Mereka makan malam dengan khidmat tanpa ada yg bersuara. Hyuka memperhatikan saudara saudaranya dan tersenyum. Senyuman yg penuh arti.
"Abang Jerome, masakan abang emang yg paling enak deh.." Puji hyuka sembari memberikan dua jempol ke Jerome.
Jerome terkekeh geli. "Really? Seneng dengernya... Kalo gitu besok hyuka mau makan apa?" Tanya Jerome sembari memandangi wajah hyuka bak angel.
Hyuka menggembungkan pipinya. "Hyuka, mau bulgogi sama kimchi deh bang.."
Bumi yg mendengar nama kimchi lalu menoleh ke hyuka. "Eh bocil.. Kemana di cari kimchi disini hah?" Tanya bumi rada sewot.
Hyuka langsung memanyunkan bibirnya.
"Kan tadi bang Jerome yang nanya apa yg hyuka mau"Jerome melotot kan matanya ke bumi supaya diam. "Okey.. Okey.. Besok pagi kita ke kota.. Lalu kita obrak abrik tuh kota buat cari bahan bikin kimchi.."
"Boleh boleh tuh.. Udah lama kita nggak jalan bareng.." Saut savero antusias.
"Oh ya, tristan juga mau susu L-man bang.." Ucap tristan dengan nada manja.
"Woi,, sekalian aja lu minta KFC and Mc'd disini.." Nimbrung bumi ngegas.
"Bumi!!" Itu suara Jerome yg gemes dengan anak tengah itu.
"Kalo lu mau apa bumi?" Tanya Jerome setelah meredakan emosinya.
Bumi menyilangkan jari jempol dan telunjuknya di rahangnya. "Hmmm.. Bumi mau PS5 sih bang.."
Savero yg duduk di tengah antara bumi dan hyuka merasa tertekan. Ia pun mencekik bumi untuk kesekian kali dalam hidup bumi. "Apa kata lu?? PS5??
Adek gua minta susu ama kimchi lu marah marah dan sekarang lu minta PS5, hah??" Ucap savero sembari menggoyang goyangkan kepala bumi.Hyuka terkekeh geli. Lalu tak sengaja ia batuk juga. Hyuka sendiri kaget, ia merasakan anyir di lidahnya. Hyuka menelan kembali, ia tak ingin memuntahkan nya. Ia takut para abang dan kakaknya khawatir.
"Hyuka!!" Panggil savero.
Jerome, bumi dan tristan langsung berdiri. Mereka juga melihat hyuka dengan cemas.
"Hanya batuk biasa bang.. Abang vero nih selalu aja lebay deh.." Protes hyuka mulai berani.
Savero dan yang lainnya dibuat tercengang. Karena hyuka tak biasa biasanya memprotes apapun itu apalagi dari abang favorit nya.
Savero pun gelagapan."itu karena abang khawatir loh dek.."
Hyuka hanya diam saja. Ia lalu meminum air putih nya segera. Kemudian berdiri dari duduk nya.
"Hyuka mau ke kamar mandi dulu.. Rambut hyuka lepek banget." Ucap hyuka.Hyuka berjalan meninggalkan para saudaranya dengan seribu pertanyaan yg bersarang di kepala mereka. Hyuka membuka pintu kamarnya, lalu segera mengambil baju kaos putih dan celana hitam. Hyuka pergi ke kamar mandi guna membersihkan badannya. Ia lalu membuka bajunya, di depan kaca hyuka melihat jelas lebam lebam biru di perut dan bahunya. Hyuka tersenyum kecut.
"Sampai kapan tubuh ini akan bertahan, ya?" Tanyanya sendiri.Hyuka segera mandi kilat. Dan memakai pakaian secepatnya. Tiba tiba, Hyuka merasakan gatal lagi di tenggorokan nya. Dan ia batuk lagi. Ia menutup mulutnya dan terbatuk beberapa kali.
"Uhuk... Uhuk.. Uhuk.." Suara batuknya beruntutan. Betapa terkaget nya hyuka melihat tangannya berlumur darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment Of Alwaysness (MOA)
Fantasy⛔Warning Ceritanya tak sewarna warni covernya!!! Berawal dari sifat penasaran hyuka yg memungut buku aneh yg dia temukan, buku itu malah membawa dirinya dan saudara-saudara yg lain ikut terancam nyawa? "Akankah mereka menemukan harapan di tengah...