Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Eonni?" panggil Jennie, ia masih di balik pintu. Jisoo menoleh dan menghampirinya.
"Iya Jen? Mana chargerannya?" tanya Jisoo, Jennie segera memberikan chargeran handphonenya, dan membiarkan Jisoo untuk mengisi daya handphonenya.
"Nah, Jenn, handphoneku sudah menyala, sekarang coba lihat gambar ini. Apa ini orang yang kau kenal?" tanya Jisoo, sembari menunjukkan foto Lisa.
Jennie melepaskan tuntunannya pada tangan Lili, karena ia terkejut dan menutup mulutnya. Ia melihat ke arah Lili, lalu melihat ke arah handphone Jisoo.
"Apa yang di foto itu benar-benar aku?" tanya Lili, Jennie menoleh dan menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak tahu, hal apa yang terjadi padamu, tapi foto ini benar-benar mirip sekali denganmu, Lili" ucap Jennie.
Seketika Jisoo bergidik ngeri, lalu sedikit mundur untuk menjaga jarak dari Jennie. Ia menyimpan handphonenya, dan memeluk tasnya sendiri.
"Yak, apa maksud dari perkataanmu Jennie? D-dia ada di sini?"
Jennie mengangguk, dan menggenggam kembali tangan Lili.
"Dia bersamaku, dan kau sudah berjanji untuk tidak terkejut atau merasakan hal yang tidak-tidak. Mungkin kau tidak bisa melihatnya, tapi aku bersumpah, foto itu benar-benar mirip sekali dengan Liliku"
"Lisa?" pekik Jisoo, dan Jennie mengangguk.
"Jennie, aku ingin bicara dengannya" pinta Lili.
"Em, aku juga sangat kebingungan dengan apa yang terjadi, Li" ucap Jennie pada Lili, lalu mengajak Jisoo untuk berbicara lebih serius.
"Eonni, aku dan Lili ingin berbicara denganmu, kau bisa lebih santai dan tidak berpikir negatif tentang semua ini? Aku juga sudah menjelaskan ini sebelumnya kepadamu"
"Baiklah, Jen. Karena aku percaya padamu, aku sangat menghormati keberadaan Lili temanmu, dan ajakan kalian untuk bicara. Kau mau bicara di mana?"
"Di ruang tamu saja, eonni, tidak apa"
"Baik Jenn"
"Kaja Lili" ajak Jennie pada Lili menuju ruang tamu, dan Lili mengangguk tapi tetap memperhatikan wajah Jisoo.
Beberapa langkah setelahnya mereka tiba di ruang tamu, Jennie membiarkan Lili untuk duduk di sisinya, sementara Jisoo duduk bersebrangan dengan mereka.
Ketegangan masih terasa di posisi Jisoo, terlihat dari rasa gugup dan keringat yang berjatuhan dari dahinya, lantas ia meneguk air yang Jennie sediakan, dan mencoba untuk menetralkan kondisinya.
"Ekhem, Em. Jen, silahkan, apa yang ingin kau bicarakan padaku?"
"Li? Kau dulu" ucap Jennie, dan Lili mengangguk.
"Baiklah Nini. Pertama-tama aku ingin tahu siapa wanita itu? Selain temanmu, siapakah dia? Dan kenapa dia bisa memiliki foto gambar yang sama dengan wajahku? Padahal aku tidak bisa terfoto oleh kamera apa pun"
"Terlalu panjang sayang, kau diam saja dan cukup dengarkan kami, jika ada yang tidak kau mengerti, aku akan menyampaikannya hm?" ucap Jennie sembari membelai pipi Lili.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfic[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...