66. Kembali Dalam Genggaman

32.2K 949 7
                                    

"Namun, saya ingin adanya kerja sama antara tangan kanan pimpinan perusahaan untuk tetap menjalankan proyek Bravo 2.0. Sebagai perwakilan perusahaan dan juga membantu memimpin perusahaan secara langsung." Jelas Dion secara jelas.

"Untuk memimpin secara langsung harus ada persetujuan langsung dari Nona muda." Balas Nisa.

"Tuan muda akan membawa Nona muda ke suatu tempat. Sudah pasti, perusahaan akan sementara dialihkan kepada wakilnya." Jelas Dion.

Karena menurut informasi yang didapatkan dari Ryann sendiri. Bahwa, Ryann berencana untuk membawa Anna ke suatu tempat yang jauh dari keramaian. Sehingga terasa lebih aman dan tenang. 

"Saya akan membantu Nona Dheannysa untuk memimpin perusahaan Nona muda sekaligus menjalankan proyek, jika merasa keberatan ataupun kesulitan." Ungkap Dion turut menjadikan perusahaan Anna sebagai tanggung jawabnya.

"Baik. Saya akan usahakan bisa memimpin perusahaan sesuai amanah saya sebagai tangan kanan nona muda." Ucap Nisa tidak ingin merasa kalah ataupun dibawah Dion.

"Baik, terima kasih atas kerjasamanya. Saya harus pergi. Tuan muda sudah menunggu." Ucap Dion seraya berdiri.

Nisa membulatkan matanya. "Tuan muda juga ikut datang kemari?" Tanya Nisa tak kalah terkejut.

"Benar, nona. Tuan menunggu di mobil tepat di parkiran gedung ini."

"Oh, begitu ya. Apa tuan muda ingin bertemu nona sekarang?."

"Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Tidak hari ini nona, tapi pada waktu yang sudah saya sebutkan sebelumnya." Jelas Dion lagi mengulang sedikit penjelasan sebelumnya.

"Oh iya, baik. Maaf " Nisa pun ikut berdiri dan berjabat tangan dengan Dion. "Semoga kedua perusahaan ini bisa kompak dan menyukseskan proyek besar ini bersama." Ucap Dion yang juga berharap besar akan keberhasilan dari proyek besar ini.

"Saya harap juga begitu. Saya akan sampaikan kepada atasan saya untuk pertemuan resminya. Terima kasih telah datang." Balas Nisa serius. Namun, tetap ramah.

Orang itu mengangguk sopan dan melenggang keluar dari ruangan di antar oleh Nisa.

Di tempat lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tempat lain. Dalam kamar hotel paling mewah. Ryann mendudukkan sang istri di tepi ranjang. Anna menatap sinis Ryann yang sedang bertumpu dengan lututnya menghadap ke arah Anna.

Anna mengalihkan pandangannya ke arah jendela kaca besar kamar yang memperlihatkan tingginya gedung-gedung lain. Ryann menggenggam kedua tangan Anna dan menatap istrinya itu.

"Tatap aku." Pinta Ryann.

Anna tidak mengindahkan permintaan Ryann. Anna hanya tetap melihat ke arah jendela. Tetap, tetap membiarkan tangannya digenggam oleh Ryann.

"Anna, tatap aku." Ucapnya lagi.

Anna tetap keras kepala untuk tidak menatap Ryann.

"Tatap aku, sayang." Ryann meminta lagi dengan suara tegas.

Andreana Salma VS Dokter RyannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang