67. Rewind (3)

29.4K 831 14
                                    


Andres turun dari mobil dengan pakaian layaknya seorang wisatawan yang sedang berjalan-jalan di London. Membawa koper dan berpakaian santai.

Dia memasuki lobby hotel yang ada di basement untuk menggunakan lift menuju lantai dasar hotel. Dimana letak resepsionis berada. Andres akan check-in di lantai yang sama dengan Anna.

Dengan segala koneksi dan kekuatan kekuasaan yang Ryann miliki. Andres dapat mengetahui nomor kamar hotel Anna. Begitu mudah untuk seorang Ryann mengetahui apa yang sedang dicoba untuk disembunyikan darinya.

Sesuai perintah Ryann. Andres setelah menaruh barang-barangnya di kamar hotel. Dengan segera menuju kamar hotel dimana tempat Anna dan Nisa berada. Beruntungnya, kali ini Anna sedang berada di luar. Maka dari itu, Andres dapat bertemu langsung sekretaris Anna, yaitu Nisa.

Andres menekan bel kamar hotel Nisa berada. Tidak lama Nisa membukakan pintu kamar.

"Selamat siang nona Dheannysa, maaf telah mengganggu waktunya." Ucap Andres meminta maaf terlebih dahulu.

Andres dapat melihat wajah Nisa yang terkejut. Mungkin karena dirinya yang bisa berbahasa Indonesia.

"Iya siang, anda siapa ya?" Tanya Nisa kemudian.

"Saya Andres, salah satu staf khusus Tuan muda Ryann."

Nisa tambah terkejut lagi. Ketika mendengar siapa yang ada di hadapannya saat ini.

"Staf khusus tuan muda?" Anna memastikan.

"Benar nona, saya kemari ingin memberikan informasi untuk nona. Tuan muda ingin bertemu dengan Nona Dheannysa besok pagi."

"Informasi yang anda berikan apa benar adanya? Nona muda atau saya sendiri?" Nisa memastikan lagi.

"Dengan anda, nona Dheannysa." Andres mempertegas sekali lagi.

"Baik, saya akan bertemu dengan Tuan muda besok pagi. Terima kasih informasinya. Tapi, dimana saya akan bertemu dengan tuan muda?"

"Saya akan mengabari nona lagi nanti. Boleh saya minta nomor telepon Nona Dheannysa?"

"Iya, boleh. Silahkan…" Nisa cukup memberikan kartu namanya saja. Andres pun menerimanya.

"Terima kasih. Tolong kerjasamanya nona. Saya permisi." Andres pun melenggang pergi setelah urusannya dengan Nisa selesai.

Lanjut dengan misi selanjutnya untuk menuju rumah sakit. Ia dengan santai keluar dari hotel dan berjalan-jalan di sekitar hotel hingga ia memasuki rumah sakit yang ada di sekitar sana tanpa ada yang curiga.

Bugh!

"Sorry, miss. I accidentally, sorry!"
(Sorry, nona. saya tidak sengaja, maaf.)

Andres buru-buru minta maaf dengan Anna. Ia dengan tubuh tegap, tinggi dan besarnya. Seperti tubuh Andres yang cukup proporsional. Sehingga mampu membuat Anna terjatuh terjerembab ke lantai dengan posisi duduk.

"I'm okay."

Anna menerima bantuan uluran tangan yang diberikan Andres. Anna tersenyum ramah.

"Thank you." Ucap Anna.
(Terima kasih.)

"Are you hurt?"
(Apa kamu terluka?)

"No, no. I'm fine. I have to go. Thank you"
(Tidak, tidak. Aku baik-baik saja. Aku harus pergi. Thank you.)

Andres pun membiarkan Anna pergi. Karena Anna sepertinya terlihat buru-buru untuk pergi.

Andres pun masuk ke dalam rumah sakit. Menuju bagian customer service rumah sakit itu. Ia meminta untuk bertemu dengan kepala rumah sakit tersebut.

Andreana Salma VS Dokter RyannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang