35. Pergi Kemana?

33.4K 1.1K 17
                                    

Ryann mengatup wajah Anna. Ia melihat baik-baik wajahnya. Dengan perlahan Ryann menggendong istrinya ala bridal style menuju kamar mereka. 

Dibaringkan Anna dengan perlahan. Membantu Anna mendapatkan posisi nyaman dalam istirahatnya. Lalu, Ryann keluar dari kamar. Kembali ke dalam dengan membawa sebuah sup hangat. Dengan beberapa obat dan air mineral yang harus  diminum oleh Anna. 

"Makan dulu baru minum obat. Aku harus pergi sebentar." Ryann mengusap pucuk kepala Anna. 

Anna tidak menjawabnya. Ia lebih memilih memperhatikan Ryann yang memakai jas dokternya dan keluar dari kamar. Anna mencoba bangkit dari berbaringnya dan melihat ke luar di bawah sana melalui jendela. 

Dari atas sana terlihat Ryann yang telah masuk ke dalam mobil dan ada Dion juga dekat mobil. Terlintas sesuatu dalam pikiran Anna. 

Segera Anna memakan sup yang diberikan Ryann. Hanya beberapa suap saja ia makan. Lalu, dengan cepat meminum obatnya. Dengan kepala yang masih terasa pusing Anna memaksakannya. 

Anna mengambil blazer kerja miliknya. Menyiapkan tas dengan memasukkan obat yang diberi Ryann dan juga obat dari dokter yang ia dapatkan sebelumnya. Ia memasukkan pasport ke dalam tasnya. 

Anna menghela nafasnya. Jantungnya sangat berdebar sekarang. Ia mulai merasa ragu dengan apa yang ia lakukan setelah ini. Namun, ia harus melakukan ini. Demi kebebasan dirinya nanti. 

Dengan penuh keyakinan. Sebelum Ryann kembali ke rumah. Ia berjalan biasa saja. Melalui tangga untuk turun ke bawah. 

"Nona muda? Nona muda mau kemana? Bukankah nona sudah dibawakan makanan dan obat oleh Tuan muda Ryann?" Tanya salah satu pelayan yang melihat Anna hendak keluar rumah.

"Oh, iya. Aku sudah selesai tadi. Aku juga sudah baik-baik saja. Ada rapat dadakan di kantor. Tolong beritahu tuan ya. Aku buru-buru." Ucap Anna dengan tergesa-gesa. Seakan dirinya benar-benar dikejar oleh waktu.

"Baik nona, mau saya siapkan supir rumah?" 

"Hmm…, ya sudah, iya boleh." Jawab Anna. Lebih baik menyetujui daripada menolak mengundang sebuah kecurigaan. 

Anna masuk ke dalam mobil dengan supir yang sudah disiapkan oleh pelayan rumah. Anna menghela nafasnya sejenak. Menenangkan diri saat mobil sudah jalan. Mulai merasa tenang sekarang. 

"Kita ke bandara ya, pak." Perintah Anna.

"Baik nona." 

Anna mengeluarkan ponselnya dan menelepon Nisa. 

📞

"Halo, nisa?"

"Halo, nona. Selamat sore. Ada yang bisa saya bantu?" 

"Nisa, tolong siapkan pesawat non komersial ya. Pesawat pribadi tidak apa-apa. Usahakan sudah siap saat aku sampai di bandara." 

“Maaf nona. Nona ingin pergi kemana? Menurut jadwal tidak ada pertemuan yang diharuskan ke luar kota.” 

“Bukan ke luar kota. Aturkan penerbangan ku ke London.”

 

“Perihal apa nona tujuan ke London?” 

“Aku ada urusan disana. Jadi, tolong urus Visa ku juga. Lakukan secepatnya aku harus pergi sekarang juga.”

“Baik nona. Tapi, mengenai visa dibutuhkan waktu untuk mengurusnya. Saya ragu akan selesai hari ini."

"Lakukan apapun itu demi visa ku selesai hari ini."

"Baik, nona. Akan saya lakukan.”

"Nanti temui aku di bandara."

"Baik nona."

“Terima kasih.”

“Sama-sama nona.”

📞

Anna menutup teleponnya dan memasukkannya ke dalam tas. Perasaannya sangat tidak tenang. Gelisah, takut dan khawatir bercampur menjadi satu. 

"Nona maaf, apa saya boleh bertanya?" Sopir itu meminta izin dengan sopannya.

Anna mengangkat kepalanya. Ia melihat wajah sopir itu dari kaca spion. "Iya silahkan." 

"Nona, maaf. Saya hanya ingin memastikan. Nona ingin pergi ke bandara atau ke kantor untuk rapat ya, nona? Karena saya diarahkan mengantar nona oleh pekerja di rumah ke kantor." Jelas sopir itu.

Anna terdiam. Anna menjadi bingung dengan apa yang harus ia jawab dengan pertanyaan sopir itu. 

"Saya ada urusan ke bandara, pak. Jadi, antar saya ke sana saja ya." Jawab Anna yang berharap sopir itu mengerti dan tidak bertanya lagi.

"Baik nona." 

Anna menghela nafasnya tenang saat sopir itu tidak bertanya apa-apa lagi. Ia khawatir sopir itu akan bertanya banyak. Karena Anna takut jika sopir itu akan memberitahu tuannya. 

Semoga semuanya lancar. Tuhan mohon tolong aku kali ini. Batin Anna. 

Bersambung. 

Thankquuu yang sudah selesai baca episode terbaruku 💙

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 💜

Jaga kesehatan kalian dan bahagia selalu okkey 💚

See u on the next episode 👋💞

Andreana Salma VS Dokter RyannTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang