4. Apple Pie

38.1K 1.7K 31
                                    

"Kau bisa pulang sekarang." 

"Baik tuan. Terima kasih, saya permisi." Dion menunduk hormat sebelum menutup pintu kamar hotel Ryann dan melenggang pergi. 

Ryann berjalan perlahan hingga tidak terdengar suara ketukan sepatu. Melihat sosok wanita yang tengah tertidur dengan pulasnya di sofa ruang tamu. 

Senyum kecil terlihat di bibir pria tampan itu. Ia melepaskan jasnya untuk menutupi bagian kaki Anna. Lalu, menggendong Anna ala Bridal Style menuju kamar yang digunakan Anna untuk tidur. 

Dibaringkannya perlahan di atas ranjang. Dirapikan anak rambut Anna yang menutupi wajahnya. 

Ryann duduk di tepi ranjang. Sejenak ia tatap wajah tenang sang istri yang begitu pulas dalam tidurnya. 

Setelah puas menatap wajah wanita yang sudah menjadi istrinya. Ryann menuju ruang tamu lagi untuk merapikan kertas yang berantakan di mejanya. 

Tidak ada satupun yang Ryann baca setiap isi kertas itu. Ia tahu bahwa itu privasi dan bukan hak maupun wewenangnya untuk melihat. Ryann tidak memindahkannya hanya merapikannya saja. 

Setelah sudah rapi semua. Ryann melihat sebuah kotak berukuran sedang di atas meja makan. 

Ryann mengangkat satu alisnya. Rasa penasaran pun menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia duduk pada salah satu kursi di meja makan. Membuka tutup kotak itu.

Sebuah Pie dengan hiasan bentuk hati di atasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah Pie dengan hiasan bentuk hati di atasnya. Terlihat cantik dan terlalu sayang untuk dimakan.

Namun, ada sebuah kertas kecil tertempel di balik tutupnya itu. Ryann mencabut untuk membacanya. 

To : Ryann Setyawan Arthajaya 

Selamat ya atas pernikahanmu. Berbahagialah bersama istrimu. Maaf aku tidak bisa hadir bersama kedua orang tuaku saat kamu menikah. Aku harap istrimu adalah yang terbaik untukmu. 

- Arselia Frishella Jeannathan

Dalam sekejap kertas kecil itu sudah menjadi remukan kertas yang tak ternilai dan sudah lusuh. Ia melemparkannya ke tempat sampah di dekatnya.

Ryann menatap kotak itu tidak berselera lagi. Lalu, menutup kotak itu dan menaruhnya di dalam kulkas. 

Kehadiranmu lebih berarti dibanding memberikan makanan kesukaan yang tidak ada nilainya. Jika bukan kamu yang memberikannya langsung, Arli. Batin Ryann.

•••~~~~~•••

•••~~~~~•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••~~~~~•••

Sarapan pagi ini berbeda dari sebelumnya. Kali ini Anna sarapan bersama suaminya. Suasana menjadi canggung dan aneh. 

Apalagi teringat dengan dirinya yang tiba-tiba terbangun dalam kamarnya sendiri. Sudah pasti suaminya yang memindahkannya kan. Tidak mungkin Anna yang berpindah sendiri, apalagi tidur sambil berjalan. Hey tidak mungkin, sudah pasti dia. 

"Ambilkan kotak yang ada dalam lemari es untukku." Titahnya kepada Anna. 

Anna mengangkat satu alisnya. Siapa dia beraninya memerintah dirinya. "Enak saja. Ambilah sendiri!" Kesalnya. "Kau kan punya tangan dan kaki. Gunakanlah itu semua. Diambil sama yang punya baru tahu rasa." Ancamnya. 

"Anna, tolong ambilkan kotak itu untukku." Ryann menatap wajah wanitanya lekat. Tidak mempedulikan ledekan sebelumnya untuk dirinya. 

"Hih! Dasar suami malas!" Cemooh Anna untuk suaminya sendiri. 

Anna bangkit dari duduknya menuju kulkas. Diambilnya kotak itu dan ia taruh di atas meja makan. 

"Bukalah dan ambil dua pie untuk kita berdua." Pintanya lagi. 

Anna mengernyitkan dahinya. Kotak ini adalah kotak titipan dari Arselia untuk suaminya. Anna penasaran dengan isinya. Apalagi suaminya menyuruh mengambil isinya.

Berarti Ryann sudah tahu akan isi di dalamnya. Tanpa menjawab dan mengejek lagi. Anna langsung saja melakukan perintah suaminya. Diawali membuka kotak itu dulu perlahan.

Pie? Bentuk hati? Wah, punya simpanan ternyata dia. Dokter kok punya simpanan. Jangan-jangan dokter gadungan dia nih! Batin Anna.

Anna mengambil piring kecil untuk pie mereka. Anna menghidangkan pie itu untuk Ryann. Ia menaruhnya tepat di hadapannya. 

"Ehhem...! Kamu menggoda saya?" Ryann menatap Anna dengan intens dengan senyuman kecil di bibirnya. 

Anna mengernyitkan dahinya. Tidak mengerti maksud orang di depannya ini. Menggoda? Apa maksudnya. Dia saja sedang menyiapkan makanan penutup untuk mereka berdua. 

Mata Ryann yang tadi menatap kedua manik matanya berpindah turun. Dimana terlihat isi dalamnya dari baju tidur yang dikenakan Anna saat sedikit menunduk di depan Ryann. 

Bagian leher yang memang model baju tidurnya tidak sesuai dengan ukuran lehernya. Membuat mata Ryann salah fokus untuk tidak sengaja melihat. Anna mengikuti tatapan mata Ryann.  

"Heh, mesum!" Anna melotot dan segera menutup bagian dadanya dengan kedua tangannya. 

"Nanti malam ya." Ryann mengedipkan sebelah matanya. 

"Nanti malam apanya?! Dasar mesum!" Anna langsung berlari menjauh dari Ryann. 

"Jangan lupa hukuman menantimu!" Teriak Ryann untuk mengingatkan bahwa Anna masih punya sanksi. 

Bersambung.

Terima kasih ya yang sudah baca episode terbaru ❤

Andreana Salma VS Dokter Ryann

Semoga kita bisa langgeng sampai akhir ya... 💜

Menurut kalian Arselia atau Arli itu siapa sih?

Jaga kesehatan kalian ya💙

Salam sayang untuk semuanya💛

See u on the next episode 👋💞

Andreana Salma VS Dokter RyannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang