.

"Silvi udah masuk." Beritahu Arsen.

"Kapan?." Tanya El.

"Tadi." Jawab Arsen.

El menghembuskan nafasnya pelan, Sebetulnya ia tidak ingin beriringan dengan Arsen. Karena pasti banyak pasang mata yang tertuju kepada dirinya juga Arsen.

Apalagi Arsen ini most wanted no satu, Huh bisa bisa, banyak yang mencibir El. Karena tidak pantas bersama arsen.

"Sialan." Gumam El. memikirkan nya sudah membuat dirinya pusing.

"Kenapa El?" Tanya Arsen.

"Enggak, Ayo." El segera memasuki aula, disusul dengan Arsen. yang masih heran dengan sikap El.

Arsen hanya mengikuti kemana El melangkah, Tapi ia juga merasa bahagia, Karena perlahan El bisa kembali seperti dulu, Si ceria tanpa luka.

"Terimakasih El," ucap Arsen.

El menghentikan langkahnya, "apa?." Tanya El.

"Ikut aku bentar." Ajak Arsen, dengan menarik tangan El.

El hanya menurut dan pasrah, Entah apa yang akan dilakukan oleh Arsen.

Arsen membawa El menuju rooftop sekolah.

"Ngapain kesini, Acaranya kan di bawah." Tanya El.

Arsen terkekeh. "Aku tau..." Jawab Arsen.

"Terus?"

"Aku mau ngobrol aja sama kamu." Ucap Arsen, Dia duduk di atas kursi yang sudah tersedia disana.

"Ngobrol apa?." Tanya El, ia juga mengikuti Arsen.

Keduanya duduk bersebelahan dan menyaksikan pemandangan dibawah, yang begitu ramai oleh siswa-siswi.

"El." Panggil Arsen.

"Hmm." Jawab El, pandangannya masih sama.

"Aku pengen tau, kenapa kamu gak suka pelangi?."

El menoleh dengan cepat, ia menatap Arsen sendu. "Walaupun gue gak jawab, Lo pasti udah tau Ar."

SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang