49. Mengikuti

27.3K 980 2
                                    

Pada lantai dua puluh tiga. Anna dan Nisa keluar dari lift. Dimana satu lantai itu sudah di buat layout bagaikan kantor sesuatu standar internasional. Dimana ada tempat untuk peletakan nama perusahaan, bagian front office, serta ruang-ruangan yang sudah dibagi-bagi sesuai dengan fungsinya. 

Anna mencoba mengelilingi seluruh ruangan yang ada pada lantai itu. Melihat furniture kantor yang digunakan. Pemandangan yang dilihat dari jendela kaca kantor bagaimana dan lainnya sangat Anna perhatian. 

"Menurutku sih ya oke juga, semuanya lengkap sesuai kebutuhan." Jelas Anna setelah selesai melihat-lihat. 

"Menurut saya juga sama, hanya di bagian toilet saja yang kurang." Tambah Nisa. 

"Hmm..., Iya toilet nya kurang oke." 

"Mari nona, kita langsung lanjut survey ke tempat kedua." Nisa memberi jalan mempersilahkan Anna masuk ke dalam lift lebih dulu. 

Sesampainya Anna di tempat kedua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya Anna di tempat kedua. Gedungnya lebih luas. Hanya saja pemandangan yang didapatkan hanya beberapa gedung yang lebih rendah tingginya, jalanan yang cukup luas dan parkiran kendaraan yang memiliki bagian gedung sendiri.

"Ruangannya lebih luas, tapi tidak sebanyak di tempat sebelumnya." Anna menimbang-nimbang dengan tempat yang sebelumnya.

"Benar nona, tapi ruangan yang luas bisa dijadikan menjadi beberapa bagian." Menurut Nisa.

Anna mengangguk mengiyakan. Anna pun memutuskan untuk segera survey ke tempat selanjutnya. 

Sedari tadi Ryann menunggu di lobby gedung seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedari tadi Ryann menunggu di lobby gedung seorang diri. Dimana memantau Anna yang sedang naik ke lantai atas. Ryann tidak mengikutinya. Cukup melihat Anna masuk dan melihat Anna keluar. 

Berguna juga untuk mengurangi rasa curiga Anna. Sebab akan terasa aneh kalau Ryann mengikuti kemana Anna pergi secara berdekatan. 

Setelah melihat Anna bersama sekretarisnya keluar dari lift. Ryann pun segera keluar dari gedung menuju mobilnya terparkir tadi. Dalam mobil sudah ada Dion dan sopir mereka. 

"Jangan lengah. Dia sudah keluar." Peringatan Ryann melepas kacamatanya. 

"Baik tuan." Dion segera memberitahu sopir mereka agar tetap memperhatikan mobil yang digunakan Anna supaya tidak kehilangan jejak.

"Sepertinya mereka sedang mencari tempat untuk perusahaan nona muda." Ungkap Dion. Mengutarakan apa yang sudah dia pikirkan sejak tuannya ke dalam gedung.

"Hmm." Ryann sudah tahu dan mudah ditebak sejak mereka ke tempat pertama yang lantai tersebut masih kosong.

Tring!, Tring!,Tring!. 

Ponsel Dion berdering. 

"Tuan muda, maaf. Izinkan saya mengangkat panggilan." Dion menoleh menatap Ryann lekat. 

"Hmm." Ryann tidak mempersalahkan. 

Dion keluar dari dalam mobil. Dia mengangkat panggilan itu. Berbicara panjang lebar. Hingga Dion menatap mobil yang digunakan istri dari tuannya sudah melaju. 

Segera saja Dion mengakhiri panggilan teleponnya dengan orang di seberang sana. Langsung ia masuk dan mobil langsung melaju. 

"Kau bodoh! Kenapa lama sekali?! Bagaimana kalau dia sudah hilang dari depan mata karena kau lama bertelepon?" Sentak Ryann kesal. Karena hampir saja ketinggalan mobil Anna. 

"Maafkan saya tuan muda." Dion mengatupkan tangannya memohon maaf.

"Hmm." Ryann tidak terlalu peduli untuk saat ini. Karena nyatanya mereka tidak tertinggal mobil yang sedang mereka ikuti.

Perjalanan cukup jauh. Karena sedari tadi mobil Anna belum juga terlihat berhenti di suatu tempat. 

"Tuan, kita tetap mengikuti nona muda sampai selesai?" Tanya Dion yang merasa ada sedikit beban pikiran yang mengganggunya.

"Hmm." Ryann lebih memilih untuk fokus dengan tablet di tangannya. Mengurus beberapa urusan di perusahaan. 

"Tuan muda, saya baru saja mendapatkan telepon dari sekretaris komisaris utama di perusahaan. Mereka ingin membahas mengenai Delinquency perusahaan." Ungkap Dion yang merasa penting untuk diinformasikan kepada tuannya.

"Atur ulang saja jadwalku untuk sementara ini." Perintah Ryann. 

"Baik tuan." Dion langsung melaksanakan perintah Ryann untuk kesekian kalinya mengenai pengaturan ulang jadwal pertemuan tuan mudanya. 

Bersambung. 

Thankquuu yang sudah selesai baca episode terbaruku 💙

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 💜

Jaga kesehatan kalian dan bahagia selalu okkey 💚

See u on the next episode 👋💞
_________🌹🌹_________

Seharusnya itu aku update lagi hari kamis. Tapi, karena tangan rasanya gatel banget mau klik publish. Jadi, ya  up lagi buat kalian hari ini...

_________🌹🌹_________
Next Update Jumat, 28 Oktober 2022

Andreana Salma VS Dokter RyannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang