72.🔸

1.2K 165 6
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!✨

--------------------------------------------------------------

"Maaf ya tante, tolong jangan sebut saya kurang ajar jika cara tante sendiri kurang ajar"

"Mwo? Siapa kau?"

"Saya Lalisa, seseorang yang sudah Tzuyu buat koma, namun itu tidak berhasil untuk menyingkirkan saya"

"Jadi kau juga salah satunya? Dari mereka yang membuat anakku terbaring di rumah sakit?"

"Lalu apa kabar dengan saya? Saya juga terbaring di rumah sakit selama tiga bulan, TIGA BULAN. Dan tante tahu kenapa saya mengalaminya? Itu karena anak tante, Tzuyu, menghantam kepala saya dengan sebuah batu, hingga saya jatuh ke dasar jurang. Bukankah itu sudah termasuk tindak pembunuhan?"

"..."

"Tolong jangan pernah datang untuk membuat perhitungan atau apa pun pada kami, karena kami korban dari kelalaian tante mendidik anak. Saya tegaskan pada tante, saya lancang karena saya mengerti berhadapan dengan siapa. Dan jika memang tante ingin mencabut kesiswaan saya silahkan, sekolah lain masih banyak, bahkan saya bisa sekolah ke luar negeri tanpa menginjak sekolah yang penuh dengan duri"

"..."

"Jadi tolong, tinggalkan tempat ini jika tante hanya datang untuk membuat keributan! Semua memang tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan, tapi tidak seperti ini, karena mau bagaimanapun tante mengajukan sebuah tuntutan, anak tante akan tetap bersalah dan dinyatakan sebagai terdakwa, karena kami adalah saksi sekaligus buktinya sebagai korban" ucap Lisa, sembari menunjuk dadanya sendiri dengan tegas.

Ibunya Tzuyu merasa geram namun tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun di sana, saat kesaksian Lisa justru terdengar sangat yakin dan begitu nyata. Ia pergi dengan mobil yang mengantarnya, sementara Lisa menghela nafas panjangnya dan mencoba mendinginkan kepalanya.

Ia duduk di teras rumah Jennie sambil menikmati angin yang menerpa wajahnya, sejenak ia lihat langit, kemudian beranjak dan mengetuk pintu rumah.

Tok tok..

"Jennie, kau sudah tidur?" tanya Lisa dari luar, Jennie segera membuka pintunya dan memeluk Lisa.

"Gwenchana?" tanya Jennie, Lisa justru merasa khawatir pada Jennie.

Lisa belai kepala Jennie, dan melihat Seokjin saat ia masih berpelukan dengan Jennie.

"Good job" ucap Seokjin tanpa suara dengan mengacungkan jempolnya, lalu Lisa mengangkat kedua alisnya dengan senyuman penuh bangga.

"Oppa, apa aku boleh menginap sekarang?" tanya Lisa, Seokjin mengusap dagunya dan membukakan pintu selebar mungkin.

Lisa berjingkrak setelah Jennie melepas pelukannya, ia mengecup bibir Jennie dengan memangkup kedua pipi mandunya, lalu Seokjin menunjuknya dengan ancaman.

Fun-tasy ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang