35. serupa tapi tak sama

726 29 0
                                    

Jangan lupa vote komen share

Selamat membaca

.
.
.
.

Suara riuh terdengar di Indra pendengaran gadis yang baru saja menginjak kan kakinya ke dalam rumah besar tersebut.

Di sana terlihat dua belah keluarga yang sedang bersuka ria. Entah membicarakan hal apa. El pun tidak ingin mengetahuinya.

"Ekhem" Deheman itu membuat El terpaksa menghentikan langkahnya.

"Kemana saja kamu?" Tanya Arya.

"Main" jawab El dingin.

"Bangus ya, Kakak kamu lagi sakit karena ulah kamu. Kamu malah asik main"

"Ayah udah" tegur Rachel.

"Jangan kamu bela dia Rachel"

"El, seharusnya kamu bisa menjaga kakak kamu" tegur Ranti. Ibunda Arsen.

"Kenapa Tante ikut nyalahin saya ya?" Kesal El.

"Bukan nya saya nyalahin kamu, tapi saya hanya menegur kamu" ucap Ranti dengan menggelengkan kepalanya.

"Bun, udah!" Lerai Arsen.

"Sebaiknya kita pulang Arsen!"

"Tap.." belum juga Arsen menyelesaikan ucapannya, Rachel terlebih dahulu memotong perkataan Arsen.

"Bunda. Kenapa pulang cepat" tanya Rachel.

Ranti mengelus kepala Rachel sayang. "Maaf ya, Besok bunda bakal kesini lagi"

Rachel mengangguk. "Kalo gitu saya permisi" pamit Ranti dengan perasaan dongkol nya kepada El.

"Mari Ar" ajak Ranti, Arsen hanya mengangguk. "Sebaiknya kamu didik El dengan baik Arya" setelah mengatakan hal itu, Ranti pergi dari rumah Arya.

Arya menggeram marah. Perkataan Ranti barusan, membuat Arya marah, ini seperti sebuah penghinaan terhadap Arya.

Dan ini semua karena Raquel.

"Anak sialan"

Arya menarik tangan El kuat. "awshhh... Sakit ayah" ringis El.

Rachel yang melihat nya pun membulatkan matanya lebar. "Ayah! Jangan kasar sama El" bela Rachel.

"Diam!" Sentak Arya. Dan itu membuat Rachel diam tak berkutik.

Rachel menatap nanar El yang di tarik paksa itu, namun tatapan El seolah mengatakan. Kalau ia baik baik saja.

"Gue baik baik aja Ra, dan semoga hari ini gue bisa mati" lirih El dalam hati.

Brukkkkkk

Arya melempar tubuh El dengan kuat.

"Bagus ya kamu" tunjuk Arya. "Kamu sudah mempermalukan saya di depan Ranti"

"Apa salah El, kenapa ayah nyalahin El" lirih El.

Plak

"Salah?" Arya terkekeh. "Banyak! Salah kamu banyak Raquel" ucap Arya dingin, dan menusuk.

El terisak. "KAMU SUDAH MEMBUAT ISTRI SAYA MATI, DAN SEKARANG KAMU JUGA MAU MEMBUAT ANAK KESAYANGAN SAYA MATI HAH?" Teriak Arya.

El masih setiap terisak, sungguh perkataan Arya membuat hatinya sakit.

"Saya sangat mencintai istri saya, tapi dengan keegoisan kamu. Kamu membuat istri saya meninggal" Arya memegang bahu El kuat. "Dan sekarang saya gak akan membiarkan kamu merebut kebahagiaan anak kesayangan saya"

"Cukup istri saya yang menderita akibat ulah kamu" lanjut Arya.

Deg.. apa maksud Arya, sungguh perkataan Arya membuat hati El sangat sakit, kepalanya menjadi pusing.

"Sayang! Jangan hari ini ya"

"El mau nya sekarang bunda, soalnya El dapet nilai kecil, pasti ayah marah"

"Sayang, biar nanti bunda yang bicara sama Ayah kamu ya"

El menggeleng kan kepalanya kuat. "gak! El mau nya sekarang bunda, El belum siap kena pukul sama ayah" rengek El.

Pasrah. "Yasudah bunda ijin dulu sama ayah kamu"

El menggelengkan kepalanya. "Jangan bunda" tolak El.

"Nanti ayah curiga"

"Sayang! Kamu yang tenang dong, bunda harus bicara dulu sama ayah kamu"

"Telpon aja Bun" ide El "atau enggak chat"

"Yasudah, bunda ajak Rachel juga ya"

El menggeleng cepat. "Nilai Ara bagus Bun, ayah gak bakal pukul Ara"

Bunda menatap iba kepada El, sungguh raut wajah El sangat gelisah.

"Yasudah! Kita pergi sekarang"

"Yeyyy makasih Bun"

.....

"Bunda kenapa?" Tanya El kahwatir.

"Sayang Rem nya blong" panik bunda.

El membulatkan matanya. "Kok bisa bunda" panik El.

"El kamu denger bunda, Jika terjadi sesuatu sama kita, Kamu harus bertahan ya" ucap bunda dengan panik, ia akan membanting setir.

"Tapi bunda.."

"Bunda akan hantamkan mobilnya ke arah Bunda,"

El menggeleng cepat. "Jangan bunda, itu bahaya!" Isak El.

"Bunda sayang kalian"

"BUNDAAAAAA"

BRUKKKKKKKK

"AAAARGHHHHHGHHHHHH"

Bayang banyak kecelakaan itu terus menghantui pikiran El.

"... INI SEMUA SALAH AYAH, BUKAN SALAH EL. SEHARUSNYA AYAH GAK JAHAT SAMA KITA, MUNGKIN BUNDA GAK BAKAL PERGI" Teriak El, mengingat kejadian itu. Membuat El prustasi.

PLAKKK

"SIALAN KAMU!" Jawab Arya.

"SEHARUSNYA AYAH GAK MUKUL EL, HIKS. seharusnya ayah baik hiks".

"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL. MATI SAJA KAMU"

PLAK

BUGHHHH

"AYAH STOPPP"

Arya menatap marah ke arah pintu, disana terlihat Rachel dengan terus terisak, dan segera menghampiri El yang sudah terkapar lemas.

"Ayah kenapa jahat hiks" Isak El, dengan memeluk tubuh El.

"Kasian El ayah hiks hiks"

Arya memalingkan wajahnya, kemudian tanpa mengucapkan sepatah katapun, Arya segera pergi meninggalkan kedua putrinya itu, yang satu terkapar tak berdaya, dan yang satu lagi terisak dengan tubuh yang gemetar.

Sungguh menyedihkan...!

......

Typo tandai ✍️

Terimakasih sudah membaca 🤗

SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang