Jangan lupa vote komen share
Selamat membaca 🤗
Saka merasa iba, karena melihat kondisi El yang sangat memperihatinkan. Hampir 2 jam lamanya ia mendengarkan Cerita dari El. Tak sedikitpun saka lengah. Kadang saat mendengarkan, saka merasa marah kepada El dan Arya, namun terkadang, ia juga merasa marah kepada dirinya sendiri, karena ia gagal menjaga El.
Dan kini El mulai kelelahan, Hingga meminta ijin kepada saka untuk istirahat. Saka mengerti, yang kemudian mempersilahkan El untuk tidur.
"Selamat tidur El, mimpi indah." Bisik saka, yang kemudian beranjak dari duduknya.
Dirasa sepertinya El sudah tertidur pulas, Saka mengambil air, dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.
Beberapa detik, saka menatap obat obatan tersebut dengan remeh.
"Sembuh enggak, overdosis iya." Saka terkekeh. Meskipun begitu ia tetap meminumnya.
Obat 5 Biji itu saka telan hanya dengan satu kali tegukan. Obat itu seperti permen bagi saka.
Kemudian, ia mencoba merebahkan tubuhnya di atas sofa, Dan matanya masih setia memperhatikan El yang tengah tertidur pulas.
"Lo harus hidup El. Cukup gue aja yang pergi, Lo jangan!" Gumam saka, kemudian ia menutup Matanya.
Memang selalu seperti itu, jika ia mengkonsumsi obat tersebut, maka efeknya akan terasa kantuk.
.......
"Bangun! Lo harus tepati janji Lo itu!"
Rachel membuka matanya pelan, ia merasa terganggu oleh kehadiran Arsen yang terus membentaknya.
"Aku sakit Ar." Lirih Rachel.
Arsen berdecih. "Gue gak peduli,"
"Ar, Jangan sekarang ya, aku belum siap, dan kondisi aku juga lagi gak baik." Mohon Rachel.
"Gue gak peduli sama keadaan Lo, yang gue mau, Lo akuin kelakuan Lo itu sekarang," Tekan Arsen.
"Tapi Ar." Mohon Rachel.
"Bangun." Titah Arsen dingin.
Namun Rachel sama sekali tidak bergerak, Dan hal itu sontak membuat Arsen naik darah.
"BANGUN, GUE BILANG BANGUN BANGUN!"
"Bandan aku sakit Ar, mata aku perih, Suhu tubuhku juga panas," ucap Rachel dengan mata berkaca-kaca.
"Lebai Lo, baru segitu juga." Ucap Arsen. "Apa kabar dengan keadaan El? Dia memiliki taruma, Berkorban untuk ayah Lo yang kejam, sampai sakit pun dia tahan sendiri, selain sakit badan, ia juga sakit hati dan mentalnya. Lo gak mikir sampai kesitu Hah? Gak malu sama Adek Lo?." Ucap Arsen begitu menusuk dan tajam.
Rachel tertawa getir. Ia bangun dari tidur nya, "Gue malu, Gue sangat malu, sampai sampai rasanya gue mau mati sekarang juga." Rachel terkekeh.
Suara dingin Rachel dan bahasa yang baru untuk Arsen. Baru kali ini ia mendengar kata GUE dari mulut Rachel.
"Lo tenang aja Ar, Setelah gue ngakuin semuanya, gue gak bakal nyakitin El lagi, gue gak bakal ganggu Lo ataupun yang lainnya."
"Lo tenang aja Ar." Rachel semakin terkekeh, ia sedikit tertawa hambar.
"Gue jahat, Gue kejam, Gue gak punya perasaan, Gue egois, Dan gue licik hahahah." Rachel tertawa,
Dan hal itu membuat Arsen semakin merasa aneh,
Brakkkkk
Arsen tersengal kaget. "Kalo Lo mau gue bisa mati sekarang Ar." Rachel terkekeh, ia memungut pecahan kaca di depannya itu.
"Jangan gila Lo Ra!" Ucap Arsen mencoba menghampiri Rachel yang tengah memegang pecahan beling tersebut.
"GUE EMANG GILA AR." Teriak Rachel, perlahan ia menggoreskan beling tersebut ke pergelangan tangannya.
"Ra, Kembalikan beling itu ke asalnya." Ucap Arsen mencoba tenang, dan menghampiri El.
"JANGAN SENTUH GUE, ATAU GUE AKHIRI SEMUANYA SEKARANG." Ancam Rachel
Arsen merasa bingung juga khawatir, Karena Rachel ini begitu nekat.
"Ra, Tenangin diri Lo ya, Lo jangan nekat." Ucap Arsen dengan nada sedikit lembut.
"Gue cape Ar, Gue malu." Rachel mengeluarkan cairan bening itu tanpa henti, Tanpa sadar ia semakin menekankan beling tersebut kepada tangannya, "Gue merasa bersalah Ar." Ucap Rachel perlahan suaranya semakin lemah.
Brukkk.... Rachel ambruk di tempat, darah segar mengalir dari pergelangan tangannya.
Arsen yang ikut panik pun segera menolong Rachel, ia mencoba menutup luka yang Rachel buat.
"Ra, Buka mata Lo." Pinta Arsen.
"Ar, maaf. Aku minta maaf." Ucap Rachel lemah.
Arsen menggeleng. "Lo gak punya salah sama gue." Jawab Arsen dengan mencoba mengikat luka Rachel dengan baju miliknya.
"Ma_af, kar_na A_ku," Nafas Rachel tersengal. "Men_cin_taimu." Lanjut Rachel kemudian kesadaran El hilang.
Di akhir kata yang El ucapkan, Membuat kegiatan Arsen terhenti. Apa maksud Rachel?
Tanpa memikirkan perkataan Rachel barusan, ia segera membawa Rachel menuju rumah sakit.
Karena sangat panik, ia turun dari apartemen lantai 6 dengan menggunakan tangga, karena lift sedang macet jadi tak bisa di gunakan.
Kemudian ia segera mencegah taksi, untuk mengantarkan nya ke rumah sakit.
"Lo harus hidup Ra, Lo harus minta maaf sama El, dan Lo harus akui perbuatan Lo sama ayah Lo." Gumam Arsen.
Meskipun begitu, Sebetulnya Arsen masih mencemaskan keadaan Rachel. Tapi rasa benci itu menguasai hati dan pikiran Arsen.
......
Typo tandai ✍️
Terimakasih sudah membaca 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca💚 Serupa Tapi Tak Sama? Cerita tentang Saudari kembar, Dia Adalah RAQUEL QUEEN ZAA & RACHEL QUEEN ZAA. Ternyata meskipun mereka terlahir kembar, Banyak sekali perbedaan Sikap di keduanya. Jangan jadi silence riders plisss...