71.🔹

1.1K 171 9
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!✨

--------------------------------------------------------------

Rumah itu terasa hangat saat mereka masih berkumpul dan saling membagi cerita. Hingga sampai senja tiba, Lisa, Jisoo, Rose dan IU guru mereka masih berada di rumah Jennie dan kakaknya.

"Sudah jam delapan malam, apa yang akan kita masak untuk menu makan malam?" tanya Seokjin, IU berdiri dan berniat untuk membantu kekasihnya.

"RAMYEON" jawab Lisa, Jennie, Jisoo dan Rose, kompak.

"Oke, kita buat ramyeon satu panci penuh" seru Seokjin.

"Yeaaay.." semua bersorak.

"Aigoo, mereka memang masih anak-anak" ucap IU sembari menuju ke dapur untuk membuat ramen bersama Seokjin.

Hampir satu jam mereka makan bersama sambil bercerita. Ungkapan yang sebelumnya dilarang berbicara saat makan mereka lupakan sejenak. Bukan karena dengan siapa, tapi momen mereka kali ini benar-benar jarang terjadi, di mana ada tiga pasangan yang sedang menikmati ramen tanpa memedulikan seperti apa pasangan lainnya. Mereka senang, dapat makan dengan tenang sementara, sebelum mereka akan menghadiri meja hijau untuk keputusan mutlak yang akan ditetapkan oleh kejaksaan Jeollabuk-do.

###

Di rumah sakit, seorang wanita masih terbaring lemah usai ditimpa oleh sebuah pot bunga yang berisi tanah tanaman dari rooftop. Tzuyu, wanita malang yang sebelumnya menginginkan Lisa, belum sadarkan diri usai menerima operasi pada bagian kepalanya.

Di ruang lain, anak si walikota masih sama terbaring dengan dijaga beberapa polisi di luar ruangannya. Pembuluh darah bagian kepalanya pecah hingga mengakibatkan kepala Kai cedera serius.

Sang ayah hanya dapat memantau perkembangan anaknya melalui handphone yang sebelumnya tidak pernah ia hubungi. Ibu Kai, seorang wanita yang mendampingi Kai kini, mereka telah berpisah sebelum Jiyong menduduki jabatannya.

Kini ribuan penyesalan bahkan tak dapat Jiyong tebus satu pun dari semua yang telah ia perbuat pada mantan istrinya, begitupun pada apa yang tengah menimpanya.

"Seharusnya ibu tidak membiarkanmu besar dengan ayahmu, meski dalam kegelimangan harta, kau menjadi pribadi seburuk ayahmu, nak" ucap ibunya sembari menangisi anaknya.

Apa yang kini dirasakan oleh ibunya Kai juga sama rasanya dengan apa yang dirasakan oleh ibunya Tzuyu yang tidak menerima semua ini terjadi. Suaminya diperiksa kejaksaan, sementara anaknya sedang berjuang melewati masa kritisnya dengan catatan kriminal.

"Aku tidak terima ini semua menimpa putriku, kau tidak bersalah harus dihukum seperti ini? Tzuyu, keokjeongmal, eomma akan membuat perhitungan pada mereka!" ucapnya, lalu menelpon seseorang.

📲

"Taeyona, pergi ke sekolahan dan minta alamat korban dengan alasan bersimpati untuk meminta kedamaian, katakan aku yang meminta, jika tidak, akan kucabut semua aset mereka dan saham suamiku dari sana. Aku akan memberi mereka perhitungan"

Fun-tasy ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang