Harapan atau Putus Asa

272 42 9
                                    

Hyuka hanya menonton ke empat kakak-kakak nya bermain dan berenang. Ia tak henti henti ketawa melihat pertengkaran Jerome, savero dan bumi.

"Yah.. Kalah lu bang" Ejek bumi ke savero.
Savero menatap bumi jengkel.
"Dih, dalam permainan tu emang ada kalah ama menang. Lu aja kegirangan menurut gua biasa aja tuh"

Jerome melihat pertengkaran adeknya malah ikut nimbrung dengan melempar keduanya dengan balon air.
Bahkan tristan juga menyemprotkan pistol air ke bumi.
"Rasain lu kak" Teriak tristan dengan cengiran khasnya.

Savero juga tidak terima, ia menarik kaki Jerome lalu membenamkan Jerome ke dalam kolam renang.
Jerome sampai kelelep karenanya.
"Emang adek adek kualat kalian ya"
Teriak Jerome.
Mereka bertiga malah ketawa sampai bengek.

Hyuka hanya melihat dan sesekali tertawa. Ia merasa dari tadi ia sangat haus. Dan berencana untuk ke dapur.

"Hyuka mau kemana?" Tanya bumi yg melihat ke hyuka mau beranjak pergi.
Seketika Jerome, savero juga tristan mengalihkan perhatian nya ke adek bungsu mereka.

Hyuka menoleh ke Saudara saudara nya.
"Hyuka, haus.. Mau ke dapur bang" Jawab hyuka seadanya.

"Kakak nitip dek" Itu bumi yang lagi senyum memohon.

Savero langsung menggeplak bumi.
"Ambillah sendiri, ngapain lu nyuruh nyuruh adek gua.. Hah" Gertak savero

"Oi, hyuka tuh juga adek gua geblek" Jawab bumi tidak Terima..

Lagi lagi hyuka hanya tersenyum
"Nggak apa apa bg.. Biar hyuka yang ambilkan untuk abang dan kakak ya"

"Biar abang temenin" Ucap Jerome dan savero serentak.

"Nggak usah, bang.. Adek bisa kok sendiri" Tolak hyuka sopan.

Lalu hyuka meninggalkan mereka berempat. Ia menelesuri villa yg besarnya lumayan.
"Dapurnya, kenapa jauh banget ya" Gumamnya.
Setelah beberapa lama, akhirnya dia sampai ke dapur. "Akhirnya nyampe" Soraknya dalam hati namun disaat yang sama "eh,ini bukan dapur.. Ini ruangan apa ya" Pikirnya dalam hati.

Hyuka mengitari ruangan yg berdebu.
Perhatian nya teralihkan ke suatu buku yg sudah terlihat lecek. Berdebu dan penuh dengan sarang laba laba.

"Buku apa ini? Wow.. Buku bergambar tapi ini artinya apa ya" Tanya nya sendiri kebingungan karena tidak bisa membaca yg tertulis di dalam buku itu.
Hyuka membolak balik halaman itu hingga tiba tiba dia terkejut dgn cahaya yg memancar dari arah buku tersebut.
Saking penasaran nya ia menyentuh dan akhirnya ia tersedot ke dalam cahaya itu
"Abaaaaang...... " Teriak hyuka sekencang kencangnya.

🌴🌴🌴

Mendengar teriakan hyuka yg nggak biasa. Mereka berempat saling memandang.

Savero langsung menatap Jerome.
"Bang, hyuka?" Tanyanya dengan suara gemetar.

Jerome langsung sigap keluar dari kolam renang. " Ayo kita ke dapur skrg" Perintah Jerome ke savero, bumi maupun tristan.

Mereka langsung berlarian kedalam rumah.


Sesampainya di dapur mereka tidak menemukan hyuka.
"Bang, bagaimana ini hyuka nggak ada" Tanya bumi mulai cemas.

Sedangkan tristan sudah memeriksa semua sudut dapur "bang Jerome, kita berpencar aja. Mungkin hyuka di ruangan lain"

Jerome mengangguk " Baiklah, kita bagi dua aja. Abang sama tristan. Savero sama bumi"

Mereka berpencar. Savero dan bumi mencari ke lantai atas. Sedangkan Jerome dan tristan mencari di lantai bawah.

Savero memanggil manggil. "Hyuka...!!! Hyuka, dimana kamu? "

"Dek, jangan bercanda deh. Ini nggak lucu? " Ucap bumi dengan suara yg agak kencang.

"Bang, disini juga nggak ada? Kemana adek bang" Tanya bumi yg hampir nangis.

"Tenang aja, mungkin bang Jerome udah nemuin adek"kata savero berusaha menenangkan walau hati nya sekarang benar benar gundah.

Sedangkan Jerome sudah mengitari dapur ruang tamu dan beberapa ruangan lain " Hyuka...!!! Griffin hyuka!!! Kamu dimana!! Jangan main petak umpet lagi,, udah malam lo!!" Teriak Jerome udah mulai panik.

"Hey hyuka.. Kalo lu nggak keluar juga gua bakal bakar molang lu ya" Ancam tristan. Biasanya hyuka bakal keluar dari permainan petak umpet nya kalo mendengar ancaman tristan ke molangnya.
Namun nihil, tidak ada pergerakan apapun. Hyuka juga nggak muncul muncul. Dan sekarang Jerome dan tristan benar benar panik hingga tidak bisa lagi berpikir positif. Adek bungsu mereka telah hilang.

Savero dan bumi turun ke lantai bawah.
Bahkan savero sudah lari ke tempat Jerome sekarang. " Abang? Gimana udah ketemu adek?" Tanya savero melihat ke semua ruangan.

Jerome hanya menggeleng lemah.
"Nggak ada, dek" Jawab Jerome lemah. Ia merasa gagal menjadi abang tertua bagi adek adeknya.

Savero mendengar hal itu langsung terduduk. Ia bahkan tak sanggup mengatakan apapun.

Sedangkan, bumi sudah mulai menangis. Menyesali kata katanya terakhir ke hyuka. "Seandainya gua nggak nyuruh adek, mungkin adek nggak bakal hilang" Makinya pada dirinya sendiri. Ia menangis terisak isak.
Tristan mendekati bumi, dan memeluknya." Sudah kak... Sudah. Hyuka pasti baik baik saja" Katanya sambil menepuk pelan punggung bumi.

Jerome akhirnya memutuskan untuk menghubungi polisi dan melaporkan kehilangan adeknya.
Savero, tristan dan bumi masih memencar mencari kemana saja yang memungkinkan keberadaan adek mereka.

🌴🌴🌴

Setelah sekian jam pingsan. Akhirnya ia sadar. Kepalanya sangat pusing. "Pusing banget.." Keluhnya dalam hati.
Hyuka melihat kesekeliling dan ia sangat mengetahui kalau dia sekarang bukan di villa neneknya. "Aku dimana ini?" Gumamnya mulai cemas. Jantung nya mulai berdetak kencang.

Hyuka berusaha untuk tetap positif thinking dan mencoba menutup matanya"Mungkin ini hanya mimpi, aku akan tidur lagi dan bangun di kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyuka berusaha untuk tetap positif thinking dan mencoba menutup matanya
"Mungkin ini hanya mimpi, aku akan tidur lagi dan bangun di kamar. Lalu di gendong ama bang savero. Iya, sekarang aku akan tidur"

Namun se beberapa kali hyuka menutup matanya dan bangun lagi, tetap saja ia kembali melihat hutan di sekeliling nya.
Ia hampir ingin menangis "abang... Kakak.. Kalian dimana?" Teriaknya lagi. Suaranya sudah mulai parau.

Cahaya matahari perlahan menghilang dan digantikan cahaya bulan.hyuka sudah berlari ke mana kakinya melangkah, berharap bisa menemukan salah satu saudara nya saja.
Hingga nafasnya mulai tak beraturan.
Kesadaran hyuka mulai menurun.
Didetik detik matanya kehilangan cahaya, hyuka melihat seseorang yang sangat cantik sampai ia benar benar hilang kesadaran.

🌴🌴🌴

Bersambung...

"Hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah saat kehilangan keluarga tercinta.
Dan kamu tak bisa melihat lagi bahkan air mata darah telah jatuh di matamu"

"Hargailah seseorang sampai kau tak bisa berjumpa lagi"

Baca juga karyaku yg lain :
🌵Seoul, 1882|Tommorow X Together
🌼 Short Story (JinSoo)
🍂Love Our War |Taehyung

Moment Of Alwaysness (MOA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang