33. Periksa Kedua kalinya

32.6K 1.2K 13
                                    

Sesampainya Anna dan Nisa di rumah sakit. Nisa memarkirkan mobilnya di mobil. Sedangkan, mobilnya diparkirkan oleh valley di rumah sakit itu. Nisa membantu Anna untuk menuju ruangan dokter yang sudah ditentukan jadwal temunya secara dadakan oleh Nisa.  

Anna langsung masuk ke dalam dengan kondisi yang memang merasa sedikit pusing. Layaknya merasa tidak enak badan. 

"Selamat siang, nona. Silahkan duduk." 

"Terima kasih, dok." Anna duduk tepat berhadapan dengan dokter didampingi oleh Nisa. 

"Boleh langsung berbaring saja ya. Saya periksa dulu." Titahnya.

Anna pun langsung berbaring di atas ranjang rumah sakit untuk yang kedua kalinya. Anna diperiksa menggunakan stetoskop, lanjut bagian mata dan juga bagian mulutnya. 

Namun, dokter itu tersenyum penuh arti. Anna yang melihat itu merasa aneh dan penasaran akan maksud dari senyum dokter itu. 

"Nona, bagaimana kalau saya arahkan ke ruang poli obgyn?" Tanya dokter itu.

"Poli Obgyn?" Anna mengerutkan keningnya.

"Selanjutnya saya serahkan untuk diperiksa dokter obgyn ya." Ucap dokter itu dengan senyumannya. 

"Oh, iya baik dok. Tapi, apa ada yang parah dari penyakitnya?" Tanya balik Anna gelisah.

"Tidak ada yang parah nona. Tapi, sesuatu yang sangat membahagiakan. Mari, nona saya antar ke ruang Obgyn khusus di rumah sakit ini." 

Anna tanpa bertanya banyak. Ia lebih memilih untuk mengikuti dokter itu dan diikuti dengan Nisa yang memang hanya menyimak sedari awal perbincangan Anna dengan dokter. 

Di dalam ruang Poli Obgyn. Anna diserahkan kepada dokter obgyn yang memang sudah handal di bagiannya. Saat masuk kedalam ruangan. Anna merasa familiar dengan tempatnya. Seakan ia pernah memasuki ruangan yang hampir sama seperti ini juga. 

"Selamat siang, nona. Silahkan berbaring ya dengan nyaman ya." Ucap dokter obgyn itu.

Anna langsung mengikuti perintahnya dibantu dengan Nisa. Anna berbaring di ranjang itu dan diangkatlah bajunya sebatas perut. Lalu, mengoleskan sebuah gel di atas perutnya. 

Semakin kesini. Anna semakin merasa benar. Bahwa, ia pernah merasakan apa yang ia alami saat ini. 

"Hmm…, dok?" Anna menatap bingung dokter itu.

"Maaf nona, saya periksa sebentar ya." 

"Oh iya baik." Anna pasrah saja. 

Dokter itu mengarahkan agar Anna dan Nisa juga turut memperhatikan layar monitor yang ada di hadapan mereka. Dimana layar monitor itu memperlihatkan bagian dalam dari perut Anna. 

"Selamat ya nona. Ada calon buah hati anda dalam sini. Usianya sudah masuk tujuh minggu. Nona bisa melihatnya dalam layar monitor ya." Ucap Dokter itu penuh kebahagiaan. 

Deg! Anna terkejut dengan pernyataan yang ia dapatkan sekarang. Seakan sesuatu tengah menghantam dirinya. Anna ikut tersenyum kaku. Melihat ke perutnya yang sedang diperiksa oleh dokter itu. 

"Akan saya siapkan beberapa resep untuk meredakan mual dan pusing yang nona alami ya."

"Terima kasih…" Anna tersenyum kecil dengan jawaban yang benar-benar lesu. 

Dokter itu menunjukkan letak dimana buah hati itu berada dalam perut Anna. Sebuah bentuk semacam lingkaran atau bulatan yang terlihat jelas dalam layar monitor. 

Nisa yang melihat itu juga turut merasa bahagia. Ia tersenyum senang dengan hasilnya. Siapa yang tidak bahagia mendengar atasannya akan memiliki buah hatinya sendiri. Pasti sangat membahagiakan. 

Selesainya Anna dan Nisa dari rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selesainya Anna dan Nisa dari rumah sakit. Anna memutuskan untuk langsung pulang. Tidak kembali ke kantor. Kecuali Nisa. Ia hanya mengantar Anna sampai di rumah. Lalu, kembali ke kantor untuk membantu menyelesaikan urusan perusahaan yang harus diselesaikan. 

Anna melihat mobil Ryann yang terparkir di depan lobby. Berarti Ryann sudah pulang ke rumah. Anna menghela nafasnya berat hendak ingin masuk ke dalam kamar. 

Dalam kamar Anna tidak melihat keberadaan Ryann. Anna memutuskan untuk duduk di sofa yang ada di dalam kamar. Dengan segala macam hal yang sekarang sedang memenuhi isi pikirannya. Termasuk apa ia harus memberitahu Ryann mengenai kehamilannya atau tidak?

Bersambung. 

Thankquuu yang sudah selesai baca episode terbaruku 💙

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 💜

Jaga kesehatan kalian dan bahagia selalu okkey 💚

See u on the next episode 👋💞


Andreana Salma VS Dokter RyannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang