Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Na wasseo" ucap Seokjin saat memasuki rumahnya.
Pria yang berprofesi sebagai polisi itu pulang bekerja pada pukul 8 malam. Ia langsung memasuki rumah dan melihat seisinya yang ternyata sudah rapi.
"Hmh, ternyata Jennie sudah lebih mengerti dan dewasa sekarang. Syukurlah. Ah benar, ada yang harus aku tanyakan padanya. Dia sudah tidur belum ya? Sebaiknya aku datangi kamarnya"
Seokjin berjalan ke kamar adiknya setelah berganti pakaian dan membersihkan diri.
Tok tok..
"Jennie? Kau sudah tidur?"
Jennie mendengar suara kakaknya dari dalam, ia membelai pipi Lisa dan mengecup bibirnya.
"Sebentar hm? Oppa memanggilku"
"Iya sayang" Lisa mengangguk dan berbaring di tempat tidur Jennie, sementara Jennie menyauti panggilan dari kakaknya sembari membuka pintu.
"New oppa?"
"Kau belum tidur?"
"Belum"
"Kenapa wajahmu gembira sekali? Ada kabar baik?"
"Eoh? Aniya, opseo"
"Ahh, oppa ingin bertanya padamu Jennie, tapi kau jawab jujur ya?"
"Nee oppa, mwo?"
"Apa kau memiliki masalah di sekolahan?"
"Ani, aku baik-baik saja"
"Ada yang menggangumu?"
"Tidak ada juga, kenapa oppa?"
"Aniya, dahaengida. Oppa hanya takut kau diganggu seseorang. Kalau begitu selamat beristirahat Jennie, kau sudah makan?"
"Sudah, oppa sendiri?"
"Oppa baru akan makan, kau pergilah tidur, besok bangun pagi, oppa ada piket"
"Nee, selamat malam oppa"
"Selamat malam Jennie" Semoga kau selalu dilindungi oleh orang-orang di sekitarmu, dan aku pastikan anak si wali kota itu mendapatkan balasan setimpal akan perbuatannya. - Seokjin.
Diam-diam Seokjin ternyata sudah mengetahui apa tujuan dan maksud Jiyong si wali kota itu memanggilnya. Ia hanya akan menyimpan itu sendirian sampai waktunya tiba bagi ia untuk berbagi kasus itu dengan pihak kepolisian lainnya.
Di hadapan Jiyong, Seokjin berjanji untuk menjaga Kai, namun di balik itu, Jiyong justru tidak tahu bahwa kakak Jennie adalah Kim Seokjin, polisi dari Seoul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...