Jangan lupa vote share+komen
Happy reading
.
.
.
.
El tersenyum puas, Hari ini ia menjadi pusat perhatian seluruh siswa."Gila, rambutnya si El bagus bener."
"Lebih cantik ya, kalo si El rambutnya pendek gitu."
"Apalagi warna rambutnya, biru ke unguan gitu gak sih, bagus bener."
"Muka sangar plus cuek nya kental banget anjir."
"Si Ar pasti nyesel."
"Cantik banget, jadi agak beda gitu sama si Rachel."
"Menurut Lo cantikan siapa?."
"El lebih cantik Sih. Meskipun agak Tomboi, Tapi dia cantik. Gue suka."
Dan seterusnya seperti itu, Meskipun muka El sangat datar, tapi siapa sangka, ia begitu sangat bahagia dan puas.
Tak sengaja El melihat Rachel yang tengah menatapnya dengan tatapan marah, entah kenapa, Tapi El menyukai itu.
"El Ikut aku sebentar." Ajak Rachel dengan menarik tangan El kuat.
El hanya pasrah, ia mengikuti Rachel. "Pelan pelan dong." kesal El, karena Rachel memegang tangannya begitu kuat.
"Maaf." kata Rachel. "El kamu tau kan, kalo penampilan kamu kayak gini itu jadi pembicaraan banyak orang." Ucap Rachel.
El tersenyum sinis. "Kenapa? Mereka atau Lo yang gak suka sama penampilan baru gue hah?" tanya El Dengan senyum semirik nya.
"El, kok kamu gitu sih, aku itu kakak kamu yah, seharusnya kamu sopan sedikit sama aku." Kecewa Rachel.
El hanya menatap sendu Rachel. "Emm maaf ya kak, aku tadi gak sengaja." ucap El dengan lirih.
"Tapi gue gak suka, kalo muka polos Lo itu bikin gue menderita Rachel." Lanjut El. Kemudian ia pergi meninggalkan Rachel yang tengah mencerna ucapan El.
Rachel mematung di tempat, kenapa El berbicara seperti itu.
"Rachel?" panggil seseorang.
Rachel sadar dari lamunannya, kemudian ia tersenyum kala siapa yang menyapanya. "Ah, Ar. Kenapa?" Tanya Rachel sedikit ambigu.
"Lo yang kenapa?" Tanya Ar.
"Aku, Aku gak pa_pa, Cuman lagi menghirup udara aja hehe." Ucap Rachel sembari menggaruk tengkuknya yang Tak gatal.
Ar mengangguk ragu, "Kalo gitu ayo ke kelas, bentar lagi bel masuk." ajak Arsen.
Rachel segera bergegas, "gue mau Lo selamanya Mandang gue Ar" Batin Rachel.
.......
Brakkk
"Maaf Aku gak sengaja."
"KALO JALAN PAKE MATA!..." Marah seseorang.
"Tapi aku gak sengaja." Ucap lita ketakutan.
"Ngeyel aja ya Lo, Udah salah gak ngaku salah lagi." Marah Cika, Si Anak Ipa kelas XII.
Tangan mungil Cika sudah melayang, Lita yang belum siap dengan Tamparan keras Cika pun hanya bisa pasrah.
Satu detik...
Dua Detik.........
Hingga beberapa detik, Lita belum merasakan apapun. Namun, Semua yang berada di kantin terdiam, tak ingin ikut campur.
"WOY" Teriak El Dengan menahan tangan Cika yang sudah siap menampar pipi mulus Lita.
Cika menatap tajam El. "APA LO?" Tanya Cika tak suka.
"Lo yang kenapa?" Geram El.
"Lo gak liat hah, Baju gue kotor gara gara Si cupu sialan ini." Tunjuk Cika.
El semakin di buat geram sendiri. "Jangan Lo tunjuk tunjuk dia ke gitu, Gue tau siapa yang salah disini." Ucap El penuh penekanan.
Di saat El tengah adu mulut dengan si nenek lampir Cika, Silvi malah terus terusan merapalkan doa doa.
"El udah yok, mending Lo istighfar" Bisik Silvi, namun tak El pedulikan.
"Heh, Lo?..." tunjuk Cika kepada El. "Lo berani sama gue hah?" marah Cika.
El tersenyum Semirik. "Cuma orang cupu yang takut sama Lo."
Semakin geram, Karena Selalu saja El ini ikut campur dengan urusan Cika. Gadis itu menggeram marah. Saking Emosinya, Cika sudah siap melayangkan sebuah tamparan kepada wajah mulus El. Namun sayang, lagi lagi tangan Sialan Cika tidak sampai kepada pipi mulus El.
Semua yang berada di kantin sudah ketar ketir sendiri. Tak ingin ikut campur.
Belum sampai Cika memberikan tamparan kedua, El sudah menahan tangan Cika yang kini berada didepan wajah El.
"Berani Lo nampar gue, Gue patahin tangan Lo....!" Ancam El penuh penekanan, dan tatapan tajam nya.
Cika yang sudah Dipermalukan itu, menggeram marah, Dan juga malu. Namun sesegera mungkin ia Meninggalkan kantin dengan perasaan marah, Tak lupa Antek antek nya mengikuti kemana nenek lampir itu pergi.
"Makasih ya El." ucap Lita.
"Hm." jawab El Cuek seperti biasanya.
"Kalo gitu, Aku pergi dulu." pamit Lita.
El mengangguk, Kemudian Lita pergi dengan kepala tertunduk.
"Astagfirullah, Lindungi Besti saya ya Allah."
Merasa ada yang aneh, El segera melihat ke arah suara. "Sil, Lo kenapa?" Tanya El heran.
Silvi masih setia memejamkan matanya. Ia tak menyadari jika Cika sudah pergi. "El, ayo istighfar, jangan Lo ladenin dia, atau hidup Lo gak bakal tenang." Ucap Silvi yang masih setia menutup matanya.
El yang tak mengerti langsung menjitak kepala Silvi pelan.
Tak
"Awshhh sakit bego." kesal Silvi.
"Lo yang sakit, pake istighfar segala, emang ngusir setan apa." kesal El.
"Lah, Lo gak tau, dia kan sahabat nya setan."
El hanya memutar bola mata memelas. "Sil, udahlah, laper gue kalo ngomong sama Lo."
"Eh ni anak, dikasih tau malah pergi" kesal Silvi, tapi masih saja ia mengikuti El.
"Barusan siapa yang kalah El?"
"Si anak cupu."
"Lah...?" Heran Silvi.
El memutar bola matanya memelas, Entahlah, Rasanya ia ingin menghilang sekarang juga, karena mengingat kapasitas otak sahabat nya ini.
......
Typo tandai ✍️
.
.
.
.Terimakasih sudah membaca 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca💚 Serupa Tapi Tak Sama? Cerita tentang Saudari kembar, Dia Adalah RAQUEL QUEEN ZAA & RACHEL QUEEN ZAA. Ternyata meskipun mereka terlahir kembar, Banyak sekali perbedaan Sikap di keduanya. Jangan jadi silence riders plisss...