Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Aaakhhh... Hooon.."
Erangan Jennie terdengar hingga keluar kamar. Lisa bermain di atas dan membuat Jennie hampir kehilangan warasnya akibat kenikmatan.
Jennie memeluk Lisa, tepat di lehernya. Keduanya memejamkan mata, namun sesekali Lisa menyesap leher Jennie sembari memainkan vagina Jennie di bawah sana.
"Sss... Engghhh... Liiih..."
"Eommhh.." suara Lisa yang mulai mengulum payudara Jennie.
Jennie menjambak rambut Lisa, mengacaknya hingga tergila. Lisa semakin memainkan lidahnya di area puting Jennie, menggigitnya gemas, melingkarinya lembut, dan menyesapnya penuh nafsu.
Beberapa menit berlalu, sosok pria tampan yang berseragam polisi pulang ke rumahnya. Ia membuka pintu dan menyeru memanggil adiknya.
"Jennie? Oppa pulang" sautnya, namun tak ada jawaban dari Jennie.
Seokjin pun mendekati pintu kamar Jennie, dan tak sengaja mendengar Jennie mendesah dengan hebat.
"Astaga, Jennie" Seokjin menengadah sembari menahan amarah. Ia akan menunggu Jennie selesai hingga mendengar panggilannya.
Satu jam berlalu, Seokjin masih menunggu adiknya di ruang televisi, ia tidak menyalakan televisi dan lebih memilih untuk mendengarkan musik yang cukup keras di telinganya.
Tak lama Jennie keluar dari kamarnya, menggunakan pakaian lengkap dan membawa handuknya.
"Kau melakukan sex Jennie?" tanya Seokjin begitu spontan ketika adiknya keluar dari kamar.
Jennie menoleh, hampir menjatuhkan handuknya, namun Lisa menahan Jennie dan menggenggam jemarinya.
"O-oppa? Kapan oppa pulang?"
"1 jam yang lalu, ketika kau sangat berisik di dalam kamarmu. Pria mana yang kau kencani, Jennie? KENAPA KAU MELAKUKAN ITU DI USIAMU YANG MASIH SANGAT MUDA?" Seokjin tersulut amarah hingga membentak adiknya.
Jennie ketakutan dan menangis, ia dipeluk Lisa, namun pelukan itu tak dapat meredakan amarah kakaknya.
"Jawab pertanyaan oppa, Jennie! Siapa pria yang sudah melakukan itu padamu? Di mana dia? Masih di kamarmu?" tanya Seokjin, lalu membuka kamar Jennie, mencari seseorang yang Seokjin pikir Jennie berhubungan dengan seorang pria.
"YAK! KELUAR KAU! DI MANA PRIA ITU JENNIE?" Seokjin kembali meneriaki adiknya, hingga Jennie menungku dengan kedua lututnya, dan menangis meminta maaf pada kakaknya.
"Hiks.. Mianhae oppa. Aku tidak melakukan itu dengan seorang pria, atau mengencani pria manapun"
"Lantas dengan siapa kau melakukan itu? Sendiri? Siapa orang yang kau panggil dengan sebutan Li itu? Dia pria? Wanita? Di mana orangnya? Katakan padaku biar kuseret dia kemari karena dia sudah merusakmu Jennie!" Seokjin pun meneteskan air matanya, menggoyahkan Jennie yang begitu sulit menjelaskan segala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...