Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
05.30 Pagi.
Di saat suara binatang-binatang kecil masih terdengar, selimut kabut yang begitu tebal, pelukan hangat yang mengantarkan tidur lelap Jennie terasa hingga pagi.
Jennie membuka matanya, dan melihat sosok Lili yang memeluknya dengan pejaman mata yang tenang.
"Kenapa dia bisa ada di sini? Apa mungkin semalam aku bertemu dengannya?" tanya Jennie seorang diri, sembari mengingat kejadian apa yang terjadi padanya semalam.
Jennie membiarkan pelukan itu melekat di tubuhnya, karena merasa bersalah ia pun memaklumi Lili yang tertidur di sisinya.
"Astaga! Semalam bahkan aku tidak mampu untuk membuka mata, dan hampir kehilangan sadar. Ponselku terjatuh dan aku tidak berhasil menghubungi oppa, lalu aku tidak tahu apa yang kemudian terjadi padaku. Apa Lili kemari karena itu?" - Jennie.
Kini Jennie menatap setiap garis yang tercipta pada wajah tulus Lili. Ia tersenyum haru, dan membalas pelukannya.
"Terima kasih sudah berada di sisiku, di saat aku tidak dapat menghubungi siapa pun, hanya kau yang ada di sisiku, Lili" kemudian air matanya menetes, dengan cepat ia hapus dan memeluk Lili semakin erat.
"Maafkan kebodohanku kemarin. Aku terlalu kasar padamu dan menyakiti dirimu hingga pergi dariku. Aku janji, mulai sekarang aku tidak peduli lagi pada seperti apa sosok dirimu yang sebenarnya. Baik kau goblin, manusia jadi-jadian, malaikat, dewa, ataupun hantu, aku tidak akan takut lagi padamu, karena hanya kau yang setia di sini untuk menemaniku. Terima kasih Lili" - Jennie.
Tanpa sadar Jennie mendekatkan wajahnya pada wajah Lili yang masih terpejam, ia menempelkan bibirnya pada bibir Lili yang nampak tebal tersebut, hingga membuat Lili membuka matanya.
"Aku mendengar segalanya, Nini" - Lili.
Jennie tertegun saat menyadari Lili membuka matanya, ia segera mundur dan melepaskan bibir Lili, namun Lili menarik pelukan Jennie kembali hingga jarak mereka begitu rapat. Dan tentu saja Lili mengambil tindakan lebih cepat dari dugaan Jennie.
Ya, Lili tempelkan bibirnya, hingga Jennie semakin membuka lebar matanya.
"Aku merasa seperti akan kehabisan nafas, kenapa jantungku terpacu begitu cepat?" - Jennie.
Dengan lembut Lisa sedikit tersenyum karena mendengar kalimat dari batin Jennie. Ia lumat bibir mungil Jennie secara perlahan, dan menyesapnya dengan pagutan yang sangat baik.
Jennie memejamkan matanya usai merasakan ciuman maut Lili, ia membalas pagutan itu hingga memasukkan lidahnya pada mulut Lili.
"Aku tidak peduli dengan apa yang akan terjadi setelah ini, yang jelas aku sangat merasa nyaman berada di dekatmu, Lili" ucap Jennie lagi,dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...