Anna masuk ke dalam. Ryann tersenyum melihat istrinya yang datang. Ryann berdiri seraya memakai jasnya yang ia gantung.
"Ayo, pulang." Ajak Ryann seraya merangkul pinggang istrinya.
Mereka berjalan bersama menuju lobby untuk ke mobil mereka. Dalam perjalanan Anna membuka ponselnya dan hendak melihat notifikasi pesan dari ibunya.
Karena sebelumnya ia membiarkan pesan ibunya tenggelam begitu saja diantara pesan penting lainnya. Ia baru bisa membukanya sekarang.
"Ryann, besok ibu datang. Mau mampir ke Apartemen, boleh?" Anna meminta izin terlebih dahulu.
"Silahkan saja, sayang." Ryann tidak terlalu mempermasalahkan. Jika, ibu mertuanya datang.
Anna pun membalas pesan ibunya. Sesampainya di Apartemen. Sesuai janjinya Anna akan memasakkan makanan sehat untuk makan malam kali ini.
Tidak aneh dengan kebiasaan Ryann sebenarnya. Malah bagus untuk diikuti. Tetapi, Anna perlu beberapa resep tambahan dari internet agar hasil makanan sehatnya tetap terlihat menggiurkan untuk dimakan. Tidak hanya berisikan sayur atau buah-buahan. Melainkan harus ada lauk yang beratnya.
Anna menyiapkan makanan yang cukup mudah, tetapi tetap enak. Karena mereka pulang ke rumah hampir memasuki jam makan malam. Dimana Anna hanya memiliki waktu sedikit untuk menyiapkan makan. Jadi, tidak bisa terlalu banyak yang disuguhkan.
Anna sudah siap dengan duduk di meja makan. Ia tengah menunggu kehadiran Ryann yang sedang mandi. Tidak lama Ryann datang dengan tampilan segarnya. Mereka pun langsung makan malam bersama untuk kesekian kalinya.
"Mulai besok, biar aku saja yang masak." Ucap Ryann sebelum makan. "Kamu harus banyak istirahat untuk mempersiapkan diri saat persalinan nanti." Jelasnya.
Uhuk! Uhuk! Anna tersedak dengan salivanya sendiri. "Tunggu…, kamu bisa masak?" Anna mengangkat satu alisnya. Tidak menyangka kalau Ryann bisa masak.
"Kalau aku jawab bisa, apa kamu akan percaya?" Ryann tersenyum kecil melihat istrinya yang tidak percaya dengan salah satu fakta tentang dirinya.
"Hmm…, seorang Ryann bisa masak atau tidak, aku masih ragu sih." Anna menjawab seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Seakan menantang Ryann untuk benar-benar masak pada esok hari.
"Kita lihat besok." Ryann tersenyum licik.
"Oke, kalau tidak enak. Biarkan aku masak."
"Tidak!" Tegas Ryann. "Pesan makanan saja." Ucap Ryann tetap melarang.
"Huh! Baiklah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Andreana Salma VS Dokter Ryann
RomancePerjodohan demi memenuhi keinginan orang tua. Namun, niat baik tidak berjalan mulus dengan kenyataannya. "Aku tidak ingin menikah. Hanya memuaskan keinginan orang tua saja. Paham?" Ryann. "Aku paham. Tidak perlu memberitahuku, aku pun tidak ingin...