Hari ini para bujang raffandra tidak melakukan apa apa. Mereka hanya full istirahat,bumi dan Tristan jalan jalan sore karena nggak ada yg bisa mereka lakukan.
"Yah.. Gimana ini, si buble gums masih diam diaman?" Tanya bumi ke Tristan.
Mereka sedang menyusuri sungai berdua.Tristan mengedikan bahu, ia juga ikut pusing melihat mereka berdua. "Mereka jarang banget berantem ya cuman sekali berantem mereka bisa diam diaman berberapa hari.. Beda banget ama kita kak"
Bumi menggeplak lengan Tristan lalu tertawa. "Iya juga ya... Kita hampir tiap jam cekcok mulu.. Tapi nggak pernah kita diam diaman seperti si buble gums.."
Tristan mengusap lengan yg di geplak bumi barusan. "Karena mereka saling menyayangi.. Mereka tidak ingin ada yg terluka.. Lu tahu kan? Bang vero kalo sama hyuka sayang nya kebangetan begitu juga dengan hyuka yg selalu menuruti apa yg bang vero katakan.."
Bumi mengangguk. "Bener.. Beda banget ama kita.. A yg di suruh B yg kita lakukan.."
"Hah?? Kalo itu mah lu doang kak.. Gua nggak gitu ya.." Elakkan Tristan tidak Terima.
"Yaudah deh.. Kita balik aja.. Udah mau gelap nih.." Ajak bumi sembari menarik tangan Tristan.
Tak butuh waktu lama, mereka sampai di tempat saudara saudara mereka berkumpul. Bumi dan Tristan menghela nafas melihat pemandangan yg ada. Hyuka yg sibuk dengan gamenya, savero yg sedang membaca buku dan Jerome yg sedang tidur. Sepi. Sunyi.
"Ekkheem" Deheman bumi yg mengalihkan kesibukan savero dan hyuka.
"Kalian sudah kembali.." Sapa savero sembari tersenyum.
Bumi tertawa canggung. Ia merasa kikuk sekarang. Suasananya sangat krik krik.
"Hehe.. Udah bang.."Tristan langsung duduk di dekat Jerome tidur. Sedangkan bumi masih memperhatikan hyuka yg sibuk main game. "Hyuka sedang apa?" Tanya bumi basa basi.
"Main game" Jawab hyuka singkat padat tepat.
Bumi mengangguk angguk. Ia terpaksa duduk di dekat hyuka dan termenung. Tidak tahu apa lagi yg mau ia katakan.
Malam pun datang, dan suasananya masih sunyi. Bumi beberapa kali mencoba membuat lelucon tapi tak ada yg menanggapi hingga ia lelah sendiri. Setelah makan malam, mereka akhirnya memilih tidur. Yg biasanya tidur berdempetan sekarang berjarak. Mereka tak ada yg membuka pembicaraan, hanya sibuk dengan diri masing-masing.
🌴🌴🌴
Pagi telah datang kembali. Jerome dan savero telah bangun terlebih dahulu. Mereka membiarkan bumi dan maknae line untuk tidur.
"Savero.." Panggil Jerome ke adeknya yg sedang mencari ikan di sela sela bebatuan.
"Iya bang?"
"Hmm.. Sampai kapan kalian diam diaman hah? Bosan juga gua ngeliat nya" Kata Jerome yg memperhatikan savero.
Savero menghembuskan nafasnya kasar. "Gua juga kagak tahu.. Sampai hyuka mau ngomong lagi ama gua bang.. Mungkin..."
Jerome mendekat ke savero. Lalu ia menyentuh bahu savero. "Vero, gua tahu lu pasti mikirin hyuka terus kan? Lebih baik ngomong baik baik aja ya.. Jangan lama lama diam diaman nya.. Ini sudah dua hari.."
"Kami butuh waktu bang.. Untuk meng intropeksi diri.. Nanti pasti kami akan baikan lagi.. Percayalah.." Jawab savero berusaha menenangkan.
Jerome merolle matanya. "Iya ya... Tapi kapan savero?"
Savero mengedikkan bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment Of Alwaysness (MOA)
Fantasy⛔Warning Ceritanya tak sewarna warni covernya!!! Berawal dari sifat penasaran hyuka yg memungut buku aneh yg dia temukan, buku itu malah membawa dirinya dan saudara-saudara yg lain ikut terancam nyawa? "Akankah mereka menemukan harapan di tengah...