Setelah memeriksa keadaan kamar hotel sudah kosong. Tidak ada siapa-siapa lagi. Ryann juga sudah pergi untuk bekerja. Anna dapat sarapan dengan tenang.
"Enak juga pienya. Jago juga si Arselia ini. Entah siapa dia. Kalau memang dia sendiri yang buat. Lebih pantas dia yang jadi istri cowok mesum itu daripada diriku ini." Gumam Anna sembari makan.
Selesai makan Anna merapikan semuanya kembali. Ia juga membersihkan diri dan melanjutkan pekerjaannya di ruang tamu seperti kemarin.
•••~~~~~•••
•••~~~~~•••
"Untuk rapat akan dilaksanakan lusa tepatnya jam satu siang, nona."
"Ok, tolong siapkan ya."
"Baik, nona. Saya juga membawa beberapa berkas dari divisi keuangan dan produksi. Nona, bisa menandatanganinya di sebelah sini." Sekretaris itu memberikan map beserta berkasnya dan pulpen untuk ditandatangani oleh Anna.
Hari kedua cuti. Sangat membosankan kalau tidak digunakan bekerja. Kamar hotel sepi. Benar-benar tidak ada yang menarik. Jadilah Anna meminta sekretarisnya yang datang ke hotelnya untuk mengurus berkas penting disana.
•••~~~~~•••
•••~~~~~•••
Ryann baru saja selesai memeriksa keadaan pasien yang berkaitan dengan jantung. Memang cukup beresiko. Hanya saja Ryann cukup telaten dalam hal ini.
Sendirian berjalan kembali ke dalam ruang khususnya. Di dalam ada Dion yang sudah menunggu tuannya selesai.
"Ada apa?" Tanya Ryann sembari duduk di kursi kerjanya di rumah sakit.
Ryann seakan mengetahui ada keadaan penting yang terjadi. Sehingga Dion membutuhkan dirinya untuk turun tangan.
"Maaf tuan. Proyek perusahaan untuk membangun rumah sakit di daerah Jakarta selatan dihentikan paksa oleh perusahaan Arkasana Group." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andreana Salma VS Dokter Ryann
RomancePerjodohan demi memenuhi keinginan orang tua. Namun, niat baik tidak berjalan mulus dengan kenyataannya. "Aku tidak ingin menikah. Hanya memuaskan keinginan orang tua saja. Paham?" Ryann. "Aku paham. Tidak perlu memberitahuku, aku pun tidak ingin...