Advendro yg telah berubah wujud menjadi ular titanoboa mencari cari mangsanya ke sebalik sebalik pohon. Ia merasa kesal dan menghantam pohon pohon dengan ekornya."Kalian para cewek, menjauhlah dari sini.." Ucap Jerome sembari menatap mata yeji.
"Tapi kan kalo terjadi apa apa gimana.. Aku mau bantu.." Sanggah yeji segera.
"Selamat kan diri kalian aja itu sudah sangat membantu.. Dan gua juga butuh kamu kalo misalnya ada salah satu dari kami butuh pertolongan kamu, buk dokter.." Balas Jerome sembari tersenyum.
Pipi yeji seketika menjadi merona. Lagi lagi ia merasa gejolak aneh di hatinya. Seperti kupu kupu berterbangan menyeruak di hatinya. Yeji hanya bisa mengangguk. "Baiklah.. Hati hati.." Pamitnya.
Yeji membawa ryuji dan cahya menjauh.
Sekarang tinggalah Jerome, savero, bumi dan Tristan. Jerome memandangi adek nya satu satu. Ia menghembuskan nafas perlahan-lahan. "Baiklah, mari kita jalankan rencana kita..." Ucap Jerome mengomando.Savero mengaktifkan kekuatan nya. Ia menatap ke sekitarnya dan terbakar lah pohon pohon disana. Api semakin menjalar kemana kemana.
"Disana kalian ternyata... Akan ku remukkan badan kalian semua.." Ucap advendro dengan suara lantangnya.
Savero mengibaskan tangannya dan munculah ribuan burung Phoenix yg menghanguskan semua yg disinggahi nya.
"Aaakkkhh... Akkkhhh...." Teriak advendro kesakitan karena tubuhnya melepuh. Advendro memuncratkan bisanya.
"Lari..." Teriak savero.
Mereka berempat lari menjauh dan advendro masih menggeliat sembari memuncratkan bisanya.
"Bumi, sekarang tugas lu.." Titah Jerome.
"Bang, seperti nya kita harus ganti rencana deh.. Nggak mungkin lu mendekati ular sialan itu.. Lihat aja dia nggak berhenti mengeluarkan cairan ungu itu.." Sanggah bumi.
"Nggak ada jalan lain bumi.. Hanya ini satu satunya jalannya.. Abang akan menyelesaikan nya dengan cepat.." Saut bumi.
Bumi mengacungkan tangannya, dalam sedetik akar akar pohon merambat dan menyerang advendro. Akar akar bumi mengikat sepenuhnya tubuh ular titanoboa hingga ia tak bergerak.
Savero pun ikut memanah ular itu hingga ia benar benar tak bergerak dan disaat itulah Jerome berlari dan melompat jauh ke tubuh ular titanoboa yg tak bergerak. Ia mengaktifkan kekuatan fullnya.
"MATILAH KAU SIALAN..." Teriak Jerome yg siap membelah advendro dari atas.
"Krrrraaaakkk..."
Advendro menggeliat geliat sekuat tenaganya namun itu percuma karena bumi juga memperkuat akar akarnya.
Jerome mengacungkan tangannya ke langit dan munculah sengatan listrik yg berbentuk naga besar yg menyambar advendro. Jerome yg melihat nya secara dekat menghela nafas senang hingga ia tak sadar ekor advendro yg akan melibas dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment Of Alwaysness (MOA)
Fantasy⛔Warning Ceritanya tak sewarna warni covernya!!! Berawal dari sifat penasaran hyuka yg memungut buku aneh yg dia temukan, buku itu malah membawa dirinya dan saudara-saudara yg lain ikut terancam nyawa? "Akankah mereka menemukan harapan di tengah...