Jangan lupa vote komen share
Selamat membaca 🤗
.
.
.
..
Kini ke dua remaja itu tengah berjalan santai, suasana yang sangat sejuk dan nyaman. Membuat keduanya semakin betah untuk berjalan jalan.
"El?" Panggil saka.
El menoleh. "Hm?"
"Lo mau kan pulang?"
El membulatkan matanya. "Gak!"
"Gue gak bakal pulang" Tolak El. "Mereka aja gak nyari gue, Buat apa gue pulang" Ucap El.
"Lo salah"
El mengerutkan keningnya. "Maksud Lo?" Tanya El.
"Waktu itu, Rachel dan Arsen Dateng ke rumah gue, Gue aja gak tau darimana mereka dapat alamat rumah baru gue"
"Pada saat itu.."
Flashback
Saka sedang menghirup udara segar di atas balkon sana, Namun dari atas ia melihat dua remaja datang menghampiri rumahnya.
"Rachel, Arsen" Gumam saka.
Kemudian saka beranjak dari duduknya, Ia menemui Rachel dan Arsen di bawah sana.
Pintu terbuka lebar.
"Kalian?" Tanya saka.
Rachel mengangguk. "Ada hal penting yang mau aku omongin"
Saka mengangguk, kemudian mempersilahkan Kedua remaja itu untuk masuk.
Kini ketiga remaja itu sudah berada di taman belakangan.
"Ada apa?" Tanya saka.
"Apa kamu tau, Dimana El berada?" Tanya Rachel.
Saka tersenyum getir. "Kalaupun gue tau, gue gak bakal kasih tau kalian," Saka terkekeh.
"Sialan!" Arsen bersuara dengan geram.
Arsen mengepalkan tangannya kuat, Hampir saja pukulan dari tangan Arsen melayang pada wajah tampan saka. Namun secepat kilat saka kembali bersuara.
"Gue gak tau"
Rachel menahan nafasnya, Hampir saja wajah tampan saka bonyok oleh Arsen.
Rachel memegang tangan Arsen yang masih mengepal tersebut.
"Tahan emosi kamu Ar" titah Rachel. Arsen hanya mengangguk.
"Sama seperti kalian! Gue gak tau El ada dimana, Gue udah cari dia kemana mana, tapi hasilnya nihil. Bahkan Bokap gue juga udah nyuruh bodyguard nya untuk cari El tapi tetep gak ketemu" jelas saka.
Rachel mengangguk, "Astaga El, kamu dimana?" lirih Rachel, dengan air mata yang tak bisa di bendung lagi.
"Gue belum tau pasti kenapa El bisa pergi dari rumah! Apa dia kembali di sakitin sama bokap Lo?" Tanya saka.
Rachel mengangguk. "I_iya. Bokap gue terlalu kejam".
"Sama kaya Lo" Saka terkekeh. "Kenapa Lo selalu diam, saat El di perlakukan tidak adil".
Rachel terdiam. Dan Arsen yang terus mendengarkan saka.
"Seharusnya Lo bela dia, Lo lindungin dia sebagai kakak" geram saka.
"Gue selalu bela dia saka" Jawab Rachel lirih. Jika di pojokan begini Rachel semakin merasa bersalah.
"Bohong!" Saka tersenyum getir.
"Lo bohong Ra" lanjut saka. "Kalo El punya sandaran di rumah, mau sekejam apapun keadaannya, dia gak bakal pergi".
Benar! Apa yang di katakan saka sangat benar.
"Sebenarnya gue bingung sama Lo Ra, Lo itu baik, Tapi gue gak yakin, Lo itu baik beneran atau cuman boongan" Lagi lagi saka terkekeh.
"Maksud kamu?" Tanya Rachel, dengan air mata yang tak bisa ia bendung.
"Cukup!" Arsen kembali bersuara.
"Lo jangan memojokkan Rachel kayak gitu bangsat. Lo gak tau, setiap hari Rachel mikirin dan nyariin El. Dan Lo". Tunjuk Arsen.
"Lo diem, kalo Lo gak tau apapun!" Lanjut Arsen.
Saka hanya bisa terkekeh, "Gue kira selama kita gak ketemu tiga tahun Semuanya gak bakalan berubah, Tapi tenyata dugaan gue salah" Saka memijat pangkal hidungnya.
"Dengan ketidak hadiran gue disini, semuanya berantakan, Da Lo Ar" tunjuk saka.
"Gue kecewa sama Lo, Lo gak pernah nepatin janji Lo"
Arsen menggeram marah. Namun dengan cepat Rachel mengelus dada Arsen. Berusaha menenangkan.
"Sudah Ar" Lerai Rachel. "Lebih baik kita pulang"
Arsen mengambil tasnya dengan kesal. Saat ia hendak pergi, Arsen membisikkan sesuatu kepada saka.
"Gue harap Lo cepet mati sak" Bisik Arsen kepada saka.
Saka mematung di tempatnya. "Gue gak bakal mati tenang sebelum, gue liat cinta pertama gue bahagia" jawab saka dengan tersenyum Semirik.
Flashback off
Saka menceritakan tentang kejadian dua hari yang lalu, saat Rachel dan Arsen ke rumahnya. Namun tidak semua saka ceritakan kepada El.
"Gue gak mau pulang, Kalau bukan ayah yang nyari gue" lirih El.
Saka mengangguk. "Udah, Semunya kembali lagi sama keputusan Lo, Tapi gue harap, Lo lanjut sekolah lagi El".
"Gue gak bisa"
"Kenapa?"
El terdiam. "Entah "
Saka hanya menghembuskan nafasnya lelah. Berjalan sedikit lama membuat nafasnya sesak, Tubuh yang lemas.
"Lo kenapa?" Tanya El khawatir.
Wajah pucat saka membuat El semakin khawatir. "Gue gak papa" jawab saka.
El menggeleng. "Lo gak baik baik aja aka?"
"Kata siapa?" Ejek saka.
"Wajah Lo pucet, Tubuh Lo juga gemetar aka" Geram El.
Namun lagi lagi saka terkekeh. "Santai. Gue udah terbiasa "
"Maksud Lo?"
"Maksud gue" saka menjeda ucapan nya. "Gue Tremor kalo Deket Lo terus hahahah"
Tak
El menjitak jidat saka pelan. "Lo ya" geram El.Namun saka hanya terkekeh.
Di balik sudut sana, Ada seseorang yang sedang mengamati keduanya.
"Semuanya baik tuan"
"Bagus. Kamu awasi terus mereka, jangan sampai lengah. Saya tidak ingin terjadi sesuatu"
"Baik tuan"
......
Typo tandai ✍️
Terimakasih sudah membaca 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
SERUPA TAPI TAK SAMA (Telah Terbit)
Teen FictionFollow dulu sebelum membaca💚 Serupa Tapi Tak Sama? Cerita tentang Saudari kembar, Dia Adalah RAQUEL QUEEN ZAA & RACHEL QUEEN ZAA. Ternyata meskipun mereka terlahir kembar, Banyak sekali perbedaan Sikap di keduanya. Jangan jadi silence riders plisss...