16. Drama Dapur

34.3K 1.3K 20
                                    

Di tengah perjalanan menuju rumah. Seperti biasanya kondisi jalan ibu kota tidak bisa diprediksi akan macetnya. Hingga membuat perjalanan mereka sedikit tersendat. 

"Aku bertemu dia."

Dion melihat wajah Ryann dari kaca spion. Dia? Dion berpikir sejenak. Namun, tidak lama ia paham dengan Dia yang dimaksud oleh tuannya itu.

"Kembali setelah menghilang, apa tuan bertanya kemana dia pergi selama ini?" 

"Tidak."

Kenapa tidak bertanya, selama ini tuan ingin tahu kemana Nona Arselia pergi. Batin Dion.

"Dia tiba-tiba memanggilku."

"Apa dia lancang tuan?" 

"Tidak."

"Tuan yakin?"

"Hanya memelukku saja."

"Baik, apa anda ingin saya buatkan jadwal temu dengan Nona Arselia?" 

"Tidak."

"Anda yakin?

"Hmm."

Apa mau anda tuan? Pikiran dengan perilaku berbeda. Batin Dion. 

•••~~~~~•••

•••~~~~~•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••~~~~~•••

Setelah hampir dua jam terkena macet padatnya jalanan ibu kota. Ryann sampai juga di rumah. Sesampainya di rumah, ia langsung mempersilahkan Dion untuk pulang ke rumahnya. 

Ryann masuk ke dalam seorang diri dengan pelayan yang menyambutnya dari pintu. Disapa dengan anggukan hormat untuknya. 

"Dimana nona?" Tanyanya. 

"Nona di dalam kamar tuan." 

"Aku tahu."

Pelayan itu kebingungan. Kalau tahu kenapa harus bertanya lagi. Setelah itu, Ryann langsung berjalan meninggalkan pelayan itu yang masih berdiri kebingungan dengan pertanyaan maksud tuannya. 

Ryann masuk ke dalam kamar dengan hati-hati. Pintu ia buka perlahan. Dilepasnya sepatu dan jas yang ia pakai. Berjalan mendekat ke arah ranjang. 

"Berani-beraninya kau tidur…" Ryann dengan suara lirih nya menatap wajah istrinya yang sudah terlelap lebih dulu. 

Ryann meninggalkan istrinya yang sudah hanyut dalam mimpi tidurnya. Ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Lalu, berganti pakaian tidur dalam wardrobe yang ada di dalam kamarnya.

Setelah itu, ia ikut membaringkan tubuhnya di sebelah sang istri dengan perlahan. Memposisikan tubuhnya posisi ternyaman. Menghadap wajah Anna yang matanya terpejam sempurna.

•••~~~~~•••

•••~~~~~•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••~~~~~•••

Anna terbangun dari tidurnya dengan merasakan sedikit berat di bagian perutnya. Dilihatnya tangan seseorang tengah melingkar tepat di atas perutnya. 

Ia menoleh ke belakang. Dimana ada suaminya yang masih tertidur dengan nyenyaknya. "Percuma ada perjanjian kalau ujung-ujungnya dilanggar juga." Kesalnya seraya turun dari ranjang beranjak ke kamar mandi. 

Membersihkan wajah sudah cukup sebelum mandi. Karena ia ingin masak untuk sarapan pagi terlebih dahulu. Anna pun pergi ke dapur yang ada di lantai dasar.

"Selamat pagi Nona muda, maaf sarapannya belum siap. Kami kira sarapannya akan dimulai jam tujuh seperti biasanya." Ucap salah satu pelayan yang menyadari kedatangan Anna ke dapur. 

Anna tersenyum ramah. "Tidak apa-apa. Lagipula saya kesini untuk ikut masak bukan untuk sarapan. Masih terlalu pagi juga untuk sarapan." Anna masuk ke bagian kitchen dalamnya.

"Nona muda, maaf. Bukan kami melarang, lebih baik kami saja yang memasak sarapan untuk Nona dan Tuan muda. Karena, sudah menjadi bagian dari pekerjaan kami." Ucap pelayan disana merasa tidak enak. 

"Ya ampun, saya sudah bilang tidak apa-apa. Saya tidak masalah dengan memasak disini. Saya juga bisa masak kok, saya tidak akan meracuni tuan kalian itu." Anna tersenyum diiringi tawa kecil. 

"Hmm…, ka-kami paham nona. Tapi, bagaimana jika tuan melihat? Tuan pasti akan marah. Karena nona tidak seharusnya berada di dapur. Sudah ada kami semua yang ditugaskan bekerja di bagian dapur." Jelasnya lagi. 

Anna menghela nafasnya. Sedikit merasa kecewa dengan jawaban penolakan dari pelayan rumahnya. "Sebentar saja apa tidak bisa? Di rumah sebelumnya saya sering masak pagi sendiri juga. Akan terasa aneh jika di rumah ini saya full dilayani oleh kalian semua." 

"Kenapa merasa aneh? Tidak sanggup membayar jasa tambahan untuk dirumah lama?" Suara bariton yang sangat dikenal oleh Anna, pemiliknya.

Bersambung.

Terima kasih semua yang sudah baca episode terbaruku...💙

Andreana Salma Vs Dokter Ryann

Jaga kesehatan kalian ya...💜

Salam sayang untuk semuanyaa 💚

Jangan lupa tinggalkan jejak oke..👍

Thankquu 💙

See u on the next episode 👋💞

Andreana Salma VS Dokter RyannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang