Liburan

271 48 2
                                    

Bumi dan Tristan sudah mengemasi barang-barang nya. Mereka berdua langsung turun ke garasi. Menyusun barang barang mereka ke dalam mobil.

"Kak bumi, kok lama banget sih mereka tuh" Tanya Tristan yg habis kesabaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak bumi, kok lama banget sih mereka tuh" Tanya Tristan yg habis kesabaran.

Bumi cuman tersenyum
"Yah, taulah abang abang mu itu selalu perfect apalagi bang savero. Semuanya harus lengkap. Dan bang Jerome akan membawa banyak cemilan buat kita" Jelas bumi.

"Kalo gitu kenapa hyuka juga ikutan lama?" Tanya Tristan penasaran.

Kali ini bumi menghela nafas.
"Aku bisa tebak hyuka pasti bingung memilih molang mana yang akan di bawanya. Lihatlah nanti"

Tidak cukup 5 menit para abang udah sampai ke garasi.
"Mana hyuka?" Tanya Jerome ke bumi dan Tristan.

Sedangkan bumi dan Tristan hanya mengedikkan bahu.

Savero menggeleng kan kepalanya.
"Sabar bang.. Adekmu tuh pasti pusing sendiri sekarang memilih molang atau tobin" Jawab savero mewakili kedua adeknya.

Dan tentu saja, sekarang terdengar teriakan hyuka dari balkon kamarnya.
"Abang, kakak!!! Hyuka bawa molang atau tobin??" Teriaknya sekencang suara penguin.

Jerome, bumi dan Tristan menghela nafas. Sedangkan savero berusaha tersenyum melihat tingkah adek bungsunya. "Molang aja bawa dek"
Savero ikut berteriak.

Hyuka mengacungkan jempol "Ok"

Secepat kilat hyuka udah berlarian mendekati abang dan kakak nya.

Jerome udah berkacak pinggang di depan hyuka yg lagi ngos ngosan.
"Sudah berapa kali abang bilang hah!!
Jangan lari larian. Jalannya pelan pelan aja" Marah Jerome ke adek bungsunya.

Sedangkan hyuka hanya tersenyum cengengesan. "Maaf abang Jerome"
Katanya sambil membawa molangnya.

Savero juga mengiyakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Savero juga mengiyakan.
"Adek, jangan diulangi lagi ya. Nanti kalo kamu kambuh, siapa yg merasakan sakit. Hyuka, kan?" Tanya savero rada gemes sama hyuka.

"Iya,abang" Hyuka merengut.

Bumi dan tristan telah duduk di kursi belakang. Tristan mendongakkan kepalanya ke kaca mobil. "Sudahlah abang abang.. Jangan di marahi adeknya. Yuk hyuka, kesini duduk sama kakak"

Moment Of Alwaysness (MOA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang