Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Pukul 16.30
Seokjin berpamitan pada adiknya, karena ia harus segera berangkat untuk memenuhi jam kerjanya yang ditukar dengan rekannya.
Terpaksa ia meninggalkan adiknya malam ini, untuk tidur di rumah sendirian tanpa penjagaannya. Meskipun sudah biasa ketika di Seoul, namun sekarang keadaan cukup berbeda, ia dan adiknya sudah tidak lagi tinggal di perkotaan yang ramai, melainkan di sebuah desa dengan keadaan yang begitu sepi dan tenang.
"Oppa berangkat ya Jen?"
"Nee oppa, hati-hati"
"Kau juga, hubungi oppa jika ada yang kau butuhkan"
"Nee"
Seokjin memasuki mobilnya, lalu melaju dari halaman rumah mereka. Sedangkan Jennie masih berdiri di depan pintu rumah, sampai akhirnya ada suara yang memanggilnya.
"Jennie?"
"Kamjagiya! Yak, kenapa kau bisa ada di kamarku tadi pagi? Kau menguntit hah? Jangan-jangan kau melihat aku.."
"Apa? Aku tidak sengaja masuk ketika kakakmu ke dalam"
"Ya itu dia! Maksudku kenapa kau bisa masuk ke rumahku? Apa yang kau lakukan? Kau hendak mencuri?"
"Ani.. A-aku mencarimu, tapi aku tidak tahu kau di mana, lalu kakakmu masuk dan begitulah"
"Kau tidak bisa masuk ke rumah orang lain begitu saja tanpa izin pemilik rumah, Lili. Kau bisa dicap sebagai penjahat, apalagi oppaku adalah polisi"
"Maafkan aku Jennie, aku tidak akan mengulanginya"
"Mau apa kau mencariku sepagi tadi?"
"Aku ingin kau membantuku, seperti kesepakatan kita"
"Tapi tidak sepagi itu, 'kan bisa. Aku masih tidur di jam sepagi itu, apalagi di hari libur"
"Baiklah, maafkan aku"
"Lalu kau mau ke mana sekarang?"
"Ke sini"
"Kenapa tidak datang dari siang?"
"Ahm, ada kakakmu"
"Memangnya kenapa? Sekalian kau minta maaf karena sudah masuk rumahku tadi pagi"
"Lain kali saja, hehe"
"Huhffhh ya sudah. Mau mulai dari mana kita?"
"Em, aku ikut kau saja, karena aku tidak mengingat apa-apa tentangku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...