44.🔸

1.2K 181 16
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Seoul.

Seorang wanita masih setia menunggu kesadaran putrinya dari koma, di ruangan yang masih sama, dengan harapan serta doa yang juga sama, tubuhnya menahan kantuk yang menghampirinya.

Sudah lebih setengah hari ia menunggu suaminya sembari memandangi wajah Lalisa.

"Maaf mama mengantuk nak" ucapnya saat hampir tertidur, lalu kembali duduk dan mengecup jemari anaknya yang sedang ia belai.

Tak lama Irene mendengar suara suaminya yang berbicara bersama suster, tanpa menunggu lama Seungho pun memasuki ruangan Lisa, dan membelai kepala istrinya.

"Maaf karena papa terlalu lama pergi, ma. Kudengar dari suster kau tidak istirahat sejak semalam, sekarang pergilah untuk tidur, aku akan menjaga Lisa" ucap Seungho, Irene melihatnya dan mengangguk laun.

Namun Irene merasa heran saat menatap mata Seungho, dengan laun Irene pun bertanya.

"Yeobo, apa yang terjadi denganmu? Kau habis menangis?"

"Aku memang tidak dapat menyembunyikan apa pun dari istriku"

"Jadi benar? Kenapa? Kau baik-baik saja? Ada yang terasa sakit?" tanya Irene sembari memeriksa tubuh suaminya.

"Tidak ada yeobo, aku baik-baik saja, apalagi setelah melihat wajah putri kita" ungkapnya, dan mendekap Irene untuk membawanya ke ruang istirahat.

"Kalau begitu tolong jaga Lisa hm? Aku sangat mengantuk, bahkan aku merasakan bersalah pada anak kita, karena tidak bisa terus bersamanya"

"Sudahlah itu, Lisa mengerti kalau mamanya mengantuk. Setelah tidur, kita makan bersama ya? Ada yang ingin aku bicarakan padamu"

Irene mengangguk, Seungho mengecup dahi Irene dan membiarkan Irene untuk istirahat.

###

Jeollabuk-do.

Seorang polisi mendatangi kantor wali kota di daerah tersebut, demi memenuhi undangan sang wali kota, Seokjin datang membawa sesuatu yang berharga, yaitu informasi yang dibutuhkan oleh putra dari wali kota, Kai atau Kim Jongin.

Ini adalah pertemuan pertama kali Seokjin dan Kai. Tanpa membuka siapa identitas Seokjin sebenarnya, Kai tidak mengusut dari mana asal usul polisi bawaan bapaknya tersebut, sehingga ketika mereka bertemu, tidak ada rasa kecurigaan Kai pada Seokjin.

Wali kota sedang rapat di tempat lain, Kai dibiarkan menghadap Seokjin sendirian, dan menyampaikan berbagai maksud serta permintaannya pada Seokjin di pertemuan mereka.

"Langsung pada intinya saja. Kau seorang polisi yang diutus ayahku 'kan?" tanya Kai sembari menunjuk Seokjin dengan kakinya yang sebelumnya ia tumpangkan di atas meja.

Fun-tasy ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang