Nephilim

94 19 1
                                    

Jerome melihat Yeji, Ryuji dan cahya yg berjalan ke arah mereka. Serta lelaki berambut perak yg tersenyum kearah nya.

"Hei, Jerome..." Sapa yeji sembari tersenyum.

Jerome memaksakan senyum di wajahnya. "Hei, juga.."

Ryuji dan cahya membungkukkan kepalanya ke surya, bumi dan Tristan namun mata mereka terhenti ke hyuka yg juga melihat kearah mereka.

Hyuka yg merasa diperhatikan membungkuk sedikit. "Hallo.." Sapa hyuka.

Ryuji tersenyum. "Hallo juga.. Kamu temennya Tristan ya?"

Hyuka segera menggeleng. "Aku adeknya kak Tristan.." Jawab hyuka masih tersenyum namun tersirat kekecewaan dimatanya.

Tristan menggandeng lebih erat lagi hyuka. "Hyuka, adek bungsu kami.."

Cahya sedikit bingung. "Nggak adek kandung kan?" Tanya cahya tanpa disengaja nya.

Bumi langsung memperpendek jarak mereka. "Apa maksudmu? Hyuka adek kandung kami.. Jangan bicara yg aneh aneh kamu ya.." Bentak bumi.

Yeji segera mendekati cahya yg sedang syock karena di bentak bumi. "Bumi, kenapa kamu selalu tidak sopan dengan wanita?"

"Gua nggak peduli mau cewek atau cowok.. Kalo ada yg ganggu adek gua, akan gua libas dia.." Balas bumi dengan penuh penekanan.

Savero menghela nafas dan menarik tangan bumi untuk menghidar. "Bumi.. Jangan gitu.." Bisik savero.

"Maaf.." Cicit cahya sembari menangis.

Sedangkan lelaki yg berambut perak yg memerhatikan mereka sedari tadi tersenyum miring. "Hyuka.. Bagaimana kabar mu?" Tanya hansel sembari mengulurkan tangannya.

Hyuka juga menjabat lelaki berambut perak yg tak lain adalah hansel. "Hari ini aku baik baik saja.. Kamu gimana kabarnya?"

Hansel tersenyum manis. "Iya, aku hari ini baik juga.. Tapi kamu keliatan kurang sehat yah.. Kamu sedikit pucat dan tangan kamu dingin sekali.." Ucap hansel perihatin.

Hyuka melepaskan tangannya dari hansel. Ia tertawa canggung."Hahha.. Masasih? Kamu juga dingin banget tuh tangannya.."

"Kalo aku emang suhu tubuh normal aku gini.. Lebih dingin dari pada manusia biasa.. Aku kan seorang nephilim.. Malahan kamu yg aneh.. Padahal kamu manusia kan?" Tanya hansel dengan wajah polos nya.

Hyuka melihat ke arah savero, sungguh ia bingung dengan maksud hansel. Savero sudah menatap geram ke arah hansel. "Adek gua emang lagi kurang sehat sekarang.." Lalu savero menoleh ke Jerome. "Bang jeje.. Kita pulang lagi.." Ucap savero sembari menatap serius Jerome.

Jerome segera mengangguk. "Kami harus pulang dulu.. Permisi.." Ucap Jerome sembari menarik tangan bumi yg masih kesal.

Namun hyuka juga penasaran dengan apa yg dibilang hansel tadi. "Hansel.."

Hansel mengangguk. "Iya, hyuka?"

"Nephilim itu apa?" Tanya hyuka dengan wajah polosnya.

"Nephilim itu adalah anak dari seorang manusia dan malaikat.. Jadi aku ini adalah setengah manusia dan setengah malaikat.." Jawab Hansel sembari tersenyum.

Hyuka mengangguk angguk. "Hmm.. Begitu ya.." Jawab hyuka pelan.

Jerome langsung merangkul hyuka dan membawanya terlebih dahulu dan diikuti savero. Sedangkan bumi dan Tristan menatap mereka berempat dengan tatapan tajam.
"Jika kalian tidak tahu apa apa.. Jangan asal menebak.. Lebih baik tutup mulut kalian itu.." Ucap Tristan yg sedari tadi menahan marah.

Moment Of Alwaysness (MOA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang