Tidak Lengkap

88 16 5
                                    

"Jay, lu tunggu disini aja ya. Gua kedalam dulu.. Nanti gua kesini lagi.." Pamit hyuka ke Jay.

Jay mengangguk mengerti.

Hyuka berjalan gontai memasuki rumahnya. Ia ke ruang tamu namu ia tak melihat satupun abang dan kakak nya. "Kemana abang dan kakak ya? Atau masih di dapur kali.." Tanyanya sendiri.

Hyuka memutuskan ke dapur. Disana ia melihat bumi yg marah dengan Tristan memeluknya dari belakang. Jerome yg menjabak poninya sendiri dan savero yg terduduk di lantai. Segera saja hyuka berlari ke abangnya itu.

"Abang.. Abang, kenapa?" Tanya hyuka sembari jongkok di hadapan savero.

Jerome, bumi dan Tristan menghela nafas kasar melihat adek bungsunya menatap mereka khawatir. Sedangkan savero masih menunduk ke lantai. Ia diam seribu bahasa.

Hyuka menggoyang kan kedua bahu savero. "Abang.. Jawab hyuka? Abang kenapa?" Tanya hyuka khawatir.

Savero mengangkat kepalanya. Ia menelusuri wajah hyuka lalu ia menggeleng pelan. Savero mengelus pipi hyuka. "Tidak apa apa."

Hyuka membantu savero untuk berdiri. Hyuka melihat zie dengan curiga. "Ada yg mencurigakan? Apa mereka membicarakan sesuatu yg nggak aku ketahui" Pikirnya dalam hati.

Lalu hyuka mendekati bumi. "Kak bumi lagi marah ya? Ada masalah apa sebenarnya kak?" Tanya hyuka. Ia menatap bumi seakan meminta jawaban dari pertanyaan nya.

"Bukan apa apa. Bukan masalah besar. Jadi adek jangan khawatir ya.." Saut bumi sembari tersenyum tulus ke hyuka.

Kemudian hyuka melihat Jerome, Jerome menghindari tatapan hyuka. Dan Tristan pun begitu.

Moana zie ikut pusing dengan adek kakak ini. Ia menarik nafas dan menghembuskannya kembali. "Baiklah.. Kalian berempat bersiaplah,sebentar lagi portal akan terbuka... Dan kamu hyuka" Kata zie terputus ketika melihat wajah hyuka. " Cintailah dirimu terlebih dahulu baru orang lain.. Jangan terbalik"

Hyuka di buat bingung, ia tak mengerti. Lagi hyuka melihat savero yg memandangi nya. Melihat savero yg mengunci mulut, hyuka mendesah kesal.

Moana zie telah pergi melalui kaca dapur. Sekarang benar benar hening. Jerome mendekati hyuka.

"Hyuka!! Nanti abang sama kakak mau mengerjakan misi.. Adek tunggu aja di rumah ya, secepat mungkin abang dan kakak akan pulang.." Ucap Jerome sembari mengelus rambut hyuka.

Hyuka mengangguk mengerti.

"Jangan kemana kemana, ingat!! Jika hyuka keluar tanpa izin abang dan kakak maka abang akan sangat kecewa dengan hyuka.. Jadilah anak yg baik ya.." Ucap Jerome lagi.

Hyuka mengangguk lagi.

Lalu Jerome melihat ketiga adeknya. "Ayo siap siap.."

Savero, bumi dan Tristan kembali ke kamar masing-masing. Jerome dan hyuka masih diam. Jerome melirik hyuka yg memandangi punggung savero yg tampak jatuh. Jerome tersenyum miris.

"Abang ke dalam dulu ya" Pamit Jerome.

🌴🌴🌴

Matahari semakin naik, Jerome dan yg lain telah bersiap siap membawa ransel mereka. Mereka berjalan keluar halaman disana sudah ada jay, hyuka dan Moana zie yg sedang mengobrol ringan.

"Moana Zie.." Panggil Jerome yg menghentikan obrolan mereka.

Moana zie menoleh ke asal suara, ia tersenyum simpul. "Kalian sudah siap?" Tanya Moana zie lagi.

Jerome dan yg lainnya mengangguk.

Jay dan hyuka menoleh ke abang dan kakak raffandra yg sudah lengkap dengan ransel mereka. Hyuka segera berdiri dan menghampiri abang dan kakaknya. "Abang dan kakak udah mau pergi aja?" Tanya hyuka sembari memperhatikan satu satu saudaranya.

Moment Of Alwaysness (MOA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang