Setelah perjalanan yg lumayan panjang, para bujang raffandra telah sampai di kediaman mereka yg baru.
"Wow.. Rumahnya gede amat nih"ucap hyuka terpukau.
Bumi menoleh ke hyuka. "Sebelumnya adek tinggal dimana? "
"Adek tinggal ama jay di rumah pohon. Rumahnya sederhana tapi nyaman banget.. Kadang-kadang kami hanya tidur-tiduran aja seharian.. Saking nyaman nya.."jawab hyuka dengan seulas senyuman nya.
Bumi mengangguk. Ia juga tersenyum melihat hyuka senyum. " Baguslah kalo gitu.."
Jerome membuka pintu perlahan. "Yuk, masuk.. Hyuka udah makan belum?"
Hyuka menggeleng. "Belum bang.."
"Baiklah. Bumi dan Tristan ayo bantu abang. Sedangkan savero kamu antarkan hyuka ke kamar ya" Pinta Jerome sembari mengedipkan matanya ke savero. Savero yg mengerti langsung merangkul hyuka dan membawanya pergi ke kamar yang di maksud.
Bumi dan Tristan pun mengikuti Jerome yg langsung ke dapur.
Tristan mengambil sebotol air putih lalu memberikannya ke Jerome.
Jerome dengan senang hati menerimanya dan meminumnya seteguk. "Thanks, Tristan...""Bang, mau masak apa nih?" Teriak bumi sembari mengacak acak kulkas.
"Nasi goreng dan telur mata sapi aja.." Balas Jerome sedikit berteriak.
Bumi mengambil bahan bahan yg diperlukan lalu membawanya ke hadapan Jerome yg selayaknya sudah jadi koki di keluarga raffandra ini.
"Seandainya disini bisa mesan pizza kan enak?" Gumam bumi lirih tapi masih bisa di dengar sama Jerome dan Tristan.
Tristan yg mendengarnya hanya menghela nafas. "Iya bener kak.. Tristan sekarang udah rindu banget juga ama dady dan mommy.."
Jerome termenung untuk sesaat. Ia lupa dengan daddy dan mommy nya. Dan sekarang ia juga harus memikirkan bagaimana caranya untuk keluar dari dimensi ini. Jerome pun ikut menghela nafas. "Tenang saja.. Kalo kita bisa masuk ke tempat ini, pasti kita juga bisa keluar dari tempat ini.. Abang akan mencari segala cara untuk membawa kita berlima ke rumah kita dengan selamat."
Bumi dan Tristan menatap lama abangnya dan mengangguk pelan. Tristan menyentuh bahu Jerome. "Iya bang.. Tristan akan bersabar.. Dan semoga kita tak akan terpisah lagi.."
Bumi pun menoleh ke Tristan."iya semoga kita bisa sampai rumah dengan selamat tanpa ada yg terluka."
Jerome yg sedang membersihkan daun bawang, ia terhenti lagi dari kegiatannya. Lalu menghela nafas lagi. Tidak terhitung berapa kali ia menghela nafas untuk hari ini saja. "Iya, harus.. Akan abang pastikan semuanya aman dan selamat" Kata Jerome dengan keyakinan.
🌴🌴🌴
Savero mempersilahkan hyuka memasuki kamar yg lumayan besar dan disana terdapat tempat tidur king size. Itu Dikarenakan hyuka tidur nya seperti bersilat dan terkadang ia juga jatuh dari tempat tidurnya.
Hyuka yg melihat kasur yg besar langsung rebahan. Ia mengeluskan wajahnya ke bantal yg super empuk. Savero yg melihatnya hanya tersenyum senang. "Adek ganti baju dulu gih, disini ada beberapa helai baju jadi pake aja yg adek mau"
Hyuka mendudukan dirinya lagi. "Okey, bang.." Ia segera mengambil kaos hitam dan melangkah kan kakinya ke kamar mandi di sebelah kamar.
"Adek mau kemana?"
"Mau ganti baju lah bang" Saut hyuka dengan kening mengernyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment Of Alwaysness (MOA)
Fantasy⛔Warning Ceritanya tak sewarna warni covernya!!! Berawal dari sifat penasaran hyuka yg memungut buku aneh yg dia temukan, buku itu malah membawa dirinya dan saudara-saudara yg lain ikut terancam nyawa? "Akankah mereka menemukan harapan di tengah...