22. serupa tapi tak sama

1.4K 57 0
                                    

Jangan lupa vote komen

Selamat membaca
.
.
.





Sedari tadi pemuda tampan itu terus saja mondar mandir di depan WC.

"Mah" panggil saka.

"Bentar Ak... HUEKKKKKKK"

Saka semakin di buat panik, bukan apa apa sudah hampir 30 kali Karin. Mamah dari saka mual mual tak jelas.

Ckrek

"Aka, Bisa tolong beliin mami tes pack gak?" Pinta Karin lemah.

Perkataan Karin sontak membuat saka kaget bukan main.

"Gak!" Tolak saka cepat. "Apaan, Gak ya mami gak boleh hamil lagi, aka gak mau punya Ade" lirih saka.

Karin menatap lemas saka. "Hus, kamu gak boleh ngomong gitu" ucap Karin.

"Lagian, Papih dapat cuti nya cuman seminggu, masa udah bikin cebong aja si" gerutu saka. "Merepotkan saja" Ketus saka.

"Hus, Aka ngomongnya" tegas Karin.

"Kam____ HUEKKKKKKK"

"Mii" Lirih saka, dengan mencoba memijit leher sang mami.

"Udah gak pa_,huekkkkkk"

"Aka telpon papi dulu ya, Lelaki itu harus bertanggung jawab atas perbuatannya" geram saka.

.......

Brakkk

"Bagus ya" kesal saka "kalian sudah bikin aka kecewa" lirih saka.

Karin dan Adi saling tatap. "Kamu ini" kesal Adi.

"Gak pokoknya aka gak mau" decak saka prustasi.

"Masa udah gede baru punya Ade lagi sih" kesal saka.

Sedangkan Karin hanya terdiam lesu, dan juga sedikit heran dengan tingkah anaknya itu.

"Kamu ini aneh, Seharusnya kamu senang dong, karena sebentar lagi kamu bakal punya Ade" ucap Adi. Selaku papi saka.

"Tapi aka gak mau punya Ade papi ahhhhh" omel saka.

"Seharusnya papi pake pengaman dong, nanti apa kata teman aka, masa orang tuanya udah tua, tapi masih suka bikin cebong" gerutu saka.

"Husss mulutnya, mami sumpel ni pake lap dapur, MAUU HAH"

"Lo kok mami jadi marahin aka!. Tuh marahin dia noh" tunjuk saka kepada Adi.

Adi tak habis fikir dan geram sendiri. "Bagus ya kamu, sama orang tua gak ada sopan sopannya" ucap Adi dengan menjewer telinga saka kuat.

Saka meringis kesakitan "awshhhh Papi sakit, lepasin dong" mohon saka.

"Ini belum seberapa, Papi masukin ke rahim mami kamu lagi mau hah?"

Karin membulat kan matanya!. "Wah, engga" tolak Karin. "Ini aja belum keluar, masa mau masukin anak ini si" Gerutu Karin, dengan mengelus sayang perut nya sendiri.

Saka menatap nanar sang mami yang sepertinya sudah pindah hati. "Ini nih! Mami pasti pilih kasih, papi juga" ungkap saka.

Karin dan Adi hanya geleng kepala, kenapa sikap saka seperti anak kecil. Bisa bisanya ia cemburu kepada calon bayi yang berada di rahim ibunya sendiri.

........

"Lo kenapa?" Tanya El terheran.

Saka menatap ponsel miliknya dengan perasaan marah dan kecewa.

"Nyokap gue" lirih saka. El mengangguk. "He'em nyokap Lo kenapa?" Tanya El.

"Dia...." Gantung saka. "Dia hamil!" Lanjut saka dengan wajah prustasi nya.

Sontak mata El berbinar. "Serius Lo" heboh El.

Saka mengangguk lemah. "iya gue serius"

"Wih, selamat ya aka, akhirnya Lo punya Ade juga" Ucap El heboh.

Namun saka hanya menatap El datar. Menyadari hal itu El di buat bingung sendiri.

"Aka" panggil El. "Lo oke kan?" Tanya El.

Seketika itu pikiran El berkecamuk "jangan bilang kalo cebong yang ada di rahim nyokap Lo, bukan benih dari Bokap Lo?" Ucap El ketar ketir.

Sontak hal itu membuat saka membulatkan matanya sempurna.

Tak

Saka menjitak jidat El keras.

"Sembarang kalo ngomong" Ucap Saka.

"Ya kalo bukan, kenapa Lo kayak prustasi gitu?" Kata El ada benar nya juga.

"Harusnya ya Lo itu seneng, Bisa punya Ade lagi, kan seru tuh" Ucap El dengan membayangkan adanya sosok anak kecil di rumah Karin.

"Ya gue gak mau aja, nanti gue di anak tirikan sama orang tua gue" lirih saka.

El menggeleng kan kepalanya heran. "gak! Mana mungkin nyokap sama bokap Lo gitu, mereka orang baik, gak kayak ayah gue" ucap El dengan pandangan kosong nya.

Saka menatap intens El. "El, Sorry bukan maksud gue__"

"Iya gak papa, Intinya, sekarang Lo harus bahagia, karena sebentar lagi Lo bakal punya ade"

Saka mengangguk. "Oke, Gue janji mulai sekarang, gue bakal Nerima tuh cebong di rahim nyokap gue" ucap saka penuh wibawa.

El hanya terkekeh geli. "Aka aka, ada ada aja ya Lo" tunjuk El tak habis fikir.

"Eh ngomong-ngomong kenapa Lo ngajak ketemu?" Tanya saka. Seketika ia mengingat sesuatu yang amat penting.

"Apa Lo udah bales perasaan gue?" Tanya saka menggebu.

El hanya menatap saka datar. "Bukan" jawab El cepat. Seketika wajah saka menjadi lesu kembali.

"Dih apaan! Itu wajah apa kanebo kering, kusut amat" Ucap El dengan menahan tawanya supaya tak pecah.

"Diem deh Lo!" Kesal saka.

"Hahah iya iya, Jadi boleh cerita gak nih?" Tanya El kepada saka.

"Hm iya boleh"

Merasa mendapat respon yang baik, Akhirnya El pun menceritakan semua kejadian tadi pagi di sekolah, hingga kisah nya dulu saat saka pergi meninggalkannya.

.......

Typo tandai✍️

Terimakasih sudah membaca

SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang