Bumi menggenggam tangan hyuka dan memperhatikan pertarungan antara abangnya dan anak buah jelly yg semakin brutal.
"Kak, gua bakal bantuin abang ya.. Lu ama hyuka disini aja.." Ucap Tristan terputus. Tristan melihat ke hyuka yg berwajah datar. "Hyuka.." Panggil Tristan.
Hyuka segera menoleh ke Tristan. Ia menatap Tristan yg juga sedang menatapnya. "Iya, kak.."
"Jangan melakukan apapun.. Percaya aja sama abang dan kakak.. Kami akan melindungi adek, hmm.." Ucap Tristan dengan senyumannya.
Hyuka ikut tersenyum sendu lalu mengangguk mengiyakan.
Tristan berlari dan menendang lelaki yg sama tinggi dengannya yg berusaha menyakiti savero. Tristan segera meninju rahang lelaki itu hingga terpelanting jauh. Ia lalu menghajar orang yg mendekati nya secara brutal dan tak kenal ampun.
Dorrr...
Bunyi tembakan itu menghentikan semua pertarungan. Jerome segera melihat ke adek adeknya dan ia bernafas lega tidak ada yg terluka lalu Jerome menoleh ke wanita yg sedang menodong pistol kearah hyuka.
"Apa yg hendak kau lakukan, hah?" Teriak jerome melihat arah pistol itu.
Bumi yg melihat kemana arah pistol itu langsung berdiri di hadapan hyuka yg membuat hyuka terkaget. "Kakak.." Panggil hyuka.
Bumi mempereratkan genggamannya di tangan hyuka dan menoleh ke hyuka. Ia tersenyum samar lalu kembali menatap tajam wanita itu.
"Kemarikan bocah nephilim itu atau akan saya tembak mati dia sekarang juga.." Ucap wanita itu dengan seringai di wajahnya.
Hyuka berusaha melepaskan genggaman tangannya di tangan bumi. Bumi segera menoleh ke hyuka dan menggeleng. "Jangan,dek.."
Hyuka tersenyum sendu. "Tidak apa, kak.. Ini memang salah ku.." Ucap hyuka pelan.
Bumi menggelengkan kepalanya cepat. "Jangan, adek..." Ucap bumi memohon.
Hyuka sama sekali tidak mendengarkannya, ia tetap melangkah lebih depan dari bumi. Hyuka menatap datar wanita itu. "Silahkan bawa aku.. Tapi sebelum itu lepaskan abang dan kakakku.." Ucap hyuka dengan tenang.
Jelly seketika tersenyum senang. "Begitu dong, dari tadi.."
"Hyuka!!!" Teriak savero marah yg tak jauh dari hyuka.
Hyuka berjalan selangkah demi selangkah hingga ia melewati jerome yg tak henti menatapnya. Jerome segera menarik lengan hyuka hingga hyuka terhenti. "Abang..." Rengek hyuka.
Dorrr...
Hyuka tersentak. Ia segera melihat lengannya yg telah mengeluarkan darah yg mengalir deras membasahi hoodie berwarna abu mudanya. "Aaaaakkkh...." Rintihan keluar dari mulut hyuka.
Mata Jerome berasa mau keluar melihat hyuka yg menunduk kesakitan sembari menggenggam lengannya.
"MATI KAU JALANG SIALAN..." teriak Jerome sembari mengacungkan tombak dan berlari ke jelly yg tersenyum puas atas tindakannya.
Savero yg segera berlari menghampiri hyuka namun langkahnya terhenti karena seorang lelaki menghadangnya. Savero mengaktifkan kekuatannya dan secepat kilat bunga bunga api berterbangan membakar lelaki itu. Setelah itu, savero langsung memeluk hyuka yg hendak roboh.
"Adek..." Panggil savero cemas.
Hyuka yg sedang menahan sakit menoleh ke savero. Ia sepenuhnya menyandarkan tubuhnya ke savero. "Abang..." Panggil hyuka terputus putus. "Sakit..."
Tristan juga menghabisi para bawahan jelly yg tersisa hingga mati semua. Sedangkan bumi masih tak bergerak memproses apa yg terjadi. Jerome yg mengamuk dan savero yg merangkul hyuka yg kesakitan serta Tristan yg mencincang manusia setengah malaikat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moment Of Alwaysness (MOA)
Fantasy⛔Warning Ceritanya tak sewarna warni covernya!!! Berawal dari sifat penasaran hyuka yg memungut buku aneh yg dia temukan, buku itu malah membawa dirinya dan saudara-saudara yg lain ikut terancam nyawa? "Akankah mereka menemukan harapan di tengah...