Jerome dan savero telah membawa keperluan yg mereka butuhkan untuk bepergian. Begitu juga dengan bumi, Tristan dan hyuka. Mereka sudah dalam keadaan siap dengan membawa tas ransel masing-masing.
Satu jam telah berlalu, Moana zie telah kembali. "Baiklah kalian sudah siap?" Tanya Moana zie.
"Iya" Jawab Jerome singkat.
Hyuka teringat Jay, ia tak mungkin meninggalkan Jay. "Abang, Jay gimana? Nanti pasti dia nyariin hyuka.." Tanya hyuka dengan nada merengek.
Jerome sudah hampir meledak walau sekarang ia masih mengupayakan senyuman di wajahnya. Melihat hal itu Tristan langsung menggandeng tangan hyuka yg tidak peka dengan situasi.
"Bukannya lebih bagus kalau Jay nggak ikut kita? Kita pergi membunuh loh.. Kita aja bakal kesusahan apalagi dia, takutnya dia bakal kenapa kenapa.. Gimana? Kalo dia di rumah sekarang, dia akan aman.." Terang Tristan. Suatu kemajuan yg sangat pesat Tristan bicara sepanjang itu.Hyuka memikirkan perkataan Tristan lalu tersenyum setuju. "Iya deh, nanti pulang dari misi ini hyuka bakal samperin dan minta maaf.." Ucapnya sambil tersenyum.
Bumi dan Jerome di buat melongo mendengar ucapan hyuka.
Bumi hanya tersenyum tipis. "Si bontot ini emang definisi good boy deh" Gumam bumi dalam hati.Jerome hanya geleng geleng kepala. Kemudian ia kembali menoleh ke Moana zie yg memperhatikan mereka.
"Here we go!!! Now"Moana zie menggagguk mantap. Ia merafalkan mantra dan melayangkan tangannya ke udara. "Terbuka lah!!!"
Setelah Moana merafalkan mantra, sebuah pohon besar didepan mereka tiba tiba merekah. Dan menampakan kehidupan lain di depan mereka.
Moana zie tersenyum. "Silahkan masuk.. Dan zie Do'akan kalian bisa pulang dengan selamat"
Jerome, bumi dan tristan masuk terlebih dahulu dan disusul oleh savero dan hyuka. Mereka ternganga dengan pemandangan yg mereka lihat.
"Disini sunyi sekali, ya.." Monolog bumi."Ayo kita telusuri dulu jalan setapak disana" Tunjuk Jerome ke arah jalan tak jauh dari mereka.
Mereka mengikuti Jerome yg memimpin, di tengah ada hyuka dan Tristan yg gandengan. Sedangkan, di belakang ada savero dan bumi yg berjalan beriringan.
"Apa disini hanya ada kita aja?" Tanya hyuka ke siapa saja.
"Menurut abang, sepertinya iya deh.. Tapi nggak tahu juga" Jawab savero sembari memperhatikan kesemua arah.
"Oh ya bang, jadi kita harus bertahan selama lima hari gitu bang? Baru portal nya ke buka kembali?" Tanya Tristan ke Jerome.
"Iya, seperti nya begitu.. Apapun yg terjadi kita harus bertahan untuk lima hari kedepan." Ucap Jerome dengan suara baritonenya.
Satu jam telah berlalu mereka telah mengikuti jalan setapak namun tak ada satupun makhluk disana. Matahari sudah mulai turun, cahaya matahari perlahan menipis di kedalaman hutan yg mereka lalui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment Of Alwaysness (MOA)
Fantasy⛔Warning Ceritanya tak sewarna warni covernya!!! Berawal dari sifat penasaran hyuka yg memungut buku aneh yg dia temukan, buku itu malah membawa dirinya dan saudara-saudara yg lain ikut terancam nyawa? "Akankah mereka menemukan harapan di tengah...