Jangan lupa vote komen share
Happy reading
.
.
.
."wih tumben banget jemput gue" Ucap El, kala melihat saka yang sudah menunggunya di depan gerbang sekolah El.
"Dih Geer. Siapa yang mau jemput Lo" ketus saka.
El mengerucutkan bibirnya. "Gak asik Lo" gerutu El.
Saka hanya memutar bola mata memelas.
"Ih serius si. Lo bukan jemput gue?" Ulang El sekali lagi.
Melihat wajah El yang sangat masam. Membuat saka terkekeh geli.
"Iya iya. Gue jumput Lo kok" ucap saka.
"Gitu dong. Masa sama sahabat sendiri tega" gumam El. Kemudian ia mengambil helm yang di berikan oleh saka.
"Sini" Ucap saka. Dengan memakaikan helm kepada El.
El hanya menurut.
Di belakang sana, Terlihat Arsen yang memasang wajah permusuhan kepada saka. Dan saka sangat menyadari keberadaan Arsen disana. Oleh karena itu ia harus lebih bersifat manis kepada El. Supaya Arsen cemburu kepadanya.
"Tumben banget sweet" oceh El.
"Lagi mood aja. Udah ayo naik" ajak saka.
El mengangguk, kemudian ia menaiki motor besar milik saka tersebut.
"Pegangan" titah saka.
"Ogah" tolak El.
"Yaudah"
Brum Brum brummmmmm..
Saka menancap gas sangat cepat. Hal itu membuat El refleks memeluk erat perut saka.
"SIALAN LO" Kesal El.
Di balik helm full face nya saka tersenyum penuh kemenangan.
......
Di tempat lain, kini Arsen dan Rachel sudah berada di jalan pulang. Arsen membawa mobil, Karena ya Rachel tidak terlalu menyukai. Jika ia naik motor. Dengan alasan Panas dan polusi.
"Mmm tadi kamu keren Loh Ar" puji rachel. Memecah keheningannya di dalam mobil.
"Thanks" kata Arsen dengan raut wajah datar. Dan Rachel mengerti, jika Arsen sedang memikirkan El yang sangat dekat dengan saka.
"El juga keren. Kalian cocok!" Lanjut Rachel. Dengan memuji kecocokan Arsen dan El.
"Andai aja aku bisa nyanyi. Orang yang pertama mau aku ajak duet itu kamu Ar"
"Kenapa gue?" Tanya Arsen. Namun pandangan nya masih terfokus ke arah jalan.
"Karena...."
Rachel menganggantung ucapannya. "Awshh" ringis Rachel.
Sontak Arsen memberhentikan mobilnya dengan mendadak.
"Lo kenapa?" Tanya Arsen panik.
Rachel memegang perutnya. "Sa_kit Ar" lirih Rachel.
Arsen di buat bingung sendiri. "Kita kerumah sakit ya" ajak Arsen.
Namun Rachel menggeleng pelan. ",Gak usah Ar. Aku mau pulang aja" lirih El.
"Gak! Kita ke rumah sakit" putus Arsen.
Namun Rachel tetap kekeuh. "aku mau pulang"
"Tap.."
"Anter aku pulang Ar. Aku mau tidur dulu" kata Rachel. Kemudian ia memejamkan matanya tenang.
Arsen hanya menurut.
.......
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Kini el dan Rachel sedang membereskan buku pelajaran nya.
Ya! Hari ini El begitu penurut. Malam ini El belajar bersama Rachel dan Arsen tentunya.
Namun Sekitar lima menit yang lalu, Arsen sudah berlalu pulang.
Semenjak kejadian di sekolah tadi, El masih merasa malu jika berada di dekat Arsen.
Bodo amat dengan perasaan rachel.
"El, kamu mau kemana?" Tanya Rachel.
"Mau buat mie, laper gue"
Mata Rachel berbinar. "Aku mau dong" pinta Rachel.
"Buat aja sendiri" kata El datar.
Rachel mengerucut kan bibirnya Lucu. "Yaudah" keluh Rachel.
El yang melihatnya hanya mendengus sebal. "Oke! Gue buatin" putus El.
Sontak Rachel memasang wajah se ceria mungkin.
"Okeee makaciwww Ade kuu" kata Rachel dengan mencubit pipi manis El.
El tertegun dengan sikap Rachel. Kehangatan datang menyelimuti keduanya, rasanya sangat damai.
Namun kedamaian ini entah sampai kapan. Atau mungkin besok. Saat Arya sudah kembali ke rumah.
"I_iya, gue buatin dulu" Kata El dengan meninggalkan Rachel di ruangan Depan.
Rachel mengangkat kedua jempolnya. "Sipp"
Setelah kepergian El, Rachel tersenyum hangat. "Bunda. Maafin Ara" gumam Rachel. Matanya sedikit berkaca kaca.
......
Wangi yang sangat menyengat dari arah dapur. Membuat Rachel mendatangi El.
Mata Rachel berbinar. Kala melihat dua mangkok mie yang sudah tersaji di meja makan itu.
"Wih, wangi banget El," heboh Rachel.
"Biasa aja" Jawab El datar. Dan selalu seperti itu.
"Tapi serius! Ini aromanya enak banget"
"Lebai! Kayak gak pernah makan mie aja Lo" ucap El. Dengan meniup niup mie miliknya.
Rachel mengangguk. "Aku emang belum pernah makan mie instan El"
Uhuk uhuk
"Hati hati El" ucap Rachel dengan menyodorkan segelas air putih kepada El.
"Lo bilang, Lo belum pernah makan mie instan" tanya El sekali lagi.
Rachel mengangguk. "Ayah gak ijinin"
"Ppettyttt WHAHHAHAH, saking penurutnya ya Lo" ucap El dengan menggelengkan kepalanya tak mengerti.
Rachel menundukkan kepalanya, matanya sedikit berair. Baginya ucapan El barusan seperti meledeknya.
Menyadari hal tersebut, El terdiam. "Eh, sorry gue gak maksud" ucap El merasa tak enak.
Rachel mengangguk. "Gak papa" Jawab Rachel, dengan kembali memakan Mie kuah nya itu.
"Enak El" ucap Rachel, "Tapi pedes juga El" lanjut Rachel.
El hanya mendengus sebal. "Kayak juri aja Lo, banyak omong" kesal El.
Kemudian Rachel terkekeh. Keduanya menikmati mie nya tersebut, dengan khidmat.
.....
Terimakasih sudah membacaTypo tandai ✍️
KAMU SEDANG MEMBACA
SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca💚 Serupa Tapi Tak Sama? Cerita tentang Saudari kembar, Dia Adalah RAQUEL QUEEN ZAA & RACHEL QUEEN ZAA. Ternyata meskipun mereka terlahir kembar, Banyak sekali perbedaan Sikap di keduanya. Jangan jadi silence riders plisss...