🦊🐻🐿Always Together🐰🐧

114 19 3
                                    

Hyuka sudah beberapa kali mengganti posisi tidurnya. Ia juga tak bisa untuk tidur. Hyuka menghadap ke savero yg memunggungi nya. Hyuka menatap sendu punggung savero, ia ingin menyentuh punggung itu namun di urungkan nya.

"Abang..." Panggil hyuka lirih.

Tidak ada jawaban.

Hyuka memberanikan diri untuk mendekat lalu memeluk dari belakang savero. Savero yg sudah tidur terkaget melihat tangan yg melingkar di perutnya. Savero hanya tersenyum tipis.

"Abang marah ya ama hyuka? Kalo hyuka ada salah, hyuka minta maaf, bang.." Kata hyuka sembari membenamkan kepalanya di punggung savero.

Savero masih diam. Ia berpura-pura tidur.

"Abang beneran sudah tidur, ya?" Tanya hyuka pelan. Hyuka melepaskan pelukannya. Ia hendak mengintip savero.

Savero menyadari hal itu. Ia menarik kembali tangan hyuka. "Hyuka, tidurlah..
Tutup matanya.."

Hyuka kaget. Ia kembali memeluk savero dari belakang. "Abang marah ya sama hyuka?" Tanyanya lagi.

Savero mengelus elus tangan hyuka di perutnya. "Hmm... Iya sedikit."

Hyuka membuka matanya. Perasaannya yg sedari pagi berati benar. "Abang.. Apa abang mendengar pembicaraan hyuka dengan Jay?" Tanya hyuka hati hati.

"Iya..."

Hyuka tersentak ia menarik tangannya dari savero. Hyuka mengubah posisi tidurnya jadi telentang kembali.
Savero juga mengubah posisinya menghadap ke hyuka.

"Bang.. Maaf kalo hyuka mengecewakan abang.. Tapi hyuka tak bermaksud seperti itu.. Hyuka hanya tak ingin abang terlalu memikirkan kondisi hyuka.. Hyuka hanya ingin abang bisa bebas tanpa harus terikat dengan hyuka.. Hyuka merasa nggak enak, jika karena hyuka abang jadi terhambat dan sedih.."

Savero termenung, ia tak pernah memikirkan kalo adeknya merasa hal seperti itu kepadanya. "Hyuka-a, abang tak pernah sekalipun terbebani dan bukannya wajar abang memikirkan keadaan hyuka.. Itu karena abang sayang banget dengan adek.. Sedari adek bisa jalan, abang telah menjaga adek.. Kenapa baru sekarang abang merasa terbebani? Nggak pernah sama sekali.."

Hyuka pun menoleh ke savero yg sedang memandanginya. "Kalo gitu jangan menangis diam diam lagi.. Jangan tangisi hyuka.. Abang harus tetap tersenyum dan bahagia apapun yg terjadi.. Gimana?"

Savero menatap sendu hyuka. Ia terdiam sebentar. Yah, ini mungkin permintaan tersulit yg diminta dari adek kesayangan nya. Namun apapun yg diminta oleh hyuka selalu di berikan nya. "Baiklah.. Akan abang usahakan ya.."

Hyuka tersenyum cerah lagi. Ia mengelus elus belly abangnya yg membuat savero tertawa. Ia dengan santainya menaikkan kakinya ke badan savero. Bahkan savero mengelus elus kaki hyuka.
"Hyuka, tidur lagi ya.. Udah malam banget tau"

Hyuka tersenyum hingga pipinya merah. "Eung..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moment Of Alwaysness (MOA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang