Perjodohan demi memenuhi keinginan orang tua. Namun, niat baik tidak berjalan mulus dengan kenyataannya.
"Aku tidak ingin menikah. Hanya memuaskan keinginan orang tua saja. Paham?" Ryann.
"Aku paham. Tidak perlu memberitahuku, aku pun tidak ingin...
Hari-hari berlalu. Nisa sudah menyiapkan beberapa pilihan tempat yang akan dijadikan menjadi kantor mereka. Tiga tempat menjadi rekomendasi Nisa untuk menjadi perusahaan AnS Wijaya Group di London.
Setelah melihat tempat tersebut melalui website properti yang ada di London. Hari ini Nisa akan survey ke tempatnya secara langsung.
Anna dan Nisa baru saja selesai sarapan. Mereka sedang bersiap-siap untuk segera survey ke tempat pertama.
Di perjalanan Anna memperhatikan jalan. Dimana ada beberapa toko kue yang dilewati dan dari setiap toko kue itu memperlihatkan kue red Velvet nya. Anna menjadi ingin kue red Velvet itu sekarang.
Anna menoleh ke arah Nisa. "Nisa…" Panggil Anna. Nisa pun menoleh ke arah Anna.
"Iya nona?"
"Kita berhenti di toko kue dulu ya. Ada yang mau aku beli." Ucap Anna.
"Baik, nona." Nisa pun meminta sopir yang sedang mengantarkan mereka untuk berhenti sebentar ke toko kue terdekat.
Sesampainya di toko kue. Anna langsung turun dengan semangatnya masuk ke dalam toko itu. Anna langsung memesan satu loyang kue red Velvet. Nisa yang mengikuti Anna turun dari mobil merasa heran dengan atasannya.
"Nona, maaf. Nona yakin memesan satu loyang?" Nisa memastikan.
"Iya. Kenapa?" Anna mengangkat satu alisnya menatap Nisa di sebelahnya.
"T-tidak apa-apa. Hanya saja supaya tidak berlebihan." Nisa menjadi bingung menjawabnya. Karena biasanya Anna selalu membatasi untuk memakan makanan yang manis. Hanya sekedar untuk menjadi pencuci mulut saja. Tidak lebih hingga menjadi camilan.
Selesai memesan. Anna diminta untuk menunggu sekitar lima belas menit. Anna pun diharuskan menunggu sejenak. Sembari menunggu Anna memesan macam-macam pastry yang ada di toko kue itu juga. Mulai mini pizza, croissant mini dan lainnya yang tidak terlalu memenuhi isi perut nantinya. Lalu, Anna menuju mobil terparkir dimana ia akan menunggu di dalam mobil saja. Karena ketika sudah selesai, kue itu akan diantar ke mobilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seseorang dari dalam mobil tengah memperhatikan Anna dari jarak aman. Siapa lagi kalau bukan, Ryann. Pantauan Andres sebagai pengawal rahasia Anna tidak pernah melesat sekali pun. Ryann pun terkagum dengan cara kerjanya.
Saat Andres memberitahunya mengenai Anna yang akan keluar hotel. Ryann bersama Dion langsung gerak cepat mempersiapkan mobil beserta sopir mereka selama di London.
Arah mata Ryann tidak luput dari mobil yang Anna gunakan. Karena khawatir mereka lengah saat mobil itu jalan atau pergi dari depan toko kue itu.
"Sepertinya nona muda sedang ngidam, tuan." Ucap Dion yang melihat sebuah paper bag besar hendak diantar ke dalam mobil istri dari atasannya.
"Hmm." Ryann hanya berdehem. Ia sibuk memperhatikan apa yang ia lihat saat ini saja.
Setelah mobil yang mereka ikuti jalan. Ryann juga jalan. Mereka mengikuti sampai akhirnya berhenti pada sebuah lobby gedung.
Ryann tersenyum kecil ketika melihat gedung tempat mereka berada sekarang. Ryann melihat Anna bersama Sekretarisnya keluar dari dalam mobil.
Gedung ini menandakan kita berjodoh, sayang. Batin Ryann disertai senyuman penuh kemenangan.
"Sepertinya akan semakin mudah bagi kita dalam memantau pergerakan Nona muda, tuan." Dion yang juga menyadari apa yang pasti melintas dalam pikiran tuannya.
"Tikus sudah masuk dalam perangkapnya." Ryann menggunakan kacamata hitamnya. Ia turun di lobby gedung dengan pakaian santainya. Namun, berwarna gelap. Ditambah jas hitam.
Beberapa pasang mata tampak mengalihkan atensinya pada sosok Ryann yang berjalan dalam lobby menuju tempat lift berada.
Beruntungnya Ryann di tempat lift itu masih ada Anna bersama Sekretarisnya yang sedang menunggu lift. Ryann dengan santainya mengikuti Anna menaiki lift yang telah terbuka lebih dulu.
Ryann bersama Dion di posisi paling belakang. Sedangkan, tepat di depan mereka berdua ada Anna bersama Nisa yang sedang menuju ke lantai gedung yang mereka tuju.
Ryann bersama Dion tidak akan dikenali karena tidak terlalu mencolok. Hanya terlihat sebagai layaknya seorang pengusaha muda besar saja.
Dua puluh tiga, noted. Batin Ryann.
Bersambung.
Thankquuu yang sudah selesai baca episode terbaruku 💙