50. serupa tapi tak sama

1.2K 39 4
                                    

Jangan lupa vote komen share

Selamat membaca 🤗



Kini kedua gadis kembar itu tengah berada di taman sekolah, mereka berdua duduk akur, namun tanpa mengucapkan satu patah katapun.

Seseorang yang sedari tadi memperhatikan kedua orang di depannya itu mendesah kesal.

"Kenapa diem!". Arsen berucap.

Kemudian kedua gadis itu menatap Arsen. "Serah kalian, gue mau masuk kelas".

Rachel dan El pun mengangguk, dengan langkah kaki yang sangat cepat, kini Arsen sudah tak terlihat oleh kedua gadis itu.

"El".

"Hm".

"Aku minta maaf". Lirih Rachel.

"Basi!".

"Aku serius El".

"Gue bosen denger Lo minta maaf Ra". El berdecak. "Oh, gue tau".

"Tau apa?".

"Lo pasti ngerasa kasian sama gue, oleh karena itu. Lo pura pura minta maaf sama gue, supaya dapet simpati dari orang terdekat Lo itu kan hm?". El terkekeh.

"Sekali busuk, tetep aja busuk Ra".

"EL". Bentak Rachel. "Aku gak tau, kesalahan apa yang membuat kamu benci banget sama aku". Lirih Rachel.

"Aku gak tau, harus gimana El, aku sayang sama kamu, tapi kamu sebenci itu sama aku, Kamu benci aku tanpa sebab El hiks hiks". Isak El dengan meremas kuat bajunya sendiri.

"Aku cuman punya kamu El, cuman kamu hiks hiks".

"Ayah!". El berucap dingin.

"Lo masih punya ayah Ra, dan Lo gak butuh gue".

Rachel menggelengkan kepalanya kuat. "Ayah". Rachel tersenyum getir. "ayah yang selalu menjadikan anaknya sebagai boneka El, ayah yang harus semua keinginan nya terpenuhi, tidak peduli akan anaknya".

"Awalnya gue bahagia, karena ayah selalu memihak aku El, tapi. Aku sadar, kalo ayah gak beneran sayang sama aku. Dia cuman manfaatin aku El hiks hiks ".

El terkekeh.  "Nikmatin aja, bukan nya Lo anak kesayangan juga penurut kan".

"El". Lirih Rachel.

"Hapus air mata sialan Lo itu, gue merasa iba sedikit pun sama Lo".

El beranjak dari duduknya, ia akan pergi, membosankan sekali berbicara dengan kembaran nya itu.

"Kata bunda, kalau kita jadi saudara yang baik, bunda pasti seneng, kata bunda juga. Bunda mau liat anak anaknya bisa tertawa dan bahagia bersama, Dan sebelum bunda mengatakan kalimat terakhirnya, dia mau Aku, kamu, Dan ayah hidup bahagia bersama, Hidup bersama ayah, dan bisa merubah ayah menjadi lebih baik dan sayang dengan tulus sama kita."

El menghentikan langkahnya, Ucapan yang baru saja Rachel katakan adalah, saat saat terakhir bundanya menutup mata.

"El".

Dreppp

Rachel memeluk tubuh El kuat, ia terisak, dan tak ada penolakan sedikit dari El, tubuh el rasanya lesu. Ia terduduk, begitupun dengan Rachel yang masih setia memeluk tubuh rekuh El.

"Ayo kita perbaiki semuanya El".

El tak menjawab, cairan bening itu keluar tanpa permisi dan dengan tidak sopannya.

"Ayo! Kita pulang El, kita pulang kerumah". Ajak Rachel.

"Rumah". Lirih El dengan tatapan kosongnya.

Rachel mengangguk. "Iya, rumah. Sama ayah, kita akan bahagia El".

"Bahagia?". Gumam El lagi, tatapan masih sama, hampa.

"Kita akan buat, keluarga kita bahagia sepenuhnya El, aku janji!". Ucap Rachel dengan menjentikkan jari kelingking nya.

"Janji?".

Rachel mengangguk, "ayo El". Dengan Deraian air mata, El menatap dalam Rachel, tatapan mata itu seolah mengintrogasi Rachel.

Rachel yang mengerti, langsung mengangkat tangan El. "Aku janji, apapun kedepannya kita hadapin sama sama El".

Rasanya dunia El berputar cepat, bayangan bayangan waktu ia kecil bersama sang bunda, Saat bersama Rachel yang sangat peduli padanya, dan pada saat ayah memberikan dua liontin kepada dirinya dan El. Sangat bahagia.

Kemudian dengan tidak sadar, El memeluk tubuh Rachel kuat. Ia terisak, rasanya sudah lama sekali ia tidak memeluk Rachel yang notabennya saudara sekaligus Kakak untuk El. Dengan sayang.

"Ara". Lirih El.

Rachel membalas pelukan El tak kalah kuat. Rachel begitu merindukan pelukan adiknya itu, selama 3 tahun lamanya mereka berdua seperti kedua saudara kembar yang sangat asing.

Kehangatan yang mereka rasakan begitu menyayat hati. "Maaf, aku terlalu egois Ra". Lirih El.

Rachel mengangguk. "Kamu gak perlu minta maaf El, ini semua bukan salah kamu".

El menggeleng cepat. "Aku egois Ra". Lanjut El.

"Suttt, kamu gak salah, aku yang salah el, aku gak bisa ngelindungi kamu, aku sebagai kakak begitu lemah el, aku malu sama diri aku sendiri hiks hiks".

El kembali memeluk tubuh Rachel, dan Rachel mengelus rambut El halus.

"Katanya kuat, kok nangis?". Rachel terkekeh.

"Gue lagi cosplay jadi hello Kitty, bukan wonder woman lagi".

Rachel tertawa kecil begitupun dengan El. Rasanya dunia mereka kembali, meskipun kedepannya akan ada masalah yang lebih berat lagi.

Setidaknya saudara kembar ini sudah kembali akur dan saling menyayangi.

.....  

Terimakasih sudah membaca 🤗

Author POV: rachel baik kok gays, cuman emang karena, Rachel takut sama ayahnya, makannya ia jarang ngebelain El😭Tuh kan!.






SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang