EPILOG

199 21 10
                                    

Disarankan
Bacalah Epilog ini sembari mendengarkan lagu
Rela dari shanna shanon.

Karena ini yg terakhir
Aku ucapkan Terimakasih telah mengikuti cerita ini dengan sabar
Serta Maaf jika ada kata kata yg salah atau tidak sopan..

Jaga diri kalian dan selalulah berbahagia..

Sampai jumpa di cerita yg lain lagi
Walaupun aku pastinya merindukan Hyuka

🥀🥀🥀🥀🥀




Sepuluh tahun kemudian di Jakarta Selatan. Jerome telah menjadi CEO terkaya di Indonesia. Ia memiliki banyak cabang perusahaan dan ia juga rutin membantu anak anak yg membutuhkan. Begitu juga dengan savero, ia memiliki rumah sakit jantung di jakarta selatan. Ia telah banyak menyelamatkan pasien pasien dia yg mengalami penyakit jantung. Bumi yg memiliki banyak cabang perusahaan farmasi dengan harga yg terjangkau untuk segala kalangan masyarakat. Ia sering memberikan obat gratis kepada orang orang yg tak mampu. Sedangkan Tristan memiliki banyak GYM kesehatan yg dikelola secara gratis agar semua orang bisa berolahraga dan memiliki tubuh yg sehat dan kuat. Mereka telah sukses dibidang mereka masing-masing.

Jerome tersenyum memandangi foto mereka berempat di mejanya. Ia sekarang berada di kantornya. Jerome menghela nafas berat, ia mengeluarkan handphone bobanya. Jerome membuka grup keluarga yg hanya berisi mereka berempat.

Jerome Raffandra 🦊
Woi...
Kalian dimana sekarang?
Kalian nggak lupa kan, hari ini hari apa?

09:35

Bumi Raffandra 🐻
Gua lagi dibandung, bang..
Iya gua ingat..
Gua nggak pernah melupakannya walau seharipun
09:36

Tristan Raffandra 🐿
Gua lagi di Gym
Bentar lagi otw..
Nggak pernah sekalipun gua lupa, bang
09:38

Savero Raffandra 🐰
Gua lagi dijalan menuju ke puncak..
Gua bakal tunggu kalian..
Cepatlah datang..
09:40

Jerome memakai jasnya segera. Ia mengambil kunci mobilnya dan berjalan cepat turun ke lobi. Jerome membawa mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali air matanya jatuh mengingat kembali ingatannya yg telah kian pudar. "Abang, sangat merindukan adek.." Gumam Jerome lirih.

Tiga jam telah berlalu, Jerome telah sampai di villa puncak. Ia memasuki gerbang yg luas itu, disana telah terparkir tiga mobil sedan yg tertata rapi. Jerome memarkirkan mobilnya dan setelah itu ia keluar dari mobilnya. Jerome memandangi villa itu lalu ia kembali menghela nafas dalam. Jerome berjalan gontai, ia membuka pintu villa yg sangat luas.

"Kalian telah menunggu lama ya ?" Tanya jerome ke adek adeknya yg tengah duduk diruang tamu tanpa ada yg bersuara.

Seketika adek adek Jerome langsung berdiri. Mereka melempar senyum tipis ke abang sulung mereka itu. Jerome memeluk adeknya satu satu. "Kalian semua kabarnya baik kan?"

"Iya, bang.. Kami baik baik aja.." Jawab Tristan mengawakili.

Jerome mangut mangut saja. "Baiklah, ayo kita ke kolam renang.." Ajak Jerome sembari merangkul savero yg berwajah sendu.

Bumi dan Tristan mengikuti dibelakang. Mereka mendudukan diri ditepi kolam renang dengan kaki yg tergontai memainkan air kolam renang. Savero dan Jerome memberikan ruang di tengah mereka. Bumi dan Tristan yg duduk di samping kanan dan kiri savero dan Jerome.

Moment Of Alwaysness (MOA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang