Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
Lisa POV🌸
Aku membuka mataku dari tidur panjangku selama ini. Banyak yang aku rasa sebelumnya, namun tubuhku tidak dapat bergerak banyak, kekuatanku belum sepenuhnya pulih.
Mama sedang menelpon seseorang, kulihat papa juga menatapku senang, haru, dan bahagia, aku paham betul bagaimana raut dan cara mata papa menyiratkan segala rasa.
Namun aku masih memikirkan segala hal yang sebelumnya terjadi, apa itu hanya mimpi? Atau benar-benar kejadian yang nyata kualami? Jika benar, aku ingin menemui Jennie, benar-benar ingin menemuinya. Tapi bibirku belum mampu untuk bicara banyak pada mama maupun papa saat ini, padahal banyak sekali yang ingin aku sampaikan, terutama tentang Jennie.
"Pa, Jennie masuk rumah sakit, polisi Seokjin juga"
"Hah? Itu Jennie yang menerima panggilan mama?"
"Aniya, polisi yang mengamankan handphone Jennie. Beliau menjelaskan Jennie, Jisoo dan Rose mengalami penculikan yang didalangi oleh walikota Jeollabuk-do pa. Mama sangat terkejut mendengar hal ini. Mungkin karena hal ini juga yang membuat Lisa terus memanggil nama Jennie" jelas mama setelah kembali menerima panggilan yang bagiku sangat menegangkan.
Ternyata semua terjadi begitu adanya, ini adalah kenyataan perjalananku, tapi aku tidak dapat menemui Jennie dalam kondisiku saat ini.
Ya Tuhan, semoga Jennie baik-baik saja, aku mohon.
Mama menghampiriku usai aku diperiksa oleh dokter, sementara papa mengikuti dokter untuk penjelasan lebih lanjut, mungkin.
"Mama tidak mungkin menyampaikan kabar tidak baik ini padamu yang baru pulih, nak. Tapi mama yakin, kau mengalaminya bersama Jennie bukan?"
"Emh" jawabku dengan anggukan kecil, dan mama kini mengecup dahiku dengan derai air matanya.
"Lisa, terima kasih sudah berjuang untuk kembali hm? Mama sangat merindukanmu sayang"
Aku mengerti keadaan mama saat ini, dan beruntungnya ingatanku kembali berkat Jennie.
"Ma, Jennie"
"Iya sayang, kita tunggu dokter dulu untuk penjelasan tentang kondisimu lebih lanjut. Jika kau sudah boleh pulang, kita akan menemui Jennie"
"Em" Aku ingin bicara banyak, tapi rasanya sangat berat sekali bibirku terbuka.
###
Satu hari berlalu kulewati tanpa menemui Jennie. Kini aku mulai dapat berbicara seperti biasa, seakan ingin segera pulang, aku selalu bertanya pada mama tentang kapan jadwal pulangku ke rumah.
Namun mama mengatakan bahwa dokter masih menahan kondisiku. Kakiku dapat bergerak, namun aku lupa caranya untuk menyeimbangkan. Mama bilang aku tertidur selama tiga bulan dalam koma. Tentu saja hal itu membuat otot-otot motorikku menjadi cukup kaku dan sulit untuk digunakan seperti sebelumnya. Ditambah kejadianku saat terjatuh, yang membuat kakiku melemas waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun-tasy ☆
Fanfiction[18+] Ketika matanya terbuka, aku ingin jadi seseorang yang hadir di sisinya. Dan walaupun aku tidak dapat menyentuh langit, tapi tanganku akan selalu terbentang untuk melindunginya. Berusaha sambil berdoa, hanya untuk dia, dia yang akan selalu kuci...