Ryann memarkirkan mobilnya di parkiran Bandara. Lalu, ia masuk ke dalam lobby bandara. Dimana banyak orang yang sedang bersiap-siap dan berjalan menuju pintu check-in dengan koper mereka.
"Tuan muda…" Panggil seseorang dari arah belakang.
Ryann membalikkan badannya. "Andres, bagaimana?" Ryann menghampiri orang itu.
"Maaf Tuan muda. Tidak ada maskapai tercantum nama Nona muda Andreana Salma Wijaya dalam data penumpang." Jelas Andres, pengawal rahasia Anna atas perintah Ryann.
"Sial!" Ryann menyusuri pandangannya pada seluruh area bandara. Namun, tidak menemukan sosok yang ia cari.
"Kerahkan anak buahmu yang lainnya. Aku ingin secepatnya ada titik terang lokasi istri ku." Perintahnya.
"Baik Tuan muda." Andres mengangguk hormat.
Ryann pun meninggalkan lokasi bandara. Ia menuju mobilnya lagi. Mengemudikan mobilnya menuju rumah.
"Kemana kamu?!" Ryann memukul setir mobilnya.
Benar-benar marah kali ini. Meskipun Anna berniat untuk pergi dari hidupnya. Tidak akan pernah sekalipun Ryann melepasnya. Ryann akan mempertahankan istrinya bagaimanapun caranya.
Dalam perjalanan pulang. Ryann terbesit akan suatu hal. Ia teringat akan sesuatu yang mungkin bisa langsung mengetahui keberadaan istrinya. Ada satu hal yang masih bisa ia coba lakukan untuk saat ini. Ryann tersenyum kecil setelah mengingatnya.
Sesampainya di rumah. Ryann langsung masuk kembali ke ruang kerjanya. Berkutat dengan laptop miliknya. Ia teringat dengan cincin pernikahan yang pernah ia sematkan di jari Anna ketika pernikahan mereka.Tidak semata-mata cincin pernikahan yang ia berikan hanya sebuah cincin dengan berlian di tengahnya. Namun, tetap dengan pertimbangan yang sudah matang. Ryann demi mempertahankan apa yang sudah menjadi miliknya. Sudah ia pikirkan sejak awal.
Dalam cincin pernikahan tepat pada bagian berlian sudah diatur sedemikian rupa ada titik kecil dimana titik tersebut adalah sebuah alat pelacak yang Ryann sengaja design untuk meminimalisir terjadinya hal seperti ini.
Ryann tersenyum kecil saat mulai mengoperasikan laptopnya untuk mulai melacak posisi istrinya. Dengan kemampuan IT miliknya ia maksimalkan untuk mencari posisi Anna.
"Mari kita lihat seberapa jauh kamu bisa pergi dariku, sayang." Ryann bersmirk seraya mengotak-atik laptopnya.
Doha. Batinnya
"Sampai bertemu lagi, sayang." Ryann merentangkan kedua lengannya keatas untuk meregangkan kedua otot tangannya.
Ryann menutup laptopnya. Ia bangkit dan masuk ke dalam kamarnya. Ia berbaring di ranjangnya. Memiringkan tubuhnya ke samping. Tangan Ryann terulur ke sisi kosong di sebelahnya. Ia memejamkan matanya untuk masuk ke dalam mimpi.
Pagi hari Ryann dengan beberapa pengawal miliknya dan pengawal rahasia yang ia tugaskan untuk mengawasi Anna dari jarak jauh sudah siap di bandara. Dengan pesawat pribadi miliknya yang biasanya ia gunakan untuk perjalanan bisnis.
Dalam pesawat Ryann tampak tenang. Karena ia dapat melacak posisi istrinya dengan laptop miliknya. Sesekali Ryann mengalihkan atensinya pada pekerjaannya di perusahaan yang harus ia tinggal.
"Maaf Tuan muda, silahkan sarapannya." Pengawal yang ikut dengannya menyiapkan sarapan untuknya.
"Hmm." Ryann tetap fokus dengan layar tablet miliknya. Memperhatikan grafik naiknya keuntungan perusahaan selama beberapa bulan terakhir.
Setelah selesai dengan pekerjannya. Ia makan dengan tenang sarapannya. Ia melihat ke jendela dimana terlihat awan putih pagi yang terlihat sangat bersih dan lembut.
Sejauh kamu pergi, tidak akan pernah aku lepaskan. Batin Ryann.
Bersambung.
Thankquuu yang sudah selesai baca episode terbaruku 💙
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 💜
Jaga kesehatan kalian dan bahagia selalu okkey 💚
See u on the next episode 👋💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Andreana Salma VS Dokter Ryann
RomancePerjodohan demi memenuhi keinginan orang tua. Namun, niat baik tidak berjalan mulus dengan kenyataannya. "Aku tidak ingin menikah. Hanya memuaskan keinginan orang tua saja. Paham?" Ryann. "Aku paham. Tidak perlu memberitahuku, aku pun tidak ingin...