14. Kembali Pada Kenangan

31.8K 1.1K 8
                                    

Pagi harinya. Anna bangun dari tidurnya. Ia melihat jam pada ponsel miliknya yang ada di atas nakas. "Hah?" Anna terperangah tidak percaya. 

Entah hari ini ia merasa tidurnya nyenyak sekali sampai ia bangun tidak seperti pagi biasanya. Anna meregangkan kedua otot lengannya. 

Melihat ke samping tidak ada siapa-siapa. Ryann tidak ada disampingnya lagi. Masa bodoh pikirnya kemana saja suaminya pergi ia tidak peduli. 

Anna memutuskan untuk membersihkan diri dan bersiap-siap berangkat ke perusahaan. Secara masa cuti tiga harinya sudah selesai. Mulai hari ini ia bisa beraktivitas seperti biasanya lagi. 

•••~~~~~•••

•••~~~~~•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••~~~~~•••

Di Kantor Pusat Arthajaya Group

Ryann duduk di kursi kebesarannya dengan fokus menatap layar laptop di hadapannya. Ditemani Dion, Asisten Pribadi yang selalu mendampingi kemanapun atasannya pergi. 

"Maaf, tuan. Apakah tuan sudah tahu siapa yang mengantarkan Apple pie saat itu?" Dion menginterupsi Ryann. 

"Belum." 

"Tuan tidak bertanya dengan Nona Andreana?" 

"Tidak."

"Baik tuan, maaf mengganggu." 

Dion tidak ingin mengganggu tuannya yang lagi yang sedang fokus dengan pekerjaannya. Sedangkan, dirinya duduk di kursi hadapan tuannya melanjutkan menyusun berkas dari beberapa divisi untuk diperiksa. 

Pada saat makan siang. Ryann menginginkan makan siang di luar. Dion mengantarkan Ryann seperti biasanya ke restoran yang merupakan salah satu restoran yang ada di bawah naungan Perusahaan Arthajaya. 

Seperti biasa ruang VIP menjadi tempat ternyaman untuk Ryann ditemani oleh Dion. Mereka makan siang dengan menu yang selalu sama setiap saat mereka ke restoran ini.

"Bisa tolong panggilkan Haryo?" Ryann meminta Dion setelah selesai makan.

"Baik tuan."

Dion keluar dari ruang VIP untuk memanggil Haryo. Dalam beberapa saat langsung kembali lagi dengan seorang manajer restoran yang ikut masuk ke dalam ruang VIP. 

"Selamat siang tuan muda. Maaf, ada yang bisa saya bantu ?" Haryo bertanya dengan wajah ramahnya.

"Tidak ada. Hanya ingin panggil saja. Apakah dia datang kemari?" Ryann menatap lekat mata Haryo.

"Tidak tuan. Sejak saat itu, dia tidak lagi datang kemari." Jelasnya yang sudah mengerti maksud pertanyaan Ryann. 

Ryann tidak membalas lagi. Dion langsung meminta Haryo untuk segera keluar dari ruangan. Karena sudah tidak dibutuhkan lagi. 

"Maaf tuan, satu jam lagi ada rapat mengenai perkembangan teknologi. Apa tuan turut hadir atau–" 

"Tidak." 

"Baik tuan."

Dion tidak ingin menginterupsi tuannya lagi. Ryann lebih memilih mengerjakan pekerjaannya melalui tablet miliknya di ruang VIP tersebut. Hingga tiba malam hari Ryann meminta untuk pergi dari restoran. 

Permintaan Ryann sebelum pulang. Ia ingin dibawa ke suatu Apartemen yang pernah menjadi salah satu kenangan terindahnya. Namun, sekarang ia ingin berusaha melupakannya. Meskipun apa yang dilakukannya tidak sesuai dengan keinginannya. 

Mobil terparkir di area parkiran Apartemen itu. Ryann meminta Dion untuk tidak mengikutinya kali ini. Sudah biasa Ryann tidak ingin ditemani di saat tertentu. Salah satunya saat ini. Ryann lebih memilih sendiri, sedangkan Dion berada di dalam mobil menunggu tuannya yang menuju taman tepat di area taman hijau Apartemen itu. 

Ryann berjalan dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celananya. Melewati jalan setapak di taman itu yang dihiasi dengan batu. Ditambah indahnya lampu taman. Membuat suasana tampak tenang dan sangat nyaman untuk menenangkan diri. 

Beberapa penghuni Apartemen itu juga ada yang sedang beristirahat dari penatnya hari itu dan bersantai dengan duduk di bangku taman. 

Ryann menuju salah satu bangku taman disana dan duduk sembari melihat beberapa anak yang dibawa orang tuanya untuk makan malam di taman itu. 

Udara malam juga sangat sejuk dan cukup dingin. Tidak sepanas pada siang harinya. Senyum kecil muncul pada bibir pria itu. Melihat seorang anak kecil yang tertawa senang saat bermain bunga-bungaan dengan seorang anak kecil lawan jenisnya.

"Ryann…" 

Senyum kecil itu pun hilang seketika. Ketika mendengar suara lembut yang memanggil namanya. 

Bersambung.

Terima kasih ya yang sudah baca episode terbaru 💙

Andreana Salma Vs Dokter Ryann

Semoga kita bisa langgeng sampai karya ini tamat ya..💚

Jaga kesehatan kalian dan bahagia selalu ya...💙

Thankyou...

Salam sayang untuk semua...💜

See u on the next episode 👋💞

Andreana Salma VS Dokter RyannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang