Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Euh, emh.. Nini? Kita tidak masuk?" tanya Lili yang masih dipeluk erat oleh Jennie di tepi pintu.
Jennie tersadar bahwa sedari tadi ia memeluk Lili tanpa melepaskannya, padahal mereka masih berada di antara pintu rumah, ditemani oleh beberapa kunang-kunang yang kini mulai menjauh dari keduanya.
"Ekhem, em, sorry. Ayo masuk Li" ajak Jennie, mereka menutup pintu dan Jennie menguncinya seperti tadi.
"Gelap sekali" ucap Lili.
"Itulah kenapa aku menangis, hujan lebat, badai dan petir terdengar keras, rumah gelap, aku sendirian, aaa.. Tidak terbayang bagaimana jadinya jika kau tidak kembali ke sini" mereka berbicara dengan tangan yang masih saling tertaut.
"Kenapa tidak coba tidur saja?"
"Kau bisa tidur dalam keadaan mencekam sebelum kau tidur? Kalau aku tidak bisa"
"Aku bisa"
"Ish! Kau memang aneh" ucap Jennie, kemudian ia mengingat sesuatu. "Yak, kemari dengan apa? Kenapa pakaianmu tidak basah?"
"Entahlah, aku juga tidak tahu. Aku hanya berjalan dan tiba di sini tanpa membasahi pakaianku"
"Ah, pasti kau memakai baju hujan 'kan? Tapi tidak ada dingin-dinginnya sedikitpun, aneh"
"Kau 'kan sudah tahu kalau aku aneh"
"Iya kau sangat aneh"
"Kau sangat penakut"
"Anieyo!" Jennie mengelak, kemudian Lili menutup pintu kamar Jennie tak sengaja secara keras, sehingga menimbulkan suara yang cukup kuat dan membuat Jennie terkejut.
Brug!
"AAA.." Jennie pun kembali memeluk Lili, mengerkat ketakutan, sementara Lili tertawa melihat reaksi Jennie.
"Hahaha.. Dasar penakut"
"Ih Liliii..." Jennie mencubit pinggang Lili, hingga Lili tersenyum merasakannya.
"Geli, Nini"
"Kita tidur sekarang, karena besok aku harus sekolah"
"Ya sudah, kau tidur saja, aku akan berjaga di sini"
"Kau tidak tidur?"
"Tidak, memangnya kenapa?"
"Kau tidak mengantuk?"
"Tidak tahu"
"Ngantuk saja tidak tahu, dasar aneh. Aku tidur, jangan pulang ya? Jangan tinggalkan aku sendiri! Awas kau!"
"Iya, sana tidur"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...