Jangan lupa vote komen share
Selamat membaca 🤗
.
.
.
.
.
.
.
.Motor besar berwarna hitam pekat itu melintasi jalan dengan kecepatan sedang. Seseorang itu, Menatap setiap jalan secara intens.
"El. Lo dimana?" Gumam lelaki tersebut.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, itu berarti lelaki tersebut sudah mencari El cukup lama.
"Gue harus cari Lo kemana lagi El"
"Awshhh" saka meringis, rasa sakit di bagian perutnya sangat terasa. Tubuhnya pun sangat lemas.
Dengan sekuat tenaga ia Mambawa motornya, Namun kerap kali dia juga hampir terjatuh. Pandangan saka perlahan mengabur.
BRUKKKKK
Saka terjatuh, dengan keadaan tidak sadarkan diri.
......
Remang remang saka membuka matanya, atap yang berwarna putih namun sudah terlihat sangat usang, menjadi objek pertama yang ia lihat.
Kemudian pandangannya beralih, ia menatap ke sebuah tempat. Di sana terlihat seorang gadis yang sedang berkutat dengan benda di dapur.
Saka tersenyum hangat. Kini ia bernapas lega, karena seseorang yang ia cari selama 2 hari penuh akhirnya bisa ia temukan.
"El"
Gadis itu menoleh. Tatapan yang teduh membuat saka merasa nyaman.
El menghampiri saka yang tengah berbaring di atas kursi.
Dreppp
Saka memeluk tubuh El kuat, ia tak mau melepaskan pelukan El, saka begitu merindukan sahabatnya itu.
"Lo kemana aja?" Tanya saka.
"Gue gak kemana mana" jawab El, namun terdengar sangat hampa.
"El" panggil saka lagi.
"Hm" jawab El.
Mata mereka saling bertemu, mengisyaratkan bahwa keduanya sedang tidak baik baik saja.
"Aka" lirih El.
Saka me Mengangguk, ia paham akan kondisi El saat ini.
"Nangis aja" Titah saka. Kepala El bersandar di bahu kekar saka.
Meskipun saka terlihat semakin kurus, Jangan salah, Ia masih terlihat tampan dengan tubuh yang sedikit kekar.
El menangis dalam diam, hanya isakan kecil yang saka dengar, dan air mata yang sudah membasahi bajunya.
Saka mengusap lembut Surai milik El. "Jangan ngilang lagi El, gue khawatir"
El Menatap saka, Dengan mata yang merah akibat ia terlalu lama menangis.
"Aka, Lo harus janji sama gue"
Saka manautkan kedua alisnya. "Janji?"
El mengangguk. "Jangan ada yang Lo sembunyiin dari gue, Apapun itu"
Merasa tak mengerti, saka hanya mengangguk saja. "Gak ada yang gue sembunyikan dari Lo. Lo tenang aja, soal perasaan aja gue mah terbuka. Iya gak hm?"
Sialan saka ini, di saat seperti ini masih sempat-sempatnya ia membicarakan soal perasaan.
"Ngeselin Lo" kesal El. Kemudian saka terkekeh geli.
"Senyum dong, masa tukang balapan cengeng hahah"
"Bodo. Bodo amat!" Kesal El.
Saka hanya terkekeh. Kemudian El kembali menyadarkan kepalanya di bahu saka.
"Lo masih belum jujur sama gue aka" Batin El.
........
Pria yang sudah berkepala empat itu, menggeram prustasi. Karena keputusan Ranti yang tidak mau memperpanjang bisnis dengannya membuat Arya semakin pusing.
Pasalnya Rencana Arya dan ranti itu sangat besar, namun dengan gampang nya Ranti membatalkan semuanya.
Alasan Ranti pun sangat tidak masuk akal, Ranti ingin keluarganya kembali seperti dulu, Ranti tidak ingin memiliki perusahaan besar, namun membuat dirinya lupa diri akan status nya sebagai seorang istri dan juga seorang ibu.
Arya hanya bisa pasrah, Dan jalan satu satunya adalah, Ia harus bisa membuat Rekan bisnis yang baru dan pastinya lebih besar.
"Kamu lihat saja Ranti, saya akan membuat kamu menyesal atas keputusan kamu" Semirik Arya.
"Uhuk uhukk" Arya terbatuk. Ia melihat tangannya, dan di sana terlihat ada gumpalan darah yang keluar dari mulut Arya.
"Sialan!"
Tok tok tok
Arya membersihkan darah di tangan nya itu segara. Ia tak ingin Seseorang di sana melihat darah tersebut.
"Ayah"
"Ada apa?" Tanya Arya.
"Ayah belum makan kan?"
Arya menggeleng, namun tatapannya tidak mengarah kepada Rachel.
"Ayah mau makan bareng Ara?" Tanya Rachel.
"Duluan saja, saya tidak lapar"
Namun Rachel menggeleng cepat. "Gak! Ara mau makan bareng sama ayah" lirih Rachel.
Arya tersenyum getir. "Nafsu makan saya sudah hilang Rachel! Lebih baik saya mati. Daripada harus satu meja sama anak pembangkang seperti kamu"
"Ayah" lirih Rachel.
"Saya kecewa sama kamu Rachel, Saya merasa tak berguna" Arya memukul dada nya kuat.
"Ayah, stop!"
"Saya mau mati, Saya sudah tidak memiliki siapapun" ucap Arya dengan kembali memukul dada bidangnya. Dan itu membuat Rachel histeris.
"Ayah sudah hiks"
Rachel memeluk tubuh Arya kuat. Arya hanya terduduk lemas. "Ayah maafin Ara hiks"
Namun belum ada jawaban dari Arya. "Maaf. Karena Rachel sudah berani melawan ayah, tapi Rachel gak bermaksud ayah, Ara sangat menyanyangi ayah, gak ada siapa siapa lagi yang Rachel punya selain ayah dan El hiks hiks"
Merasa sangat iba, Arya mengelus Surai panjang Rachel. "Ayah mengerti sayang, maafkan ayah juga, karena ayah terlalu kasar sama kamu"
Rachel mengangguk, "Ara minta maaf sama ayah, Mulai sekarang Ara bakal turutin kemauan ayah. Asal ayah jangan nyiksa diri ayah sendiri, Ara khawatir"
Arya mengangguk. "Asal kamu jadi anak penurut dan baik, ayah pasti akan jaga diri ayah"
Rachel mengangguk, kemudian ia menatap Arya sayu. "Makasih ayah" lirihnya.
.......
Typo tandai ✍️
Terimakasih sudah membaca 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca💚 Serupa Tapi Tak Sama? Cerita tentang Saudari kembar, Dia Adalah RAQUEL QUEEN ZAA & RACHEL QUEEN ZAA. Ternyata meskipun mereka terlahir kembar, Banyak sekali perbedaan Sikap di keduanya. Jangan jadi silence riders plisss...