"Maaf Jay, bisa tinggalin kami berdua saja" Potong savero tiba tiba.
Jay dan hyuka langsung menoleh ke savero. "Emang kenapa bang?" Tanya hyuka yg tak kalah terkejut.
Savero tak menjawab pertanyaan hyuka, ia hanya menatap Jay. Jay pun mengangguk. "Baiklah, bang.. Jay diluar aja dulu.." Pamit Jay. Jay melihat hyuka sebentar lalu pergi menjauh.
"Abang..!!" Rengek hyuka ke savero.
Savero yg sedari tadi duduk, akhirnya berdiri. Savero menghela nafas berat.
Ia mengusap lembut rambut cokelat hyuka. "Abang, akan ngelindungin adek.. Jadi lupakan menggunakan kekuatan adek tuh ya.. Abang mohon, hmm.." Ucap savero sembari menatap dalam mata hyuka.Hyuka menunduk sedih. Ia memeluk abang tersayang nya. "Iya abang..tapi abang harus janji jangan tinggalin hyuka sendiri..hyuka ingin bersama terus sama abang dan kakak" Ucap hyuka lirih.
Savero mengangguk. "Tidak ada yg bakal ninggalin adek.. Abang akan selalu bersama adek.."
Hyuka tersenyum senang. "Hehehe... Ya iyalah, abangkan buble gums adek.. Hehehe.." Ucap hyuka girang.
Savero mengelus eluskan hidungnya ke bahu adeknya. Gemes. "Yuk lah, kedepan"
Didepan telah berkumpul yg lain dengan moana zie yg berterbangan. Savero selalu berfirasat buruk jika melihat Moana zie.
"Ada apa lagi, ini?" Gumamnya lirih.Moana zie menoleh ke savero dan hyuka yg berjalan beriringan. "Hei.. Hei... Savero dan hyuka .." Sapa Moana zie dengan senyuman di wajahnya.
Savero berwajah datar sedangkan hyuka tersenyum seperti biasanya.
"Gua kalo ngeliat lu, perasaan gua langsung nggak enak.. Sumpah.." Cerocos bumi.
"Kami baru selesai melakukan misi, tidak bisa kah kalian kasih kami istirahat sebentar" Ucap Jerome dengan nada datarnya.
Moana zie tertawa cengegesan. "Hahaha.. Tenang aja, zie hanya mau ngasih tau kalo nanti sore ada pertemuan untuk semua para peserta karena ada pengumuman dari sang ratu" Ucap Moana zie.
Tristan mendekati Moana zie. "Ratu? Orang yg mengatur game ini? "
Moana zie mengangguk. "Yops bener sekali.. Silahkan kalian bersiap siap.. Dan sampai jumpa lagi.." Pamit Moana zie, ia terbang keluar rumah dan menghilang.
"Emang gitu, tiap tahun emang ada pertemuan.. Jadi tenang aja, nggak bakal terjadi apa apa..." Jelas Jay yang melihat raut wajah para saudara raffandra yg kusut.
Hyuka lalu mendekati Jay. "Jay..." Panggil lirih. Hyuka membawa Jay keluar yg mengundang semua mata abang dan kakaknya. Hyuka mencoba tak mempedulikan nya.
"Kenapa?" Bisik Jay ke hyuka.
"Ada yg gua mau tanyain, tapi nggak disini.." Saut hyuka dengan pelan.
Mereka berjalan keluar lumayan jauh dari kediaman hyuka. Hyuka dan Jay berhenti di depan danau yg tenang. Hyuka memandangi lama cahaya matahari yg memantul ke arah danau.
"Jay, yg lu bilang tadi itu udah akurat banget?"
"Mengenai aturan pengguna Curshed speech itu?"
Hyuka mengangguk sebagai jawabannya.
"Iya, akurat banget.. Soalnya nggak ada yg bertahan lama pengguna Curshed speech itu.. Jadi lu harus hati hati gunain nya ya" Saran Jay perihatin. "Tapi serius lu dingin banget tau.." Kata Jay lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment Of Alwaysness (MOA)
Fantasy⛔Warning Ceritanya tak sewarna warni covernya!!! Berawal dari sifat penasaran hyuka yg memungut buku aneh yg dia temukan, buku itu malah membawa dirinya dan saudara-saudara yg lain ikut terancam nyawa? "Akankah mereka menemukan harapan di tengah...