Princess Yeji

106 23 1
                                    

Jerome, bumi dan tristan melongo melihat tempat yg mereka datangi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jerome, bumi dan tristan melongo melihat tempat yg mereka datangi. Bagaimana tidak, tempat ini di luar ekspetasi mereka. Suasana di sini sangat segar dan dedaunan hijau menyejukkan mata mereka. Tak jauh dari mereka ada telaga jernih yg tak terjamah oleh manusia.

"Bukannya kami disini harus membunuh monster tapi kenapa lu membawa kami ke sini?" Tanya Jerome curiga.

Moana ly tersenyum. Entah apa arti dari senyuman itu. Hanya dia sendiri yang tahu. "Baiklah.. Kalian harus membunuh satu monster disini.. Bukan kah itu tugas yg mudah?" Tanya Moana ly dengan senyuman kapitalis nya.

"Apa lu sedang merencanakan sesuatu hah?" Tanya tristan geram.

Moana ly menggeleng polos. "Tidak sama sekali.. Oh ya, bunuhnya harus sama sama ya.. Nggak boleh di wakilkan saja..
Setelah kalian selesai menyelesaikan misi kalian, portal ini akan terbuka dengan sendirinya.. Selamat berjuang... " Ucap Moana ly dengan ceria. Sedangkan Moana yu hanya menyimak saja dan ikut tersenyum manis.
Lalu Moana ly dan Moana yu masuk kembali ke portal tadi dan menghilang sekejap mata.

Bumi pun dibuat melongo. "Apa apaan peri brengsek tadi? Dia main pergi pergi aja.. " Ocehan bumi kesal.

"Sudahlah.. Kita kelilingi aja tempat ini dulu.. Dan jangan lengah.." Perintah Jerome ke bumi dan tristan.

"Tempat ini lebih ke tempat wisata bukan?" Tanya tristan sembari mengikuti Jerome yg celingak celinguk.

"Makanya karena itulah malah jadi mencurigakan" Jelas Jejerome.

"Bang, mungkinkah kita harus membunuh monster yg gede gitu.. Terus bunuhnya harus sama sama lagi.. " Terka bumi.

"Wuah.. Bisa jadi juga tuh.." Ucap Jerome tak percaya dengan apa yg di dengar dari mulut bumi.

"Tumben lu pintar, kak" Ejek tristan.

Bumi pun merasa bangga dengan dirinya lalu tertawa. "Hahaha.. Iya juga ya.. Gua gitu loh.. Jadi ini rasanya jadi tristan ya"
Ucapnya dengan pongah.

"Nyesel gua muji lu kak" Ucap tristan acuh.

Bumi masih saja tertawa. "Jangan nyesel, dong.."

"Sesuka lu aja deh kak.." Ucap tristan nyerah.

"Walau tempat ini terlihat biasa saja, kalian tetap harus waspada.. Jangan lengah.." Titah Jerome sebagai abang tertua.

"Siap bang.." Jawab mereka serempak.

Mereka mengikuti jalan setapak hingga lama kelamaan terdengar suara teriakan wanita yg semakin kencang.

"Kalian mendengarnya?" Tanya Jerome ke bumi dan tristan.

"Iya bang, suara cewek teriak teriak tuh" Saut bumi sembari memandangi ke sekitar.

"Yaudah kita cek aja ke sana" Ucap Jerome lalu berjalan cepat ke depan.

Moment Of Alwaysness (MOA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang