Savero dan tristan berjalan keluar dari ruangan berdebu tersebut.
"Bang Jerome, bumi!!!" Panggil savero.Jerome dan bumi segera keluar dari dapur mendengar suara savero.
"Ada apa? Tristan sudah ketemu?" Tanya Jerome panik.Savero melihat abang nya yang panik. Ia berusaha sedikit mengulas senyum.
"Nih, bocah. Dia tadi diruangan itu" Tunjuk savero ke pintu yg telah dia tutup.Bumi segera menghampiri tristan lalu memeluknya. "Lu bikin gua panik aja, gua kira lu juga hilang" Lirih bumi.
Tristan yg dipeluk hanya menepuk-nepuk punggung bumi. "Gua nggak apa apa, kak."
Bumi melepaskan pelukannya.
"Syukur lah lu nggak apa apa. Ditangan lu ini apa?" Tanya bumi seraya melirik buku ditangan Tristan.Tristan membuka lembaran buku yg ditangannya. "Gua menemukan buku ini di ruangan tadi. Pas gua lihat buku ini udah ke buka" Jawab Tristan sambil menatap wajah Jerome dan savero.
Jerome yg cepat tanggap langsung mendekat begitu juga dengan savero.
"Maksud lu ada kemungkinan adek yg buka buku ini?"Tristan mengangguk "mungkin bisa jadi"
Tristan masih saja membolak-balikan buku tersebut. Berharap menemukan suatu kejanggalan.Savero dan bumi melongo mendengar pernyataan abang tertua mereka "lu aman kan bang?" Tanya mereka serempak.
Jerome merasa jengah "terus apalagi kemungkinan lain kalo nggak gitu?"
Savero berpikir sejenak. "Masa iya hyuka masuk ke dalam buku? Gitu maksud lu? "
Bumi juga hendak protes "bang, gua tahu lu lagi stress. Gua juga pusing memikirkan adek hilang tapi nggak mungkin juga adek menghilang di serap buku ini?" Ucap bumi sambil nunjuk buku yg ditangan Tristan.
Tristan menginterupsi jerome, savero dan bumi. " Ayo kita cek di website dulu. Gua sama sekali nggak ngerti apa yang di tulis di sini. Mungkin setelah kita tahu, ada petunjuk di sini"
Jerome merangkul Tristan "Baiklah, ayo kita ke ruang tamu" Ajak jerome.
Setiba di ruang tamu. Mereka berkumpul memeriksa lembar demi lembar gambar yg tak jelas maksudnya. Hanya gambar seorang petarung dan Monster monster dalam bentuk yg aneh.
Jerome sibuk mengotak atik komputer di depannya. Ia mencoba cari tulisan yang ada di buku tersebut. Tapi tak ada yg sama dengan di buku.
"Tristan, ada nama penulisnya nggak di buku itu?" Tanya Jerome.Tristan menoleh ke abangnya
"Ada bang. Penulisnya jake kasdan"Jerome kembali menelusuri nama jake kasdan. Ia berulang kali mencari nama itu. Tapi seakan tidak ada yg memiliki nama itu. "Ouhh... Shit.. Kenapa nggak ada yg namanya jake kasdan. Yang ada hanya jake apalah.. Sungguh, menyebalkan" Umpat Jerome.
Savero mendekati Jerome lalu menepuk bahunya. "Bang, gantian ya. Biar gua yang nyari. Abang, istirahat aja dulu"
Jerome mendongak ke arah savero. Wajahnya terlihat letih. "Istirahat lu bilang. Gimana bisa gua istirahat sedangkan hyuka menghilang. Apa yg harus gua bilang nanti ke orang tua kita, hah" Bentak Jerome menatap savero kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment Of Alwaysness (MOA)
Fantasy⛔Warning Ceritanya tak sewarna warni covernya!!! Berawal dari sifat penasaran hyuka yg memungut buku aneh yg dia temukan, buku itu malah membawa dirinya dan saudara-saudara yg lain ikut terancam nyawa? "Akankah mereka menemukan harapan di tengah...