Pertemuan dengan Hansel

87 17 5
                                    

"Menjauh....." Teriak jerome. Jerome dan savero berlari kemana kaki mereka melangkah. Semuanya telah terbakar.

"Bumi.. Tristan.. Pergi sejauh mungkin dari sini... Cepat..." Teriak Jerome ke arah bumi dan Tristan yg hendak berlari ke arah mereka.

Bumi dan Tristan bergandengan tangan, mereka lari ke arah pohon pohon yg belum terbakar.

"Abang jerome.. Abang vero kesini aja..." Teriak bumi ke abang abang mereka.

Bumi mengaktifkan kekuatannya, ia mengembangkan tangannya. Lalu munculah akar akar tanah dari bumi yg hendak menjalar jalar.

Jerome dan savero yg melihat kekuatan bumi langsung berlari menghampiri bumi namun terlambat lava lava itu mulai berjatuhan seperti hujan deras.

🌴🌴🌴

Seorang pemuda berambut putih sedang berkeliaran di tengah hutan. Ia bersenandung bosan karena tak tahu apa yg harus ia lakukan. Saking bosannya, ia rebahan di padang rumput setelah berjalan entah kemana. Pemuda itu melihat ke langit. Namun ujung matanya menangkap seekor kelelawar yg melayang di atas langit. "Apa yg dilakukan kelelawar siang siang hari gini ya? Tambah aneh aja dunia sekarang.." Gumamnya sendiri.

Pemuda itu masih melihat kelelawar itu yg mengambang di atas langit. Lama kelamaan kelelawar itu dikelilingi gumpalan merah yg semakin banyak. Pemuda itu langsung duduk melihat gumpalan merah yg semakin banyak. "Sedang apa monster kelelawar peak itu?" Tanyanya lagi.

Pemuda itu segera berlari ke arah monster kelelawar itu. Cukup memakan waktu ia sampai juga di hutan yg telah terbakar habis. Pemuda itu tercengang, ia spontan membaca mantra. Dalam sekejap semua api mati dan menjadi es membeku. Lava lava yg berjatuhan berubah menjadi krystal krystal. Pemuda itu berlari ke tengah hutan yg sudah gosong. Ia melihat ke atas lagi. "Dasar monster sialan, apa yg kau lakukan?" Teriak pemuda itu.

Monster itu turun lagi ke daratan. "Kau siapa lagi, pengganggu?" Tanya monster itu kesal.

"Bukan urusan kau" Jawab pemuda itu.

Lalu pemuda itu melihat ke dua orang yg sedang termangu. "Hei, kalian baik baik aja?" Tanyanya.

Dua orang yg sedang termangu tak lain adalah Jerome dan savero. "Iya, kami baik baik saja. Kamu siapa?" Tanya Jerome setelah menyadarkan diri.

Pemuda itu tersenyum tipis. "Oh ya perkenalkan gua hansel.. Abang abang siapa namanya" Tanya seseorang yg bernama hansel itu.

Jerome dan savero membalas senyuman hansel. "Gua Jerome dan sebelah gua adek gua, savero"

"Baiklah bang Jerome sebelum itu Mari kita bereskan monster jelek ini ya"

"Wuah... Bertambah cecunguk baru nih.." Ucap monster itu dengan sombong.

Monster itu kembali mengeluarkan kekuatan lava lava yg mendidih. Lava lava itu mengambang dan siap di lemparkan ke para bujang raffandra dan hansel.

Hansel tersenyum mengejek ke arah monster itu. "Woi, kau salah milih lawan deh.." Lalu hansel merafalkan mantra, semua lava lava yg mengambang itu terjatuh ke tanah menjadi krystal krystal.

Monster itu terkejut. Dan ia baru menyadari hal itu namun ia masih bersikap tenang. Monster itu mengeluarkan tombak panjang dari bara api, ia mengayunkan ke hansel. Hansel segera menghindar. Bumi yg melihat nya dari kejauhan mengangkat tangannya dan akar akar yg keluar dari tanah mengejar monster itu dan merambat ke tubuh monster kepala banteng.

Moment Of Alwaysness (MOA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang