17. serupa tapi tak sama

1.6K 71 0
                                    

Pukul 03:00

El rasa semuanya sudah tertidur, dan ini adalah kesempatan untuk dirinya.

El meneliti seluruh kamarnya, mungkin hari ini adalah hari terakhir ia berada di kamar ini.

"Selamat tinggal bunda, maaf El pergi dari rumah. Tapi bunda tenang aja, El akan kembali jika Semunya sudah kembali seperti semua"

El melangkahkan kakinya menuju jendela kamarnya, ia turun dari atas balkon menggunakan tangga yang berada di dekat tembok.

Bak seorang pencuri, El pergi dengan waspada dan hati hati.

"Berhasil" katanya.

Kini El sudah berada di luar gerbang rumahnya, Dan ya tidak banyak barang yang ia bawa. Hanya Baju, dan terutama uang dan ATM miliknya.

"Gue harus pergi kemana" lirihnya.

"Mau kemana kamu?"

Deg

Suara itu mampu membuat El diam tak berkutik. Tubuh El bergetar kuat. Rasanya ia ingin segera menghilang saja.

El mencoba bersikap tenang dan dingin. "Buat apa El ada di rumah, kalau ayah aja gak pernah nganggap El" jawab El.

Arya kembali di buat geram oleh nada bicara el. "Sini kamu" Arya menarik lengan El kuat. Membawanya kembali ke dalam rumah.

Setelah sampai di dalam rumah, Arya menghempaskan tubuh El ke lantai dengan kuat.

"Beraninya kamu" tunjuk Arya marah. "Mau buat saya malu HAH?"

El tak menjawab. "JAWAB ANAK SIALAN" Sentak Arya.

El memejamkan matanya. "El cape ayah" lemah El, kemudian ia menyenderkan bahunya pada meja.

"El cape harus ngikutin apa kemauan ayah, sedangkan El selalu salah di mata ayah" lirih El.

"El cape ayah"ucap El

" EL CAPEEE ARGHHHHH" Teriak El Dengan Frustasi.

PRANGGGGG

"BUNUH EL AYAH, BUNUH SEKARANG, EL MAU MATIII" teriak El dengan terus meronta.

Sedangkan Arya sangat shock melihat El yang seperti nya sudah kehilangan akal.

Tanpa Arya sadari kini lengan El sudah terluka akibat el dengan sengaja menggoreskan kaca di lengan nya.

"ELLL" Teriak Rachel Dari atas tangga. Dan dengan panik ia menghampiri El yang terkapar lemas. Rachel langsung menghampiri dan membuang pecahan kaca di tangan El.

"El udah, kamu jangan kayak gini" Ucap Rachel dengan membersihkan luka El.

El menatap lengannya dengan tatapan kosong, Sungguh ia benar benar hancur.

"Ayah" panggil Rachel lirih.

Arya menoleh, sungguh tatapan Arya kini sangat sulit di artikan.

"Ra, Gue pengen mati" Racau El.

"Kamu harus hidup, jangan ngomong kayak gitu El, aku tau, aku sama egois nya kayak ayah, Tapi aku minta maaf, Untuk saat ini aku gak mau ngalah lagi sama kamu, tapi asal kamu tau aku gak mau kehilangan kamu El hiks"

El terkekeh sinis. Ia menatap dalam Rachel yang kini menangis sesegukan.

"Lalu bagaimana dengan gue?" Kata El "BAGAIMANA DENGAN GUE HEL?" Ulang El dengan menunjuk  kepada dirinya sendiri. Perasaan marah juga kecewa itu bercampur aduk.

"Gue ngerti! Lo akan baik baik saja Dan Lo akan menjadi lebih baik lagi Rachel" El menggantung perkataan nya  "kalau gue mati!" Lanjut El dengan menggigit bibir bawahnya kuat.

Rachel menggeleng kuat. "gak, kamu gak boleh mati El" tolak rachel kuat.

El tersenyum miris. "TETAPI BAGAIMANA DENGAN GUE RACHEL?" Lanjut El dengan nafas tersengal sengal.

Rachel memejamkan matanya lama, apakah El semenderita ini.

"Bagaimana dengan gue, gue cape" Ucap El dengan gemetar.

"A_aku minta maaf hiks hiks" ucap Rachel dengan memeluk tubuh lemah El.

El memejamkan matanya, "Gue pengen ketemu sama bunda" lirih El, kemudian perlahan kesadaran El menghilang.

"AYAH, EL PINGSAN" Teriak Rachel kahwatir.

Namun Arya hanya menatap iba, "Ayah mengantuk, lebih baik kamu juga istirahat sayang, biarkan Mbok dan mang Ujang yang urus Anak itu" ucap Arya Enteng.

Rachel menggelengkan kepalanya. "Ayah keterlaluan" ucapnya.

Namun Arya tak menghiraukannya. Ia malah terus saja berjalan menuju kamar miliknya. Namun saat Arya belum benar benar pergi. Ia mengatakan sesuatu.

"Kalau kamu sudah tidak mendengarkan ayah, Maka Kamu akan kehilangan segalanya Rachel" ancam Arya. Kemudian Arya masuk ke dalam kamarnya.

Rachel menatap nyalang tubuh El yang sudah tidak sadarkan diri.

"Kenapa Semunya jadi kayak gini. Seharusnya aku gak ngelakuin itu dahulu" lirih Rachel.

   ...

Nah loh memangnya Rachel pernah ngelakuin apaan sih, sampai Semunya jadi kacau kayak gini? Huh!

Terimakasih sudah membaca

Typo tandai✍️

Jangan lupa follow, share, vote dan juga komen.

SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang