Hari terus berlalu. Ryann dan Anna pun sudah resmi kembali bersama dalam satu atap. Dimana mereka tinggal bersama di Apartemen Ryann. Nisa merasa senang dengan kembalinya dua manusia yang sama-sama seorang pimpinan pastinya sangat menjunjung prinsip hidup mereka masing-masing.
Sampai tidak terasa waktu persalinan sebentar lagi. Hanya tinggal tiga minggu lagi. Yang dimana Anna akan merasakan mengandung anak ataupun merasakan hamil sebentar lagi.
Lebih tepatnya merasakan kehamilan ditemani seorang suami disisinya. Yang akan terasa lebih nyaman dan lengkap serasa keluarga yang menunggu lahirnya buah hati mereka ke dunia.
🌹🌹
"Eungh…"
"Emmh…"
"Ahhh…"
"Emmhh…, s-sudah…"
Anna semakin merasa tidak nyaman dengan tidurnya. Ryann yang terus mengusap lembut perutnya. Sesekali anaknya itu menendang seakan tangan Ryann adalah bola.
"Emm..ahh…"
Karena merasa semakin terganggu. Akhirnya Anna membuka matanya yang sebenarnya masih lelah. Mengerjapkan matanya beberapa kali. Benar-benar masih terasa berat.
Hanya saja tangan Ryann yang nakal terus bergerilya kemana-mana. Tidak diam di perutnya, di satu tempat untuk menyayangi anaknya. Tetapi, naik ke atas dimana terasa kenyal membuat Ryann menetap di tempat nyaman itu.
"Ssstt…, sudah…ih!" Kesal Anna merasa Ryann semakin agresif.
"Sebentar lagi, sayang." Ryann mengecup bahu istrinya yang polos.
"Aku lelah…" Anna menutup kedua matanya lagi.
"Mau tidur lagi?" Tanya Ryann merambat naik mencium tengkuk leher Anna.
Anna mengangguk pelan. Ryann merapikan rambut Anna yang berantakan. Ia merubah posisi menjadi duduk di atas ranjang. Ryann mengangkat tubuh Anna agar duduk di pangkuannya.
Tepatnya mendudukan istrinya di atas sesuatu yang sudah tegak sedari tadi. "Emh…" Anna menahan desahannya. Karena sudah tidak kuat lagi.
"Kita lakukan sekali lagi ya?" Ryann mengusap perut Anna sambil memeluknya dari belakang.
Dengan tubuh mereka yang masih polos seperti anak bayi, cukup mudah bagi Ryann untuk melanjutkan kegiatan panas mereka tanpa persetujuan Anna. Sebenarnya tadi malam sudah selesai kegiatan panasnya. Namun, akan dilanjutkan pagi ini.
"Ryann, aku sedang hamil…" Ucap Anna lesu. Mendapat tumbukan dari bawah seraya menahan ngantuk.
"Aku tahu, sayang. Lagipula bagus untuk membantu persalinan kamu nanti." Jawab Ryann di sela-sela kegiatan panas mereka.
Kegiatan panas itu terus berlangsung sampai akhirnya mereka tertidur kembali di pagi yang sangat cerah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andreana Salma VS Dokter Ryann
RomancePerjodohan demi memenuhi keinginan orang tua. Namun, niat baik tidak berjalan mulus dengan kenyataannya. "Aku tidak ingin menikah. Hanya memuaskan keinginan orang tua saja. Paham?" Ryann. "Aku paham. Tidak perlu memberitahuku, aku pun tidak ingin...